03

1.1K 60 1
                                    

Tok tok tok
Suara sepatu bersentuhan dengan lantai terdengar jelas dan membuat alvin yang duduk santai di sofa ruang tengah memalingkan wajahnya kearah sumber suara yaitu kearah tangga utama..

Terlihat cantik dengan pakaian sederhana, shani membuat semua orang terpaku ketika dia mulai menuruni tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat cantik dengan pakaian sederhana, shani membuat semua orang terpaku ketika dia mulai menuruni tangga. Rose yang baru keluar dari kamarnya terkejut melihat shani dengan penampilan barunya "wowww.. Cantiknya anak mami. Mau kemana sayang? "

Shani melihat kearah ruang utama dan muncullah sosok pria tampan dengan setelan taksedo abu-abu.. Terlihat gagah dan berwibawa.

Yudi yang baru dari taman terkejut melihat siapa yang datang"loh arya.. Kamu disini? "

Shani berjalan kearah arya dan menggandengnya"iya pi.. Ini teman dekat shani"

"Iya om.. Ternyata kita itu dulu sama-sama pernah satu kampus dilondon.. Maaf tidak menceritakan ini ke om dan shani juga bekerja dikantor arya"jelas pria bernama arya

Veranda muncul dari dapur dan mendekati maminya"mi ini kan arya anaknya om teguh sahabatnya papi.."

Rose mengangguk"iya.. Arya ini ternyata satu kampus dengan shani dulu"jelas mami

"Oh ya arya duduk dulu biarkan kami menjamu kamu.. "Tawar yudi

"Tidak om kita langsung saja.. Arya izin ajak shani makan diluar om tante"arya mencium tangan kedua orang tua shani begitu sopan

"Iya iya.. Hati-hati ya"ucap yudi

Shani giliran mencium tangan orang tuanya. Shani melihat alvin sekilas.. Dan ekspresinya tidak terbaca sama sekali.

"Ya udah ayo shani"ajak arya

"Ya.. Shani pergi mi,pi,kak ve"

"Arya jaga shani ya"ucap veranda

"Pasti kak.. Mari semua"arya dan shani pun pergi

Yudi bisa bernafas lega melihat arya dengan shani dekat dengan sendirinya tampa ada paksaan "hahhh.. Papi lega mi.. Akhirnya tampa paksaan shani bisa dekat juga dengan calonnya"

"Iya pi.. "Perjodohan yang akan dilakuan oleh kedua keluarga akhirnya berjalan dengan sendirinya dengan bukti kedekatan anak mereka

Alvin membenarkan duduknya dan entah kenapa dia tidak suka melihat shani jalan dengan pria lain.. Rasanya ada yang bergejolak dalam hatinya.

"Vin.. "Suara veranda menyadarkan alvin yang melamun

"Ve kamu ngagetin tau.. "

"Siang-siang ngelamun.. Kesambet hantu baru tau rasa"veranda duduk di samping alvin dengan wajah yang ditekuk

Alvin mengecup istrinya"jangan marah dong.. Aku gak ngelamun hanya lagi kepikiran sama meeting besok.. "

Veranda melihat alvin"vin.. Aku mau Kamu jawab jujur"

Alvin tersenyum dan dia begitu santai  dengan pandangan yang masih memperhatikan wajah istrinya "emang kamu ingin aku jujur apa? "

Veranda memegang tangan alvin "apa kamu bahagia menikah denganku meskipun aku tidak bisa memberimu keturunan.. "

Alvin mencium tangan tangan veranda"sejak kamu operasi rahim dulu aku sudah berjanji klau aku akan menerima kamu apa adanya.. Aku bahagia meskipun hanya hidup berdua denganmu"

"Vin.. Apa kamu akan menikah lagi jika aku yang meminta itu"ucap veranda

Alvin menyerngitkan dahinya"apaan sih.. Jangan ngawur.. Udah jangan bahas lagi.. Aku tidak suka.. Kamu cinta pertama dan terakhirku"alvin menidurkan kepalanya dipangkuan veranda

Jangan pernah berjanji seperti itu vin. Karna aku yakin cinta tidak ada yang abadi selain cinta tuhan pada ciptaannya. Batin veranda

#skip
Arya mengajak shani kepantai dan menikmati udara segar di pesisir pantai seribu.. Walaupun keadaan pantai ramai mereka masih menikmati hari libur mereka.

Shani maupun arya membahas banyak hal, dari keluarga, kerjaan, pendidikan sampai asmara.. Dalam segi asmara arya adalah lelaki setia yang mencintai mantannya yang telah tiada karna sebuah penyakit lama yang diderita.

Shani melihat cinta itu masih berkobar dalam setiap kata yang keluar dari mulut arya.. Shani berfikir betapa beruntungnya gadis itu memiliki pria yang mampu membalas cintanya dengan tulus.

"Jadi bagaimana dengan kisah cintamu? Pasti indah.. "Mereka masih berjalan dipinggir pantai dengan sepatu mereka pegang masing-masing.

"Tidak juga bahkan mungkin ini kisah cinta paling buruk.. "Jawab shani

Arya dan shani berhenti melangkahkan kakinya, arya melihat shani yang berkaca-kaca.. Dengan inisiatifnya arya pun langsung menggenggam tangan shani dan shani hanya melihat arya dengan beberapa pertanyaan yang terlintas difikirannya..

"Kamu harus membuat kisah buruk itu jadi indah karna hidup itu sementara shani.. Kita harus menikmatinya dengan bahagia" ucap alvin

Shani hanya membalasnya dengan senyumam dan mereka kembali berjalan-jalan

#skip
Alvin mondar mandir mulu ketika melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 21.40 malam.. Alvin melihat veranda yang sudah terlelap dalam tidurnya. Rasa gelisah tiba-tiba hinggap dihati alvin..

Entah kenapa pikirannya selalu saja mengusik ketenangan dirinya... Alvin berusaha menenangkan pikirannya sehingga dia mencari aktivitas lain diluar kamarnya..

Alvin menuju dapur dan memasak mie rebus seorang diri. Tidak ada pelayan malam itu, alvin menyantap mie rebus dalam keheningan malam.
Tampa satu orang pun menemaninya.

Suara pintu terbuka pun manjadi pusat perhatian alvin, alvin bisa melihat shani muncul dari pintu itu seorang diri. Mungkin arya hanya menghantarnya tampa menemaninya masuk kedalam rumah..

Shani yang akan naik terhenti oleh tepuk tangan dari alvin yang semakin mendekatinya..

"Pulang jam segini? Seorang gadis? "

Shani malas berhadapan dengan alvin, dia pun menaiki satu anak tangga namun alvin menahannya"shani aku hanya mengingatkan..jangan belaga seolah-olah dirumah ini kamu tinggal sendiri.. Mami papi pasti cemas jika mengetahui anak gadisnya tidak kunjung pulang"

Shani memutar tubuhnya tampa melepaskan tangan alvin yang memegangi lengannya"bukan urusan kakak"shani melepaskan tangan alvin perlahan

"Ini menjadi urusanku karna sekarang kamu adikku shani.. "Lugas alvin

"Hanya kakak ipar.. Bukan orang tuaku,permisi"shani membalikan tubuhnya dan kembali menaiki tangga rumahnya

Alvin tersinggung dengan sikap shani,  tangan alvin terkepal melihat punggung shani yang semakin menjuah..

#skip
Senin pagi yang sibuk bagi keluarga imanuel,setelah bersiap semua orang berkumpul dimeja untuk sarapan namun hanya shani yang tidak terlihat..

"Mi.. Shani tidak sarapan? "Tanya yudi

"Oh tadi dia berangkat pagi sekali katanya ada meeting penting"jelas rose

Perasaan alvin tidak enak.. Apa pertengkarannya dengan shani mengakibatkan shani semakin menjauh dari keluarganya.. Dia harus membicarakannya dengan shani..

Dilain tempat shani duduk melamun ditaman dengan memperhatikan kupu-kupu yang berterbangan..

Cinta itu sungguh menyakitkan vin..

Pagi semuanya jangan lupa like, coment dan follow

Hopes (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang