*23*

198 21 4
                                    

Kini, Hyunjae mulai sibuk dengan aktivitas nya sebagai seorang idol. Setiap hari nya dia harus berpindah-pindah tempat, dari satu acara ke acara lain demi mempromosikan lagu grup nya. Akibatnya, Hyunjae jarang sekali bertukar pesan dengan Minju walaupun hanya sekedar mengucapkan selamat pagi. Begitu pula dengan Minju, sibuk berlatih di ruangan penuh kaca.

Minju berinisiatif untuk mulai mengirim pesan terlebih dahulu, jika dia menunggu Hyunjae memulai lebih dahulu bisa bisa dia mati karena rindu.

Maung galak

Selamat pagi, maung galak|
Sudah sarapan?|
Istirahatlah jika lelah, makanlah jika lapar, temui aku jika rindu|

Berharap ada balasan, Minju rela menunggu selama satu jam lamanya namun masih belum ada balasan. Mencoba berfikir positif dan tenang. Minju kembali berlatih untuk bekalnya nanti mengikuti acara survival itu.

Malam sudah datang, Minju sendirian. Pesannya tadi masih belum dibalas sampai sekarang, khawatir? jelas. Setidaknya Hyunjae membaca pesannya. Minju pun memutuskan untuk memejamkan matanya seraya menenangkan pikirannya dibawah dingin nya malam.

Ting tong! Ting tong!

Bel apartemen berbunyi. Minju terbangun dari tidurnya, berfikir sebentar. Perasaan nya bilang dia tidak memesan apapun lantas siapa yang datang kerumah nya malam malam seperti ini. Dengan rasa kantuk Minju membuka pintu apartemennya.

Sosok lelaki yang dirindukan nya kini berada di hadapannya. Ya, lelaki itu Hyunjae. Wajahnya sedikit berantakan, kantung matanya terlihat, tatapan matanya yang sangat sulit diartikan. Hyunjae menyerobot masuk lalu menutup pintunya agar tidak ada orang lain yang melihatnya, bisa bahaya.

Minju memeluk lelaki tersebut. Wangi tubuhnya, pelukannya, semuanya dia rindukan. "Rindu" ucapnya sambil menatap netra hitam milik lelaki itu.

"Maaf, maaf membuat mu menunggu" diusapnya kepala perempuan yang berada dipelukannya

"Mau minum apa?"

"Seadanya"

"Makanan?"

"Gak perlu, udah kenyang" Minju langsung melesat ke dapur.

Kemudian Minju datang dengan minuman dingin ditangannya. Kini mereka duduk berdampingan. Gatal, akhirnya Minju bertanya "ada masalah? Wajah mu mengkerut sejak tadi, oppa"

Hyunjae menarik napas lalu menghembuskan nya secara perlahan "tidak ada apa apa, hanya sedikit lelah"

Dengan mudah Minju percaya kata kata yang baru saja dia dengar. Namun dia sedikit kesal karena kata katanya tidak didengar sedikit pun, nakal memang "sudah kubilang jika oppa lelah lebih baik istirahat"

"Kau tempat aku istirahat Minju, kau juga obat lelah ku"

Blush

Seseorang, tolong Minju dia sedang dihantam kata kata manis dari Hyunjae. Rona merah diwajahnya sudah tergambar dengan jelas, wajahnya menunduk malu.

"Tumben sekali maung galak ini berkata manis, habis makan apa?"

Hyunjae berbaring di paha Minju yang menganggur. Dirinya menatap wajah Minju yang tepat berada di atasnya. "Bibirmu"

Tak!

"A-aw! Sakit! Kok disentil sih?" Ujarnya protes, tak terima dahi mulusnya di hantam oleh jari begitu saja.

Praeterium [Hyunjae] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang