3 hari dijeju shani benar-benar seolah melupakan alvin, dia terus bermain bersama darian. Banyak tempat yang mereka datangi dari pantai hamdeok sampai museum teddy bear. Alvin jujur tidak suka dengan sikap shani yang seolah-olah dia sedang berlibur sendiri.. Shani akan berangkat sebelum alvin bangun dan pulang cukup larut. Sebenarnya shani sengaja melakukannya karna dia tidak mau cintanya semakin besar pada alvin.. Dia tidak mau jatuh untuk kedua kalinya.
Dihari terakhir di jeju.. Alvin sengaja menambah hari untuk bisa bersama shani walaupun hanya sehari.
"Kok nambah hari sih kak.. Kita kan harus ke seoul malam ini.. "
Alvin duduk diam melihat tajam kearah shani..
"Kak.. Aku tuh lagi bicara sama kakak, ngomong dong"shani mulai kesal karna didiami terus
"Apa yang harus aku bicarakan? Apa kamu ingin aku marah-marah seperti yang kamu harapkan bagitu! Shani.. Tidak semua hal harus diluapkan dengan emosi sekarang aku mau tanya Niat kamu sebenarnya apa! Sampai mengabaikan aku di dalam rangka bulan madu kita"
Kini giliran shani yang diam..
"Aku disini mencoba mencintai kamu, aku berusaha agar hubungan kita semakin erat.. Tidak ada renggang sama sekali.. Shan.. Tolong jangan mempersulit niat aku ini.. Aku serius mengatakan itu "
"Apa ini karna permintaan kak veranda lagi? "Celetuk shani
"Kamu masih berfikir aku seperti ini karna veranda? Apa kamu sudah mati rasa sampai kamu tidak pernah merasakan jika ini nyata timbul dari perasaanku.. Ajari aku mencintaimu shan.. "Alvin meraih tangan shani dan diganggam erat
Shani melihat kata-kata jujur dan matanya pun berbicara seperti itu "baiklah.. Aku akan beri kesempatan tapi jika kakak mengulangi hal yang sama maaf kak.. Aku cukup cape menunggu sesuatu yang tidak pasti"
Akhirnya shani mau menurunkan egonya demi alvin, meskipun shani masih jaga-jaga jika nantinya alvin yang membuatnya kembali terluka.
Karna diundur sampai besok kepulangannya ke seoul yang seharusnya mereka kembali malam ini pukul 7 malam.. Alvin memanfaatkan waktu yang sedikit itu untuk makan malam romantis khusus dia buat di restoran yang ada dihotel tersebut..
Alunan Indah dari musik klasik dari biola menambah suasana malam itu lebih romantis.. Rasanya ingin menangis dengan perlakuan khusus dari alvin untuknya tapi gengsi jika dia menangis didepan alvin..
"Uhmm maaf jika ini belum sempurna.. Karna sesuatu yang dadakan ya jadi seperti ini"
"Ini sudah cukup kok kak"shani sebenarnya malu jika terus ditatap alvin
Malam ini kamu cantik sekali shan.. Walaupun tidak ada sedikitpun senyuman di bibirnya. Batin alvin
Alvin memegang tangan shani "shan.. Soal 3 tahun lalu aku minta maaf.. Jujur shan.. Aku tidak berniat menyakiti kamu, aku hanya ingin kamu tidak terus berharap cintaku yang saat itu sudah dimiliki kakak kamu.. "
Alvin melihat shani begitu dalam, jantung terasa berdebar begitu kencang setiap kali menatap wajahnya dalam.
Makanan pun datang dan mereka makan malam diiringi iringan melody klasik.. Alvin yang memang terpana sejak melihat shani bersiap dikamar mereka. Shani hanya sedikit berias tapi hasilnya buat alvin tidak bisa berkedip..
Seperti anak-anak ABG alvin mengelap saus yang terlihat di bibir shani dengan tangannya.. Shani sempat terpaku 2 detik dengan sikap alvin.
"Shan.. "
"Ya.. "
Alvin meraih tangan shani dan di tempelkan di dadanya"kamu bisa merasakannya"
Shani mengangguk, alvin semakin mengeratkan tangannya"inilah yang aku rasakan setiap kali menatap kamu.. Aku belum pastikan ini Cinta tapi kamu harus tau aku selalu merasakan ini dan aku tidak suka jika kamu dekat dengan lelaki mana pun.."
"Shan.. Kamu masih Cinta aku kan? "
Shani menarik tangannya"kak.. Lebih baik kita habiskan dulu makanannya"
Inilah yang membuat alvin susah menggapai shani sekarang karna shani yang sekarang lebih tertutup soal perasaannya dan selalu menghindari alvin. Beda halnya dengan shani 3 tahun lalu yang bisa blak-blakan soal perasaannya. Ini salahnya karna pernah membuat luka dalam dihati gadis yang ada dihadapannya ini..
Acara makan malam selesai alvin tiba-tiba pergi entah kemana, shani kebingungan karna dia ditinggal tampa pesan"kak alvin mana sih" ketika akan menghubungi dengan hpnya
Lampu restoran tiba-tiba mati namun hanya lampu dibagian piano yang menyala.. "이 멜로디를 특별히 아내에게 바칩니다 (I dedicate this melody specially to my wife shani ) "lampu menyorot tepat dimeja shani duduk
Tepuk tangan dari pengunjung hotel terdengar riuh ketika suara melody yang keluar dari piano yang dimainkan alvin membuat semua orang terbuai.. Walaupun pun alvin tidak menyanyi semua pengunjung lokal maupun non lokal sangat terbuai dengan permainan piano alvin..
Permainan piano alvin pun selesai.. Semua kembali bertepuk tangan, alvin berjalan mendekati shani dengan bunga ditangannya.. Ketika tepat dihadapan shani, alvin bersimpuh didepan shani dengan bunga dipegangnya"terima kasih untuk mau menjaga Cinta itu hingga saat ini.. Mungkin kamu belum menjawab apa Cinta itu masih ada tapi aku percaya Cinta itu masih ada untukku.. Terimakasih shan.. Telah bertahan untukku"
Tak terasa air mata shani jatuh ke pipi saking terharunya.. Shani menerima bunga itu dan menerima pelukan hangat dari alvin.. Pertahanan shani akhirnya luluh dengan sikap manis alvin..
Akhirnya hubungan itu mencair detik itu, usaha alvin tidak sia-sia.. Dia sukses kembali menyentuh hati terdalam shani dengan ketulusan..
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopes (Season 1)
Romancecover : By Greshanity author: By Dini Turminingsih Aku tidak memiliki impian apa pun.. Aku tidak memiliki harapan.. Aku hanya ingin dirimu tetap berdiri didepanku tampa harus menoleh kebelakang dimana aku akan terus disampingmu meskipun hanya seba...