12

572 40 2
                                    

Disaat shani tertidur, diam-diam alvin mengambil foto bungkus obatnya dan mengambil 1 obatnya. Tampa sepengetahuan shani alvin pergi menemui temannya yang berprofesi sebagai dokter untuk memeriksa obat apa yang sering dikonsumsi shani. setau alvin, shani tidak pernah sakit apa pun dan veranda pernah bercerita bahwa shani tuh jarang mengeluh soal apa pun. Jadi saat tau shani sering konsumsi obat dan dia yakin itu bukan vitamin sehingga alvin langsung mencari tau..

"Aku sudah bercerita semuanya sama kamu john tentang obat ini sebelumnya lewat chat.. Sekarang aku mau mastiin langsung obat apa ini.. Karna aku curiga ini bukan vitamin" alvin menyodorkan obat yang dia bawa dengan foto bungkus obatnya

John melihat bungkus dan obatnya "kamu yakin tidak tau apa pun.. Atau kamu sudah bertanya pada veranda kenapa adiknya mengonsumsi obat ini? "

"Belum.. Aku tidak mau veranda cemas"

John menarik nafas"hahhh vin kalau boleh jujur harusnya kamu tanyakan langsung pada orangnya tapi sudahlah aku hanya bisa beri tau jika Obat ini hanya diminum oleh penderita meningitis atau radang selaput otak.."

"Meningitis?"alvin sangat terkejut

"Selebihnya kamu bisa tanyakan langsung pada yang bersangkutan..aku tidak bisa bantu lebih karna bukan hakku memberi tau itu"

"Terima kasih john ini sudah sangat membantu.. Kalau begitu aku harus langsung pulang"

"Hati-hati "

"Iya.. Sekali lagi terima kasih john "

"Sama-sama "

Alvin pun langsung buru-buru pulang,selama diperjalanan alvin memikikirkan kata-kata john, bagaimana bisa dia atau veranda tidak tau soal penyakit shani. Tapi alvin yakin orang tua veranda tau begitu pun opah.

Sampainya dirumah alvin langsung menuju kamar dan dikamar dia tidak melihat siapa pun"loh shani mana? Shan.. Shani"alvin mencari ke setiap sudut kamar tapi tidak ada siapa pun..

Alvin baru menyadari jika koper shani tidak ada.. Alvin pun langsung menemui bundanya di kamar "bunda"

"Iya nak.. Ada apa? "

"Uhmm bunda melihat shani? "

"Oh shani.. Tadi dia dijemput opah, memang kenapa nak? Ada apa? "

"Tidak apa bun.. Alvin pulang ya bun" alvin cium bundanya lalu pergi

"Anak itu kenapa? "Bunda kebingungan

#skip
Veranda melihat rose bolak balik kamar shani"apa shani sudah pulang? "Pikir veranda

Baru saja akan melangkah masuk kamar, rose sudah berada dihadapan veranda"veranda? "

"Mi.. Didalam ada shani? "

"Iya ve.. Opah jemput shani tadi" jawab rose

"Loh mi.. kenapa? "Veranda terkejut mendengarnya shani sudah pulang kerumah

Belum sempat menjawab alvin datang  dengan tergesa"mi shani ada didalam? "

"Ya.. Vin mami mau bicara soal hubungan kamu dengan kedua Putri mami"ucap rose

Suasana mulai tegang dengan keadaan ini, rose membawa veranda juga alvin ke ruang keluarga dilantai 2..

Rose menarik nafas"fuhhh.. Vin.. Veranda.. Mami minta maaf jika ucapan mami nantinya menyakiti hati kalian tapi apa yang mami ucapkan ini yang terbaik jadi vin Mami beri waktu kamu untuk ceraikan shani.. Bagaimana pun pernikahan ini menyiksa kedua anak mami"

Keduanya terkejut"cerai? "

"Iya.. Mami pikir untuk apa adanya 2 pernikahan jika kamu vin hanya menganggap 1 pernikahan saja.. Mami itu itu permintaan shani tapi kamu suaminya dan kamu berhak menentukan yang baik.. Bagaimana kamu bisa menuntun 2 anak mami jika menentukan satu hal saja kamu tidak bisa"

"Beri alvin kesempatan mi"ucapan alvin membuat veranda mengalihkan pandangannya karna bukankah alvin menolak penikahan ini..

"Tidak.. Mami tidak akan beri kesempatan apa pun.. Ceraikan shani..  Mami akan jodohkan dia dengan laki-laki yang bisa membuat dia selalu tersenyum.. Baiklah hanya itu yang mami ingin ucapkan jadi mami tunggu keputusan kamu.. "Rose pun pergi

Alvin mengusap wajahnya kasar "agrhh.. "Alvin memukul pinggiran sofa sampai veranda terperanjat

"Vin tenanglah.. "

"Tenang? Ve aku ini sedang dihadapkan dengan perkara besar.. Kamu bilang tenang" alvin untuk pertama kalinya sedikit meninggikan suaranya

Veranda menitikan airmatanya, hatinya terluka sekali.. Alvin yang menyadari itu langsung memeluk veranda"maaf ve.. Aku tidak  bermaksud untuk meninggikan suaraku.. Maafkan aku.. "

#skip
Shani duduk dijendela kamarnya dengan wajah pucat.. Dia melihat ke jendela yang basah karna hujan.. Hujan turun bersamaan dengan hatinya yang hancur..

Prov shani

Apa Cinta akan terus menyakiti seperti ini? Apa Cinta harus sesakit ini? Apa Cinta akan melupakan ketulusan?..

Cape pasti.. Mengejar sesuatu yang tidak bisa dikejar itu sangat melelahkan, seolah kita mengejar sesuatu yang tidak berujung..

Sakit rasanya ketika mendengar suami atau dibilang pasangan kita menyebut wanita lain saat kita sedang memulai sesuatu yang baru.. Rasanya aku dihempaskan saat itu juga..

Prov author

Shani memegang kaca yang basah karna lembabnya udara.. "Aku menyerah vin.. Aku menyerah.. "

Dibalik pintu kamar alvin berdiri, ingin mengetuk pintu tapi terhenti ketika alvin mendengar kata menyerah walaupun suara itu kecil namun dia yakin jika kata menyerah itu ditujukan untuk sebuah perasaan..

Dia telah menyakiti 2 wanita super baik dalam satu waktu.. Alvin merasa dia pria paling buruk saat ini.. Dia tidak bisa menjaga suatu hubungan tampa menyakiti..

"Shan.. Ve.. Untuk saat ini bagiku kalian adalah berlianku yang harus aku jaga, aku rawat dengan baik dan dengan perasaan yang iklas tulus.. Maafkan aku yang selalu menyakiti kalian.. Tapi aku janji aku akan ciptakan kebahagian untuk kalian"ucap alvin

Bersambung

Hopes (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang