02

1.4K 78 4
                                    

Tuhan salahkah aku jika mencintainya???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan salahkah aku jika mencintainya
???

Tidak sulit bagi shani untuk menemukan pekerjaan yang cocok dengan jurusan yang dia ambil semasa kuliah.. Banyak perusahan besar yang menawari shani untuk bekerja dengan mereka namun shani justru memilih perusahaan sahabat ayahnya dan dia memilih menjadi karyawan biasa diperusahaan itu..

Selama bekerja diperusahaan itu shani sengaja tidak memakai nama belakangnya karna dia tidak suka dibedakan.. Sebagian kecil orang mengenalnya sebagai anak terkecil di keluarga imanuel tapi karna dia sejak kecil tidak suka media sehingga sedikit sekali orang yang mengetahui itu.

Tiada hari untuk bersantai di rumah, shani yang baru saja datang dari luar negeri langsung memutuskan untuk bekerja. Yudi sempat sedikit berdebat panjang dengan shani soal pekerjaannya namun shani anak yang memiliki pendirian kuat sehingga yudi tidak bisa memaksa terus menerus untuk putrinya kerja diperusahaan keluarga mereka..

Bisa dihitung jari shani diam dirumah pasca kepulangannya.. Bukan shani butuh uang atau hal sebagainya. Shani hanya butuh pengalihan perasaan yang terus menerus mengusik kehidupan kesehariannya dirumah..

Shani kira dengan bekerja dari pagi hingga larut sore, shani akan perlahan bisa menghapus jejak cintanya. Semua salah.. Perasaan itu masih sama bahkan lebih besar dari sebelumnya.























































































Dihari minggu ketika semua orang memilih berkumpul diruang keluarga untuk bersundagurau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dihari minggu ketika semua orang memilih berkumpul diruang keluarga untuk bersundagurau.. Shani justru memilih duduk di ayunan dibelakang rumahnya seorang diri..

Keluarga merasa shani berubah semenjak shani memutuskan tinggal di luar negeri seorang diri, mereka yang terbiasa melihat shani ceria dan manja pada keluarga tapi kini mereka tidak melihat itu semua lagi..

"Mi ada apa ya kok ve rasa.. Shani menghindari kita? "Ucap veranda

Rose melihat suaminya sekilas dan rose melihat shani lewat jendela kaca besar yang menghadap taman langsung "mami rasa seperti itu.. Shani berubah sejak malam itu ve.. Malam dia pulang dengan wajah pucat itu"

Deg
Jantung alvin seolah dihantam oleh kenangan malam itu..

"Iya mami benar.. Malam itu juga yang buat shani pergi keluar negeri.. Tapi entah apa yang terjadi malam itu"sambung veranda

Opah memperhatikan gerak gerik tak nyaman dari alvin, sehingga opah menegur alvin dengan suara pelan agar tidak ada yang mendengar dan kebetulan alvin duduk didekatnya "alvin masalah tidak akan selesai jika kamu diam saja.. Opah tau kamu dan shani ada masalah maka selesaikan dengan baik-baik agar semua menjadi nyaman"

Alvin melihat opah dan alvin berfikir ucapan opah tidak ada salahnya jika dicoba.. Mungkin ini jalannya untuk minta maaf.

#skip
Ketika kondisi rumah benar-benar sepi san Alvin pun mengambil kesempatan untuk berbicara pada shani..

"Udaranya sungguh segar ya huhhhh" alvin merenggangkan tangannya

Shani tetap cuek dengan buku ditangannya yang menjadi fokusnya.. Alvin mendekati shani dan mengambil bukunya dari tangannya "buku apa sih.. Kayanya seru? "

Shani melihat alvin dengan tatapan dingin"kamu suka kak? Ambil saja.. "

Alvin menutup bukunya"terima kasih akan aku baca.. Oh ya bagaimana sekolahmu dilondon? "Tanya alvin basa basi

"Katakanlah jangan basa-basi kak.. Aku sibuk.. Aku juga tau kakak ingin membicarakan sesuatu padaku kan" tebakan yang tepat

Alvin menyimpan buku di samping ayunan shani yang kosong"ya tebakan yang tepat sekali.. Shani aku kesini tidak bermaksud kamu mengingat masa lalu tapi aku ingin tanya apa cinta itu masih ada untuk ku.. "Alvin sedikit melencengkan niat awalnya untuk berdamai, alvin justru kini sedang membuka luka lama yang berusaha shani pendam..

"Kok kak alvin bertanya seperti itu! "

"Shani aku sudah katakan lupakan semuanya.. Aku mohon.. aku tau aku sudah menyakiti kamu malam itu tapi karna malam itu membuat hidup keluarga ini berubah.. Aku minta maaf soal itu.. Aku disini kakak iparmu.. Suami kakak kandungmu.. Rasanya tidak baik untuk kamu masih menyimpan perasaan pada kakak iparmu sendiri" (ceelah vin pede abis dah lo hehehe.. Author emosi yuk lanjut lagi yuk)

Mata shani berkaca-kaca"jangan salahkan cintaku jika dia masih bertahan untuk kakak.. Jangan salahkan cintaku jika dia berlabuh hanya untuk kakak.. "

Shani harus menelan pahitnya perasaan cinta tak terbalas ini dengan susah payah. Shani melihat alvin dengan tatapan tampa arti "aku tau cinta ini datang diwaktu yang salah.. Tapi aku mohon biarkan aku tetap seperti ini.. Sampai cintai itu bisa pergi dengan sendirinya.. "

"Apa yang kamu harapkan dengan cinta semu itu? "

"Tidak ada.. Aku mencintai bukan berharap memiliki.. Cintaku bukan cinta seperti itu.. "

Shani menarik nafas lalu turun dari ayunan "hahhh.. Bukunya simpan saja di meja tv.. Aku akan mengambilnya setelah kakak baca. Permisi.. "

Shani melangkah pergi namun alvin menahannya. Namun shani menghempaskannya"maaf kak shani ada kerjaan permisi.. "Shani pun melangkah masuk kedalam

Alvin masih merasakan hempasan tangannya.. Alvin melihat punggung shani yang semakin menjauh darinya

#skip
Dikamar..
Shani menghepaskan tubuhnya keatas kasur, shani memejamkan matanya dan ucapan alvin 3 tahun lalu kembali berputar diotaknya..

"Agrhhhh.. "Teriak shani

Untung saja kamarnya kedap suara sehingga suaranya tidak terdengar dari luar..

"Kenapa?kenapa cinta sesakit ini?kenapaaa.. Agrhhh.. Hiks hiks"shani menangis dengan memeluk guling untuk menutupi wajah sedihnya..

Shani benar-benar menangis.. Dia kembali terluka ketika kejadian 3 tahun lalu kembali mengisi memorinya.

Tuhan kenapa cinta sesakit ini..

Adakah yang penasaran dengan kelanjutannya???

Hopes (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang