13

519 50 2
                                    

Walaupun kondisi shani masih tidak terlalu sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun kondisi shani masih tidak terlalu sehat.. Shani memutuskan untuk kembali berkerja, bagi dia diam dirumah hanya menambah sakitnya.

Toktoktok

"Masuk.. "

Pelayan rumah membawakan shani susu cokelat hangat"nyonya meminta saya pastikan non shani meminum susunya"

Shani yang baru beres mengikat rambutnya, berbalik dan berjalan kearah pelayan"hmm.. Baiklah " shani mengambil susunya lalu meminumnya

"Oh ya pak joko hari ini masuk kan? "Shani bertanya soal supir pribadinya

"Sepertinya belum non soalnya saya sedari kemarin tidak melihat tanda-tanda pak joko pulang"

"Lama juga ya pak joko pulang kampung.. Ya sudah pak yono ada kan? "Tanya shani lagi

"Pak yono hantar tuan besar ke Bandung 15 menit lalu"jawab pelayan itu

Shani meneguk kembali setengah susu yang tersisa lalu dia menyimpannya dinampan lagi "oh gitu.. "

Shani mengambil tasnya dan pergi keluar kamar, shani menuruni tangga dengan tergesa.. "Shan.. Sarapan yuk "ajak rose

Shani ikut bergabung dengan yang lainnya, yudi melihat penampilan putrinya"kamu kerja? "

Shani mengangguk"iya pi.. "Shani mengambil roti dan mengoleskan selai ke rotinya

"Loh kamu kerja? "Rose yang baru saja ambilkan shani air putih sedikit terkejut

"Iya mi pi.. Shani bosen dirumah" jawabnya

Tidak lama veranda datang bersama alvin.. "Pagi semuanya"

"Pagi.. "

Veranda melihat adiknya dari ujung kepala hingga kaki"loh mau kemana?"

"Shani mau kerja ve.. "Jawab rose

"Hahh.. Kerja? Kamu kan masih sakit shan.. "

"Demam biasa ini kak.. Santai aja" shani tidak mau mempersulit keadaan dengan mengeluh

Alvin melihat shani yang mulai meminum obatnya.. Dan itu rose yang menyiapkan tandanya rose tau kondisi shani..

"Shan.. "Panggil alvin

Shani menoleh "iya kak"

"Uhmm bukankah lebih baik kamu istirahat.. "

Veranda melirik suaminya..

Kok tumben alvin selembut itu. Batin veranda

Shani melemparkan senyuman manisnya"dirumah hanya buat aku sakit.. Jadi jika bekerja itu lebih baik maka aku ingin melakukannya hari ini"

"Uhmm bisakah kamu ikuti kata-kataku untuk hari ini.. "Ucapan alvin membuat semua terheran-heran

"Untuk hari ini saja.. "Pinta alvin

Shani mengambil minumnya dan meneguknya hingga tandas lalu berpamitan pada orang tuanya.. Ucapan alvin seperti angin lalu saja bagi shani, shani tidak pernah mau mendengar ucapan alvin..

Ketika shani melalui tempat duduk alvin langkah shani terhenti ketika tangan shani dicekal alvin.. Alvin berdiri dari duduknya lalu berhadapan dengan shani"apa susahnya kamu ikuti kata-kata aku shan.. Aku hanya ingin kamu istirahat saja.. "

Shani menarik tangannya "siapa anda bisa mengatur hidup saya.. Anda hanya Kakak ipar! Bagi saya.."Shani kali ini akan lebih melawan alvin, dia ingin hidupnya terlepas dari bayangan cintanya pada alvin, karna dia cukup lelah menghindari perasaannya sendiri kini dia ingin melawan semuanya dan terbebas dari belenggunya.

Alvin mengepal tangannya namun veranda berusaha menengkan alvin, alvin memang selalu luluh jika veranda yang menenangkan, veranda tidak bicara tapi dengan sentuhan tangannya yang lembut bisa menengkan gejolak emosi didiri alvin..

"Shan.. Bukannya kakak ikut campur masalah kalian.. Tapi shan alvin ini suami kamu.. Dia hanya ingin kamu istirahat saja.. Tidak lebih shan.. " veranda berusaha membela suaminya

"Ini diriku! hidup ku! Jadi kakak tidak bisa mengatur apa yang harus shani lakukan.. Cukup ya kak.. Shani cukup lelah menghadapi masalah ini.. Kakak itu sudah menyeret shani dalam belenggu.. Dia.. "Shani menunjuk alvin

"Dia.. Hanya menghargai, mengingat, mencintai, menghormati satu orang istri yaitu hanya Ve.. Ran.. Da.. Hanya veranda yang dia simpan dalam hatinya dan aku hanya sampah baginya yang bisa dibuang kapan saja"

Shani mendekati veranda dan menatap kakaknya dengan berani "maaf jika shani mengatakan ini tapi shani kecewa punya kakak yang hanya diam melihat hidup adiknya dipermainkan.. SHANI BENCI KAKAK"

Alvin menarik tangan shani kasar "sopanlah pada kakakmu"

"Lepaskan tangan putriku"ucap yudi

Mata keduanya bertemu sama lain, shani menarik tangannya kasar "jika dia kakakku ,dia tidak akan diam melihat adiknya hancur.. "

"STOP SHANI.. Kamu yang menyetujui pernikahan ini Padahal kamu bisa menolaknya.. Jika kamu tidak mau ada dalam belenggu ini SEHARUSNYA KAMU KATAKAN SEJAK AWAL JIKA KAMU MENOLAK PERNIKAHAN INI.. " alvin sudah sangat emosi

"Aku tidak salah menilaimu.. Dan aku bisa pastikan memang verandalah WANITA TERBAIK BAGIKU DAN KAMU MEMANG TIDAK PANTAS DICINTAI.. BAGIKU KAMU HANYA PAJANGAN YANG HANYA KU LIHAT TAMPA KU SENTUH"mendengar itu bukan hanya hati shani saja yang hancur melainkan hati semua orang yang mendengarnya akan hancur

Air mata shani jatuh namun dia berusaha tersenyum "lihat kak.. Sudah jelas dia tidak bisa menerima shani.. Baru saja shani mengatakan hal itu dia bisa membalasnya dengan kata-kata menyakitkan.. "

Shani menghapus air matanya" mana ada adik yang membenci kakaknya.. Shani mengatakan itu hanya ingin kakak mendengar alasan langsung kenapa shani tidak mau menerima hubungan ini? Maaf kak shani sudah mengatakan hal itu.. Shani tidak bermaksud menyakiti kakak.. Percayalah shani lakukan ini demi hubungan antara kakak dan adik.. " pancingan shani akhirnya berhasil menyulut emosi alvin hingga alvin bisa mengatakan hal itu

"Aku akan segera layangkan gugatan itu kepengadilan.. "Shani berjalan ke arah laci dan mengambil kunci mobilnya lalu dia pun pergi

Veranda melihat alvin kecewa sekali, veranda tidak sakit jika shani mengatakan hal tadi karna dia yakin itu hanya pancingan saja untuk alvin dan benar saja alvin terpancing..

Bersambung

Hopes (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang