Shani memutuskan bercerita pada maminya karna demi meloloskan dirinya dari alvin.. Shani akan pergi jauh kembali dari keluarganya tapi kali ini dia harus memberitau soal keadaan sebenarnya pada orang tuanya..
Rose dengan dibantu yudi pun membantu shani pergi dari rumah tampa siapa pun tau.. Cukup mereka melihat putrinya menangis, dia ingin melihat shani bahagia dengan anaknya tampa harus dibebani oleh sosok alvin..
Ketika alvin dan veranda pergi kerumah sakit, saat itulah rose juga yudi membawa shani pergi kesebuah tempat yang tidak akan pernah ditemukan siapa pun.. Mereka menjamin tidak akan ada yang bisa menemukan shani saat ini karna tempat itu sungguh dirahasiakan.
Sedangkan dirumah sakit ketika alvin dan veranda bahagia melihat usg calon anak mereka tiba-tiba alvin di panggil oleh dokter yang memberi informasi kondisi shani tampa shani tau..
"Hay dokter yusuf.. Apa kabar? "Sapa alvin begitu ramah
"Saya baik.. Oh ya pak, saya sering sekali hubungi anda tapi kenapa sulit sekali ya"tanya dokter yusuf
"Oh itu.. Handphone saya ganti jadi handphone lama asisten saya yang pegang.. Jadi ada apa ya dok.. "
"Bisa ikut saya sebentar"
Alvin bingung kenapa tiba-tiba dokter yusuf memanggilnya, dia meminta veranda menunggu diruang tunggu sebentar dan dia menemui dokter yusuf..
Sampai diruangan dokter yusuf menyampaikan jika shani tidak lagi melakukan pengobatan meningitisnya lagi..
"Maka dari itu saya hubungi bapak agar membujuk kembali istri bapak untuk melanjutkan pengobatannya.. Saya khawatir kondisinya akan memburuk jika pengobatannya berhenti"
"Baik akan saya sampaikan.. "
Selama ini alvin terlalu sibuk dengan veranda sehingga dia lupa jika shani pun harus dia perhatikan.. Setelah dari dokter yusuf, mereka pulang dan alvin ingin segera menanyakan kondisi shani.
#skip
Sampai rumah..
Alvin ke kamarnya dengan shani "shan.. Shani? "Panggil alvinAlvin yakin shani tidak ke kantor karna sejak pagi wajah pucat sekali "shani.. Kamu dikamar mandi"alvin membuka kamar mandi tapi kosong
Tidak lama pelayan datang"bapak cari non shani.. "
"Iya.. Dia kemana? "
Pelayan memberikan surat dan cincin kepada alvin"ini apa? "
"Bapak baca saja.. Mungkin bapak akan menemukan jawabannya, kalau gitu saya permisi pak.. "Pelayan pun pergi
Alvin membuka surat itu ternyata itu surat pengajuan gugatan peceraian dan secarik kertas dari shani..
Hay kak.. Maaf ini terlalu mengejutkan untuk kakak, kali ini aku benar-benar sudah menyerah. Surat gugatan ini tolong segera tanda tangani karna aku sudah lelah menjadi duri rumah tangga kakak dan kak ve..
Oh ya walaupun moment kita hanya terjalin begitu singkat tapi aku sudah bahagia sekali.. Kak aku pergi ya.. Aku pergi bersama kenangan kita.. Maaf aku tidak pamit karna aku tidak mau lagi luluh karna perasaan cintaku yang begitu besar.. Semoga kakak, kak ve dan calon ponakanku bahagia selalu.. Aku disini akan selalu mendoakan kalian bahagia..
Jangan berharap aku kembali karna aku tidak bisa berjanji itu.. Oh ya walau luka ini masih begitu dalam tapi rasa cintaku pada kakak masih jauh lebih dalam dari luka ini..
ILOVEU KAk..
SHANI.Alvin mengepal kuat kertas itu "agrhhhh.. "Alvin mempar kertas itu kesembarangan arah
#skip
Kehidupan baru pun dimulai.. Walaupun sudah tidak lagi ada shani yang mengganggu hubungannya dengan veranda tapi ada perasaan hampa dihati alvin..Hari-hari alvin serasa kosong apa lagi setiap dia melihat foto shani di ruang keluarga hatinya selalu bergetar hebat.. "Kamu dimana shan? Apa lukanya terlalu sakit sampai kamu pergi dan tidak lagi mau menoleh kearah ku.. "Ucapan itu selalu diucapkan alvin ketika dia melihat senyuman indah dalam foto..
Sedangkan ditempat lain..
Shani terbaring lemah karna dia menolak pengobatan untuk penyakitnya dan memilih mempertahankan anaknya.. Rose yang selalu menjenguk shani setiap minggu..Hanya bisa menangis melihat wajah pucat putrinya"kuat ya nak.. Kita berjuang bersama-sama ya sayang" rose melihat shani meneteskan air mata..
Semakin besar kandungannya kondisi shani semakin lemah bahkan shani sudah tidak bisa bergerak, dia hanya tertidur diranjang dengan alat bantu nafas dihidungnya..
Berjuang seorang diri memanglah sakit tapi shani menikmatia sisa hidupnya demi anak yang dia kandung.. Shani yakini hidupnya tidak akan lama lagi maka dari itu shani menghentikan pengobatan yang bisa membahayakan anaknya..
#skip
Waktu terus berjalan.. Diusia kandungan veranda ke 7,veranda tiba-tiba pendarahan hebat sampai veranda harus segera melahirkan saat itu juga..Bayi veranda lahir sangat kecil dan berjenis kelamin perempuan, alvin terharu melihat anaknya sendiri.. Anai itu lahir dengan kondisi yang tidak baik bahkan jantungnya tidak berfungsi baik.. Segela upaya dilakukan untuk menyelamatkan bayi itu namun bayi itu pun tidak bisa bertahan..
Veranda dan alvin sangat terpukul, veranda selalu menyalahkan dirinya karna ini sebagai hukuman dari luka yang adiknya alami.. Entah dari mana veranda memiliki pemikiran itu yang jelas dia merasa ini karna dia telah menyakiti adiknya terus menerus..
Dimana mereka berduka kondisi shani memburuk.. Dokter yang sengaja didatangkan kerumah persembunyian shani selama ini.. Sudah angkat tangan karna shani memerlukan alat-alat canggih yang hanya ada dirumah sakit..
Tuhan jangan ambil nyawaku untuk saat ini.. Biarkan anak ini lahir dahulu.. Biarkan dia melihat dunia ini.. Kuatkan hambamu ini untuk bertahan sampai saatnya tiba
Dokter pun dan perawat lainnya memutuskan membawa shani kerumah sakit..
#skip
Rasa duka masih menyelimuti veranda juga alvin.. Rose memeluk menguatkan veranda" ikhlaskan nak.. Tuhan lebih menyayanginya"Veranda maih terisak-isak "apakah ini hukuman dari tuhan karna ve telah menyakiti shani.. Hiks hiks"
"Hust.. Tidak baik seperti itu.. Ini takdir nak"rose mengusap rambut panjang putrinya
Alvin tertunduk lemas dibangku rumah sakit"huhhhhh.. "
Yudi pun datang dengan tergesa dan langsung menemui istrinya, yudi membisikan sesuatu dan rose terkejut "apa? "
"Mi ada apa? "Tanya ve
"Shani? Shani.. "Rose langsung pergi
Mendengar nama shani alvin dan veranda langsung melihat kearah yudi.. Yudi terdiam beribu bahasa ketika veranda berusaha meminta penjelasan..
"Pi.. Papi kenapa diam? Papi.. Papi jawab dimana shani pi? "Veranda memaksa yudi agar diberitau
Yudi memegang wajah putrinya "kita akan bertemu shani tapi jangan tampa alvin.. "
"Kenapa? Alvin berhak tau pi.. Dia butuh penjelasan shani secara langsung pi"Tanya veranda
"Ini pesan dari shani.. "
Kecewa pasti tapi kali ini alvin tidak mau egois dan tidak mau menyakiti shani.. Dia mengikuti apa yang shani minta untuk pertama kalinya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopes (Season 1)
Romancecover : By Greshanity author: By Dini Turminingsih Aku tidak memiliki impian apa pun.. Aku tidak memiliki harapan.. Aku hanya ingin dirimu tetap berdiri didepanku tampa harus menoleh kebelakang dimana aku akan terus disampingmu meskipun hanya seba...