# Gak Update / Puisi

129 11 4
                                    

Penuh goresan 💔

Angin berhembus,
Dengan kedamaian, tanpa luka.
Duduk di bawah satu sudut langit,
Dengan kesepian.

Melihat,
Merasakan,
Bahkan, ingin menikmati.
Namun, sebuah kesulitan,
Mulai menghampiriku, setiap waktu.

Ingin berdiri, dengan alasan yang kuat.
Tetapi hal itu, sulit untuk dilakukan.
Menatap langit seakan, bisa menghadapi
Penuh dengan goresan,
Setiap detik telah berlalu, dengan kesendirian.

Tetapi, kapan kamu mengetahuinya?
Sejujurnya, aku sangat membutuhkanmu,
Karena bagiku, dirimu cahaya.
Yang akan mengubah setiap detik, dalam hidupku.
Bahkan mampu, mengubah takdir yang akan terjadi.

Terpendam💝

Bulan bersinar
Tanpa sebuah keraguan
Dengan kepercayaan,
Namun menghadapi sebuah, kerinduan.

Rindu
Akan sebuah senyuman,
Dan teriakan, dari sosok yang mampu,
Mengubah setiap waktu.
Termenung, membawa perasaan gelisah.

Mencintai, tanpa balasan👀

Ingin menyentuh,
Tapi sulit untuk diraih,
Ingin jujur, tapi harus membohongi.
Setiap langkah, dalam perjalanan,
Melihat kearah yang tak mampu di raih.Terangnya cahaya,Lebih buruk dari kegelapan.Semua berjalan, tanpa ke indahan.

Seperti lampu, mampu menerangi ruangan.
Tapi tak mampu membuat ku untuk merasa lebih berani.
Kegelapan sebuah, keajaiban yang mampu membuat ku, untuk lebih berani.
Walaupun aku telah mengetahui, itu sebuah ketidak mungkinnan
Tapi masih, ingin melaluinya.

Andaiakan, semudah itu.
Aku akan terbang tanpa ketakutan,
Melangkah tanpa jejak,
Melihat tanpa menyadari,
Bernapas, tanpa merasakan,
Dan haus tanpa membutuhkan air.

Bisakah, aku mengubahnya?
Mengubah, sebuah perasaan.
Mencintaimu, sudah jadi hak, yang tidak pernah di pedulikan.
Karena, aku paham akan ke egoisan yang masih membawamu,
Pergi jauh dari perasaan ini.

Memiliki, tanpa mencintai💛

Berkaca dari kepolosan
Hangat dengan merasakan
Merasa buruk, tanpa tangisan.
Bicara dalam kediaman.

Memiliki tempat,
Dimana harus berjanji.
Duduk tanpa tujuan,
Dan merasakan, kesakitan.

Sesuatu yang mulai mengalir,
Tanpa sadar, sudah membasahi pipi,
Tanpa harus bertanya, kapan? Dan dimana?
Pertemuan, yang harus berujung dengan pelukan?

Semua hanya sebuah ke tidak mampuan.
Tetapi melihat dengan ke pahitan,
Tertawa, tanpa suara.
Dan  memiliki, tanpa mencintai.
Berakhir, dengan sebuah kebencian.



Maaf gak update. Tapi santai aja, aku pasti akan secepatnya update kok. Aku beri 4 puisi, menurut teman teman bagaimana?
Itu udah cocok disebut puisi blom? Biar aku tau, jangan lupa vote dan komentar! Sebuah vote dan komentar dari kalian mampu, membuatku tersenyum, tanpa sebuah penyesalan😊.

Mohon dimaklumi, kekurangan saya dalam menulis puisinya iya.
Dengan senang hati, jika ada kritikan dan saran dari teman teman juga.

"Semoga dunia kita cepat lekas sembuh, seperti sedia kala."

Salam hangat
Febri Tampubolon



CEO PLAYBOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang