#Bagian 4

482 53 4
                                    


*
*
*


"Sial banget sih hari ini." Jalan dengan wajah sedikit kesal. Amelia melihat gambar di layar ponselnya."Tampan juga dia, senyum yang begitu mempesona, tapi di,,, a,,, aishkkk???" Menendang sebuah botol plastik yang ada dijalanan.

"Seharusnya kamu tidak membiarkan dia pergi malam-malam."
Seorang wanita yang ngomel tak henti sambil menjahit sebuah pakaian ditangan. "Amelia udah besar, gimanapun dia perlu melihat dunia luar. Udah bertahun-tahun kita tidak pernah jujur. Bagaimana jika suatu hari nanti dia mengetahui semuanya?"

Menonton Tv dengan serius. "Bagaimana bisa kamu bicara seperti itu? Bagaimana pun Amelia adalah putri kita, yang sudah kita besarkan sejak kecil."

"Aku pulang." Membuka pintu dan melepaskan sepatunya.
"Akhirnya kamu pulang, buruan bantu ibu menyelesaikan ini!"

Amelia duduk dan meletakkan tasnya dengan wajah yang lesu.
"Ibu sekarang udah jam segini juga, aku merasa ngantuk."
Ayahnya menoleh, dan menggambil pakaian yang ada ditangan  Amelia."Kamu istirahat aja! Ayah akan membantu ibumu."

Amelia tersenyum dan beranjak pergi kekamarnya. Ibunya menghela napas, dan melihat Amelia dengan senyuman dipipi.

**
"Bukankah dia mengatakan akan bertemu disini?" Mengotak-atik ponselnya "Aku udah bilang, mungkin dia itu hanya ingin mempermainkanmu." Melahap makanan yang di depanya.

"Aku yakin, pasti ada sesuatu yang aneh nih." Wajahnya yang begitu serius " Harusnya bos bisa nanyain alamat dia, kenapa harus pake jumpa segala?"

"Besok aku nggak masuk kantor, kamu yang ngurus semuanya! Malam ini aku nginap di Busan aja." Beranjak pergi keparkiran.
"Kenapa? Bukanya besok kita harus menghadiri konfrensi? Mana mungkin aku yang ngurus sendiri?" Kebingungan dan membayar tagihan mereka.

"Aku rasa kamu bisa melakukanya." Tersenyum dan masuk kedalam mobil. Begitu juga dengan Jeremy yang kebingungan wajahnya terlihat cemberut "Seharusnya bos bisa ngertiin aku. Aku blom terbiasa dengan ocehan mereka nanti." Menyetir dengan perlahan.

"Kamu antarkan aku ketempat penginapan biasa! Aku rasa kamu juga harus pulang sendiri. Aku memerlukan mobil disini untuk beberapa hari." Wajah yang  begitu serius "  Hadeh,,, memang luh tega amat bos."

"Sebagai teman dan asisten kamu harus bisa bersikap lebih baik!" Tersenyum. Setelah beberapa menit mereka sampai di penginapan yang tidak jauh dari pantai. Suara dan gemersikan ombak membuat suasana begitu damai.

**
Suasana pagi hari di pasar ikan yang begitu ramai. Para nelayan sibuk dengan kegiatan mereka di laut. Seorang gadis yang begitu semangat membantu ayahnya, menggambil ikan hasil tangkapan.
Dia tidak peduli dengan penampilanya yang begitu berantakan nggak seperti gadis lainnya.

"Ayah,berikan itu!" Menggambil sebuah kotak besar yang ada ditangan ayahnya."Hati-hati! Jangan sampai pecah!" Sibuk mengisi ikan-ikan tersebut dalam boks.

Sebuah hotel yang begitu terlihat Minimalis di pinggiran pantai. Seorang pria yang tertidur pulas, dan bangun dengan wajah yang begitu ngantuk. Dia ingin menikmati suasana pantai dipagi hari dan pergi kepesisir memandang ombak dan merasakan tiupan angin yang begitu menusuk tulang belulang.

Setelah beberapa menit Jin berjalan menelusuri pantai, dan menuju kesebuah tempat yang ramai."Wahhhh,,, mereka terlihat bahagia disaat pagi hari, senyuman mereka begitu terlihat hangat." Melihat para nelayan dan tersenyum ikut merasakan senyuman kebahagiaan itu.

"Amelia, ayah akan menjaga dagangan sendiri, kamu bantu ibumu dirumah!" Menggambil kantong plastik yang berisikan ikan dan memberikannya pada Amelia. "Aku akan datang setelah membantu ibu yah, tapi aku bisa minta beli permen kan." Tersenyum seperti anak kecil.

CEO PLAYBOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang