Sejak diketemukannya dengan shani, veranda mengajukan gugatan cerai untuk suaminya. Alvin sangat terkejut dan marah awalnya tapi ketika veranda memberikan alasan dengan secarik usg.. Alvin tampa debat langsung mengiyakan.
Entah apa yang alvin pikirkan karna ketika shani mengajukan gugatan hingga detik ini alvin tidak mau menandatanganinya tapi saat veranda minta berpisah dengan gampangnya alvin katakan ya..
Jujur alvin sudah tidak merasakan getaran dihatinya ketika dekat dengan veranda, bukan karna ve gagal menjadikan dia ayah.. Jauh dari itu alvin sudah merasakan tapi dia selalu menyangkal, justru getaran itu selalu timbul ketika dekat shani..
Veranda memegang tangan alvin "aku iklas vin.. Mungkin Cinta itu tidak bisa terus dipaksakan ada, aku merasa Cinta itu sudah bukan milikku.. Vin bahagiakan shani.. Dia adalah tulang rusukmu yang sesungguhnya, ini waktunya kamu tunjukan cintamu pada shani.."
Alvin membawa shani dalam pelukannya"aku janji ve.. Aku janji akan bahagiakan shani.. Aku janji padamu"
Air mata veranda jatuh membasahi baju alvin tapi dia berusaha tegar disini karna semuanya sudah berakhir, alvin dan dia harus melanjutkan hidup tampa ikatan apa pun.
Proses sidang yang berjalan cukup cepat karna tidak ada yang mempersulit perpisahan itu, mereka menyetujui perpisahan ini dengan baik-baik..
Setelah hubungannya dengan veranda berakhir dengan tangan gemetaran alvin membuka ruang rawat shani.. Ada sentakan kuat di dada alvin ketika melihat shani yang terbaring lemah..
Kakinya berat sekali dia langkahkan, alvin tidak percaya jika selama ini shani mengalami rasa sakit yang hebat..
Didepan shani untuk pertama kalinya air mata itu jatuh.. Lemas sudah alvin, dia terduduk dikursi dekat ranjang dengan kaki yang terus gemetar..
Alvin memegang tangan pucat shani, dia menangis menyesali perbuatannya selama ini.. "Hiks.. Maafkan aku shan.. Hiks.. Hiksss"
Mata shani terbuka ketika merasakan tangannya basah karna air mata "kak alvin.. "Ucap shani pelan tapi alvin bisa mendengarnya
"Ya.. Aku disini.. "Mata yang menghangatkan itu kembali dapat alvin lihat
"Maaf.. Maaf karna aku.. Aku telah mencintai kakak.. Maaf.. Untuk.. " alvin langsung menghentikan perkataan shani
"Sudah.. Jangan katakan maaf lagi.. Harusnya aku yang katakan itu.. Maafkan aku karna aku selalu menyakiti kamu.. Maafkan aku karna aku selalu ingkar.. Maafkan aku karna aku telat menyadari perasaanku sendiri.. Maaf hiks hiks.. Maaf karna aku tidak tau kamu sedang hamil anak kita.. Hiks.. "
Sebenarnya sebelum alvin bisa menemui shani, rose sempat menceritakan semuanya sampai dia baru sadar soal pagi dimana shani mengeluhkan sakit.. Tapi dia malah mencibirnya..
Alvin memegang tangan shani kuat dan dia tempelkan didadanya"kamu bisa rasakan sekarang jika perasaan ini hanya akan berdebar untukmu.. AKU MENCINTAIMU SHANI.. Bukan karna anak ini aku mencintaimu tapi aku sungguh tulus mencintaimu.. Dan kamu bisa merasakannya "
"Terimakasih.. Aku bahagia.. Disisa hidupku.. "
"Kamu ngomong apa sih? Kita akan berjuang bersama.. Kita akan berjuang melawan sakitmu, percayalah akan ada keajaiban yang menghampiri kamu.. "Yakin alvin
Shani menarik nafas kuat "kak.. Hahh.. Ketika anak ini lahir hahhh hahhh.. Tolong cintai dia dan sayangi dia.. Hahhh jangan buat dia menangisss huhhhhhh hahhhh.. Selamatkan anak kita kak hahhh.. Selamatkan"Shani tiba-tiba kembali los tidak sadarkan diri
"Shan.. Shani? "Alvin mulai panik
"Dokter.. Dokter.. "Panggil alvin
Tidak lama dokter datang bersama suster, alvin hanya bisa berdoa menunggu dokter..
Alvin juga menghubungi keluarga shani dan semua berkumpul didepan ruangan.. Rose sudah pasrah jika akhirnya shani menyerah karna rose sudah tidak sanggup lagi melihat anaknya tersiksa..
Dokter pun keluar dan memberi tau kondisi shani.. Dokter meminta alvin harus memilih di antara shani atau anaknya yang harus diselamatkan..
Tangan alvin bergetar ketika menandatanganinya karna ini pilihan yang sulit.. Ketika surat itu ditandatangani semuanya benar-benar berubah..
#skip
Alvin mulai tersadar jika wanita yang kini hanya bisa dia pandang lewat foto ternyata belahan jiwanya yang sesungguhnya..Bayi perempuan di dekapannya adalah titipan paling Indah yang shani berikan terakhir kalinya.. Bukti Cinta shani pada alvin terlihat nyata pada bayi yang diberi nama Gracia Aleesya Qeena..
"Sayang kelak kamu akan tau kisah ini dengan sendirinya, kisah Cinta tulus mami pada daddy.. Kamu akan tau jika mamimu adalah wanita yang luar biasa hebat.. Daddy beruntung nak sempat menghabiskan waktu yang sekejap namun berkesan.. Andai waktu dapat diulang daddy tidak ingin menghapus senyumannya karna senyuman itu adalah senyuman tertulus yang daddy pernah lihat.. "
Setelah kepergian shani hidup alvin hanya untuk anaknya, dia memilih tidak menikah lagi karna dia tidak ingin shani tergantikan dihatinya atau pun hati putrinya.. Harapan shani terakhir kalinya untuk melihat anaknya tumbuh menjadi wanita yang kuat akan alvin wujudkan..
Tamat
Tunggu seriesnya dan pastinya akan semakin seru..
Maaf terlalu cepat hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopes (Season 1)
Romancecover : By Greshanity author: By Dini Turminingsih Aku tidak memiliki impian apa pun.. Aku tidak memiliki harapan.. Aku hanya ingin dirimu tetap berdiri didepanku tampa harus menoleh kebelakang dimana aku akan terus disampingmu meskipun hanya seba...