Hopes (Season 1)

Hopes

Hopes

Bukan salah cintaku saat aku memilih berlabuh dihatimu..
Jangan salahkan cintaku saat aku memilih untuk bertahan denganmu..
Aku terluka..
Aku kecewa..
Aku bersedih..
Tapi apa yang bisa aku harapkan dari cinta ini selain belas kasihanmu untuk tetap membiarkan aku mencintaimu..

Aku tidak memiliki impian apa pun..
Aku tidak memiliki harapan..
Aku hanya ingin dirimu tetap berdiri didepanku tampa harus menoleh kebelakang dimana aku akan terus disampingmu meskipun hanya sebagai bayangan hitammu..

~''~

"Menjauhlah.. "

"Tidak akan.. "

"Menyingkirlah.. "

"Tidak mau.. "

Pria itu berhenti melangkahkan kakinya dan berbalik menghadap gadis yang terus mengikutinya sedari tadi"Kau tuli.. Aku memintamu pergi kenapa kau tetap mengikutiku"pria itu berteriak tepat di depan wajah gadis itu

Gadis itu terdiam, tatapannya sendu sekali"kak alvin.. Aku.. "

"Aku akan menikah dengan kakakmu.. Maka pergilah.. Karna percuma cintamu tidak akan pernah terbalaskan"pria bernama alvin pun pergi meninggalkan gadis cantik yang masih memakai seragam sekolah itu

Apakah cinta sesakit ini tuhan.gadis cantik itu menangis didalam keheningan malam

3 tahun kemudian

Iya mah.. Shani sudah dibandara, mami dimana?

(...)

Iya iya.. Shani kesana sekarang

Shani mematikan teleponnya, shani segera menuju pintu masuk bandara. Shani melihat mama juga papanya yang menjemputnya..

Mereka menyambut putri bungsunya dengan pelukan hangat.. "Miss you princess"ucap yudi papi dari shani

"Miss you to pi"jawab shani

Rose mencium pipi putrinya"miss you sayang"

"Miss you to mi.. "Shani mencium balik maminya

"Ya udah ayo pulang"yudi mengambil alih koper shani dan memasukannya ke bagasi

Mereka pun masuk mobil dan segera pergi meninggalkan bandara. Selama diperjalanan shani selalu melihat kejalan..

Sejujurnya jika bukan permintaan yang sedikit memaksa dari opahnya yang sedang sakit, shani tidak pernah mau kembali ke Indonesia. Dia takut jika hatinya tidak bisa bersahabat jika didekat kakak iparnya.. Pria yang masih dia cintai dari dulu hingga detik ini.

Rose memegang pundak shani dan menyadarkannya dari lamunan "kamu baik-baik saja sayang.. "Tanya rose

Shani meraih tangan maminya itu lalu dia menyandarkan kepalanya dipundak"shani tidak apa mi.. Shani hanya lelah saja"

Rose mengecup kening putrinya "cup..  Tidurlah nanti mami bangunkan kalau sudah sampai"

Shani pun memejamkan matanya dan dia terlelap di bahu rose..

Perjalanan panjang pun akhirnya berhenti juga ketika mereka sampai dirumah bak istana ini.. Rumah yang menjadi saksi tawa dan tangis pemiliknya..

Kedatangan sang putri kecil disambut bahagia oleh kakaknya yaitu Veranda juga suaminya Alvin..

Yudi lebih dulu turun"keluarkan koper shani dan simpan di kamarnya"perintah yudi pada pelayannya yang memang ikut menyambut nona mudanya. Pelayan pun dengan cekatan mengikuti perintah tuannya

"Shani mana pi? "Tanya veranda kakak perempuan shani.

"Dia tertidur di mobil.. Papi akan membangunkannya"yudi berucap

"Tidak pi.. Jangan bangunkan.. Kasihan pi.. Shani mungkin kelelahan.  Biarkan mas alvin yang menggendongnya ke kamar"

Mendengar penuturan istrinya alvin langsung melotot"ve.."

Veranda tersenyum dan dia memegang lengan suaminya"ayo mas.. Kasihan papi klau harus dia yang gendong"

Jika bukan permintaan istrinya dia tidak akan mungkin mau melakukan hal simple ini.. Alvin masih sangat ingat saat dia menolak gadis yang ada didalam mobil itu.. Saat itu dia dengan tega meninggalkan shani dikegelapan malam dijalanan sepi. Hingga sejak hari itu dia tidak pernah menemukan shani dimana pun.. Bahkan pernikahan dirinya dengan veranda saja shani tidak hadir untuk mengucapkan selamat lewat chat saja tidak.

Semua masih menjadi misteri.
Banyak hal yang akan diceritakan di part selanjutnya termasuk silsilah keluarga dan bagaimana shani bisa mencintai alvin suami kakaknya sendiri.

Jadi jangan lupa terus di vote, coment dan follow juga akunnya