Pengakuan

1.8K 151 7
                                    

Gue entah kenapa udah duduk disebelahnya. Segera setelah gue tersadar gue gak mungkin bisa menghindar. Untuk memecahkan kecanggungan gue mencoba memainkan ponsel ditangan gue. Dan pada saat itu kami berdua tidak menyadari ada beberapa mata yang menatap kami sambil berbisik.

"Pin.. loe punya episode terbaru law of the jungle?"

Suara seseorang disebelah kiri gue memecahkan keheningan. Gue menatap orang itu dan menjawab pertanyaan. Mencoba terlihat biasa aja, tidak ada yang terjadi. Gue harus biasa aja.

"Udah abis semua Kang?"

Gue agak terkejut, bisa juga kang arka abisin seratus episode lebih. Kan, dia sibuk banget secara ketua BEM.

"Abis, gila kecanduan gue."ujarnya antusias.

"Tuhkan kata pipin juga.. ada sih beberapa episode yang udah Pipin download. Cuman belum pipin copy ke hardisk."

Kang arka mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Lalu menyerahkan benda itu.

"Gue bawa flash disk kok, loe copy kesini aja pin."

Gue mengambil flash disk ditangannya.

"Okey Kang."

Setelah menyimpan flash disk di dalam tas. Gue mencoba fokus pada ponsel ditangan gue. Buka twitter scroll time line gak jelas. Pokoknya so sibuk sendiri. Ini gue lakuin biar interaksi gue sama dia terbatas. Iya, gue yang membatasi. Dari pada gue gak bisa move on?

"Berarti loe mulai praktikum eksperimen dua dong pin?"

Gue gak mau ke geeran, entah kenapa Kang Arka kaya mencoba mencari topik. Padahal gue mencoba diam loh ini.

"Iya Kang.." jawab gue tanpa menatap dia.

"Ambil matkul kuantum juga pin?"tanyanya lagi.

"Iya Kang.."jawab gue sambil masih menatap layar ditangan.

"Udah mulai milih KBK dong?"tanya nya lagi membuat heran.

"Iya Kang.."jawab gue lagi.

"Besok gue jemput ya?"

"Iya Kang... Eh.." gue terkejut dan tersadar.

"Eh?" Kang Arka keheranan.

"Maksudnya gak usah Kang, besok ada praktikum jadi harus berangkat pagi. Kayanya naik damri cukup deh.." jelas gue banyak alasan.

"Gue juga besok mau ngaslab. It's okay bareng aja." Kang Arka menatap gue.

"Gak usah Kang, ngerepotin kalau ke rumah dulu.." Gue mencoba tidak membalas tatapannya.

"Kenapa takut Azka marah, misal loe bareng gue?"pertanyaan nya membuat gue menatap matanya yg sedang menatap gue.

Dia terlihat serius?

"Kenapa jadi ke Azka?"gue balik nanya sambil keheranan.

"Loe pacaran kan sama dia?"

"Mungkin Kang Arka lupa, tapi Pipin kan dulu pernah bilang gak akan pacaran."Gue memalingkan wajah gue, sedikit kecewa.

"Meskipun orang itu loe sukain?"

"Iya.."gue mangangguk.

"Loe suka sama Azka?"

Pertanyaan itu membuat gue menarik nafas dalam.

"Kang Arka masih suka sama mantan, maksud Pipin calon tunangan Kang Arka?"

Tanpa menunggu jawabannya gue pasang earphone dan mencoba menutup mata.

***
Setelah membereskan alat tulis dan berisiap istirahat makan siang, seseorang berdiri didepan bangku gue. Gue menatap orang tersebut, seakan teringat janji gue tadi pagi.

Orang KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang