14

559 41 3
                                    

Ditaman..
Shani terisak seorang diri, hatinya terlalu sakit menerima kenyataan yang harus dia hadapi.. Shani selalu mempertanyakan apa dirinya tidak pantas untuk dicintai? Apa dia tidak pantas merasakan kebahagiaan?

Jika di canada dia bisa mengontrol perasaannya karna dia tidak berhadapan langsung dengan orang yang menggetarkan hatinya, disini dia justru sangat tersiksa karna berpura-pura tidak peduli atau tidak menganggap dia ada padahal dia ada dihadapannya itu sangat menyakitkan.

Shani sudah terlalu cape menangis, menahan gejolak emosi di dalam dirinya.. Sekarang dia mepnyerah dan ingin mencari kebahagiaannya sendiri, dia tidak mau lagi menunggu karna menunggu itu sakit.

"Kenapa lagi? "Suara seseorang menyadarkan lamunan shani

Shani menoleh dan melihat wajah pria yang tak lain dan tak bukan dia adalah arya.. "Arya.."

Arya yang beberapa hari ini dinas di manado mendapatkan informasi dari suruhannya tentang kabar shani dan dia memutuskan pulang lebih awal..

Diam-diam arya mencari tau soal shani termasuk tentang pernikahan shani dengan alvin.. Arya tau sulit memenangkan hati shani tapi dia akan selalu bersama shani karna dia tidak rela jika shani disakiti..

Arya duduk disampingnya dan mengusap air matanya dengan lembut"jangan menangis.. Seberat apa pun itu aku akan bersama kamu, kamu tidak akan pernah sendiri shanu"

Shani menyandarkan kepalanya dipundak alvin.. Shani merasakan nyaman dan tenang.

#skip
Kedekatan shani dan arya semakin terlihat lengket bahkan nyaris tidak ada jarak diantara mereka.. Kedekatan ini membuat alvin semakin emosi tapi entah apa alasannya dia emosi.. Dia tidak mengakui ada rasa cemburu tapi dia marah jika shani dekat dengan arya..

Alvin menenangkan diri di rumah orang tuanya untuk berberapa hari dan ini hari ke 3 alvin menginap..

"Alvin.. Sampai kapan nak kamu menghindari masalah, kamu ini laki-laki dan istri kamu dua tapi menghadapi masalah justru kabur"

"Alvin bukan kabur bun.. Alvin hanya ingin menenangkan diri saja"jawab alvin yang tiduran dipangkuan bundanya

"Sama saja.. Menenangkan diri itu bukan kabur ke bunda tapi mengadulah pada sang pencipta.." ucap bunda

"Vin.. Jujur ya bunda tuh sedikit kecewa sama kamu, kamu itu seorang laki-laki yang dipercaya memiliki 2 istri tapi kamu justru bukan mengayomi malah menyakiti.. Ck.. Veranda maupun shani itu punya hati dengan kamu bersikap seperti itu kamu menyakiti keduanya.. Oke lah kamu tidak mencintai shani tapi dia istri kamu.. Jika bukan suaminya yang mengayomi dia, siapa lagi? Kalau shani mendapatkan kebahagian diluar sana, kenapa kamu harus marah?.. Nih vin.. Dengan kamu tidak suka melihat shani dekat dengan bosnya saja itu tandanya kamu cemburu.. Kamu tidak bisa menyangkal itu karna bunda melihatnya, perjuangkan sebelum terlambat"nasehat bunda

Alvin berfikir apa yang dikatakan bundanya ada benarnya juga.. Tapi soal cemburu dia masih saja menyangkalnya. Alvin masih menolak jika dia sudah merasakan perasaan yang lebih pada shani..

Disisi lain Veranda sedang melihat surat dari pengadilan untuk suaminya.. Dia yakin ini akan menjadi Puncak dari emosi suaminya.. Takut pasti ada tapi keputusan adiknya itu tidak bisa diganggu gugat lagi..

Veranda menyimpan surat itu dilaci dan dia berjalan ke jendela yang mengarah langsung kejalan utama kompleks rumahnya"cepat atau lambat rumah ini akan kembali memanas.. Vin tidak ada yang bisa menolak jika Cinta itu telah hadir.. "

Veranda memegang bagian dadanya" aku iklas vin.. Jika Cinta itu telah beralih"

#skip
Tepat dihari pernikahan alvin dan shani ke 1 bulan.. Alvin pulang, dia sudah cukup banyak mendapatkan nasihat dari keluarganya. Sekarang dia harus bicarakan ini dengan veranda juga shani karna bagaimana pun dia memiliki 2 istri yang harus dia cintai sepenuh hati..

Kepulangan alvin yang tadinya berharap akan baik-baik saja karna alvin sudah berekspektasi bahwa hubungannya dengan kedua istrinya akan baik-baik saja tapi semuanya itu pupus ketika dia mendapatkan surat pemanggilan dari pengadilan agama untuk gugatan cerai dari shani..

Veranda yang memberikan secara langsung bisa melihat bahwa suaminya tidak menyukai ini.. Tangan alvin mengepal kuat di surat itu, rahangnya mengeras menahan emosi, tatapannya pun sangat tajam.. Alvin kini berada dipuncak emosinya..

Suara mobil terdengar dan alvin yakin jika itu mobil shani.. Alvin yang emosi pun keluar kamar dan ingin segera menyesalkannya..

"Vin.. Alvin.. "Veranda segera mengejar alvin sebelum semuanya menjadi sangat rumit

Langkah itu semakin cepat ketika alvin melihat shani berjalan dengan tangannya berpegangan pada arya.. Raut wajah keduanya sangat bahagia, mereka disambut rose juga yudi dengan begitu ramahnya..

"Om tante.. Arya izin untuk memperjuangkan hati shani.. Arya bahagia jika shani telah bisa izinkan arya untuk memperjuangkannya"arya tersenyum setiap kali melihat wajah tenang wanita cantik disisinya

"Om dan tante hanya ingin melihat Putri kami bahagia.. Nak bahagiakan dia selalu"yudi terharu sampai dia berkaca-kaca

Shani memeluk papinya dengan haru"bahagia terus nak.. "Yudi pun mengecup kening putrinya

"TIDAK AKAN ADA PERNIKAHAN LAGI DISINI.. "suara alvin memecah suasana bahagia itu

Alvin berjalan dengan marahnya mendekati shani dan alvin menyobek surat itu menjadi kepingan-kepingan kecil tepat dihadapan semua orang..

"Tidak akan pernah ada kata perceraian dipernikahan kita shani.."
Alvin menarik shani dalam pelukannya

"Kita akan bulan madu setelah ini untuk memperbaiki hubungan kita.. Kita akan belajar bagaimana saling mencintai.. "Alvin mengecup bibir shani singkat

Veranda langsung tertunduk melihat itu, hatinya sangat sakit mendengar itu.. Akhirnya hari yang dia takuti datang juga..

Plakk..
Tamparan keras mendarat dipipi alvin..

"Shani kau.. "Alvin ingin balik menampar tapi veranda menahannya

Dengan air mata yang masih terlihat membasahi pipinya, veranda dengan berani menahan tangan suaminya "jangan ulangi kesalahan yang sama.. Jika kamu benar ingin mempertahankan adikku buktikanlah tapi jika pembuktianmu gagal..!"

Veranda melihat arya"kau arya berhak mencintai adikku"

Keputusan veranda menjadi ujung tombak bagi hubungannya sendiri.. Dia tidak lagi mau melakukan hal yang salah dengan merenggut kebahagiaan adiknya..

Bersambung

Hopes (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang