#Bagian 2

746 67 8
                                    

*
*
*

Amelia duduk termenung sambil berdagang, dia merasa sangat ngantuk dan menyandarkan kepalanya pada tempat-tempat ikan dibelakangnya.

"Aku rasa disini, sangat bagus. Akan tetapi waktu itu aku pernah bertemu salah seorang gadis yang galak. Dia berdagang disekitar sini,bos harus hati-hati! Dia bisa-bisanya melemparmu dengan ikan busuk."

Jin tersenyum, dan melihat para pedagang. Dia melihat seorang wanita yang sudah tua berdagang dia mendekati wanita itu dan tersenyum.

"Wahh,,, ikan-ikanmu sangat segar aku ingin membeli 2 kg!"

Asistennya heran, dia menatap Jin dengan ekspresi kebingungan.

"Jimmy kamu bawah ini! Dan berikan uang kembaliannya pada bibi itu!" Jin sangat berbelas kasihan dia sengaja membeli ikan itu bukan untuk dirinya, melainkan untuk Jimmy.

Amelia mengedipkan matanya dengan raut wajah yang kesal dan kusam. Dia mencubit-cubit celananya dengan ekspresi penuh kekesalan. Dia menoleh kearah suara seseorang yang berterima kasih dan terdiam menatapi pria yang berjalan kearahnya.

"Penampilan, dan wajahnya begitu tampan. Dia datang menghampiriku,dengan langkah yang terlihat begitu penuh arti. Siapa dia? Dia tersenyum, wahhh indahnya senyuman itu. Apakah kamu lihat? Kulitnya yang mulus membuatku iri."

Tersenyum tanpa alasan, membuat anak kecil yang melihatnya tertawa. "Hahahhh,,, kakak orang gila iya?" Amelia melihat anak itu dan menatapnya dengan tajam membuat si anak kecil tersebut ketakutan dan pergi.

Jin berdiri didepan dagangan Amelia dan melihat-lihat ikan yang ada didepannya. "Dia sangat tampan,mungkinkah dia seorang suami yang mencari ikan untuk istrinya?" Dalam pikirannya dan megedip-edipkan matanya.

Jin tidak bermaksud membeli ikan itu. Dia hanya lewat dan melihat sembari menunggu Jimmy. Tetapi Amelia senyum-senyum tanpa jelas, membuat Jin merasa tidak nyaman dan cepat pergi bergegas dari tempat itu.

"Hah? Dia tidak mau membeli ikan ini? Apakah dia hanya seorang yang berpakaian rapi, tetapi cuman modal pinjaman. Hahahhhhh,,,, dasar manusia sekarang taunya menipu."

Ayahnya datang dan membawa sepotong roti "Ini, ayah tidak membawa uang, untuk membeli makanan enak. Kamu makan aja ini roti sisa ayah tadi!" Hati Amelia yang begitu sedih mendengarkan ayahnya yang selalu mengatkan hal itu.

"Untuk apa aku kerja keras membantu ayah? Ayah memang selalu ketinggalan uang. Buktinya ayah menggendong tas dagang?"Mengigit roti dengan wajah yang cemberut. "Apakah pengusaha besar tadi membeli ikan kita?" Merapikan ikan-ikan tersebut.

"Ayah seharusnya jangan begitu percaya! Seorang pengusaha mana mungkin datang kepasar seperti ini." Aku hanya melihat seorang penipu dia berpura-pura tersenyum dan berpakaian layaknya seorang pengusaha."

Amelia yang selalu beranggapan negatif pada orang. Dia duduk dengan roti ditangan dan wajah yang kusam disore hari.

"Apa kamu tidak dengar? Dalam bulan ini pasar ini akan dijadikan sebuah kantor. Kita juga harus mencari tempat berdagang, itu sebabnya pengusaha sombong itu datang kemari." Seorang pedagang mengatakannya pada Lee chen ayah Amelia.

"Benarkah? Bagaimana bisa dia melakukan itu? Seharusnya dia bisa berpikir bagaimana kehidupan kita selanjutnya jika pasar ikan dijadikan gedung?" Lee chen yang tidak menerima hal tersebut.

Amelia hanya diam dan membayangkan pria yang sudah pergi 6 menit lalu. "Dari penampilannya dia bukanlha seorang penipu. Bagaimana jika aku minta no we-chatnya?" Tersenyum dan beranjak pergi. "ayah, aku ingin ketoilet sebentar."

CEO PLAYBOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang