#Bagian 3

547 57 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*
*
*

"Amelia, hari ini kamu lebih baik pergi mencari pekerjaan! Ibu sudah dengar dari tetangga banyak perusahaan di Seoul yang membutuhkan Karywan!" Membawa semangkok soup dan meletakkannya dimeja makan.

Amelia hanya diam lalu menggambil gelas dan kembali duduk.
"Aku sudah bicara dengan teman ibu, kamu pasti bisa kerja disana."
Ibunya yang mondar-mandir sambil  ngoceh. "Aku pergi ibu!"
Menggambil sebuah apel dan beranjak pergi  "Aishh,,anak ini? "

"Bagaimana juga, aku nggak akan bisa kerja diperusahaan besar. Dasar ibu, mana bisa dia percaya dengan omongan orang lain?" Jalan dengan tangan didalam Kantong jaket. Dia merasa jengkel dengan perkataan ibunya.

**
"Aku sudah mendapatkan lahan yang baru. Aku rasa kamu akan menyukainya. " Menempelkan ponsel ditelinga, dan berbicara.

"Aku percayakan itu samamu Jeremy! Hari ini aku akan menghadiri beberapa rapat, jadi kita tidak bisa pergi melihat lahannya bersama."  Jin yang berdiri sambil menatap kota Seoul dari gedung tinggi itu.

Seorang karywan wanita masuk keruangan CEO dia memberikan dokumen yang harus diperhatikan. "Saya rasa ini sudah bagus, tolong kamu katakan pada bagian perencanaan untuk mengerjakan dokumen ini!" Menyodorkan sebuah dokumen kedepannya.

"Kamu siap-siap ikut rapat pukul 15:00Pm! Kita akan pergi dengan direktur bagian fisik." Dengan wajah yang begitu serius menggambil dokumen yang di meja dan memperhatikanya satu-persatu. Sekretarisnya beranjak pergi dari ruangan itu, dengan senyuman hangat diwajahnya.

**
"Bibi,apakah Nana belum datang juga?" Berdiri dengan kantong plastik yang berisi ikan dikedua tangannya."Aku sudah katakan,Nana melamar diperusahaan itu dan sekarang sudah bekerja disana." Amelia melirik wanita parubaya itu dan merasa sedikit kesal dengan jawabannya.

"Aku pikir Nana nggak akan mencari pekerjaan secepat itu." Ekspresi wajah yang begitu sedih dan pergi "Emangnya putriku seperti dirimu? Nggak bisa ngapa-ngapain bisanya cuman berdagang ikan. Hehehehhh,,,,"

Amelia melihat ayahnya yang tersenyum walaupun berada dibawa terik matahari. Dia menghampiri ayahnya dan meletakkan barang yang ditangan. "Ayah, biarkan aku yang menghitung kotak ikannya! Ayah istirahat saja!" Menggambil buku dan pena yang ada ditangan ayahnya.

"Apakah kamu bisa melakukannya?"  Melihat putrinya dengan sedikit keraguan "Ayah? Kapan ayah akan mempercayai putri sendiri? Aku kan pintar dalam perhitungan jadi ayah nggak usah kwatir!"  Melihat ayahnya dengan ekspresi serius.

"Baiklha, ayah juga sudah merasa kepanasan. Jangan lupa menghitung kotak yang dipinggir sana juga!"  Duduk dan mengibas-ibaskan topinya ke wajah. "Aishh"  Melihat tumpukan kotak yang banyak.

Amelia menghitung kotak-kotak tersebut dan keringatnya bercucuran, dia terlihat serius melakukan pekerjaan itu. Ayahnya mengamatinya dan merasa sedih "Amelia, ayah akan melanjutkannya! Kita begantian!" Beranjak dari tempat duduknya.

CEO PLAYBOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang