"YOONGI TUNGGU!!"
Jimin berlari mengejar Yoongi, tanpa mempedulikan kondisinya saat ini yang hanya mengenakan celana pendek serta kemeja yang beberapa kancingnya sudah terlepas. Lelaki manis itu tetap berlari dan berusaha menggapai lengan Yoongi. Namun, semakin dikejar semakin jauh pula langkah seorang Min Yoongi, dia bahkan sama sekali tidak menoleh ke belakang dan memilih langsung masuk ke mobilnya meski Jimin terus meneriakkan namanya
"YOONGI TUNGGU AKU MOHON"
"YOONGI!!!"
"Please ㅡhiks"
Jimin menghentikan langkahnya, menatap Yoongi yang kembali keluar dari mobil dengan begitu banyak barang-barang di tangannya.
"Yoongi hiks"
Masih tanpa ekspresi, Yoongi memberikan semua hadiah yang sudah dia persiapkan untuk Jimin, membuat tangisan Jimin semakin kencang.
"Buat lo, terserah mau diambil atau dibuang gue gak peduli"
"Yoongi tunggu sebentar, dengerin aku dulu hiks"
Permintaan Jimin total diabai oleh Yoongi, lelaki itu lebih memilih berjalan kembali menuju mobilnya dan pergi meninggalkan Jimin yang hanya bisa menangis kacau.
Jimin mendudukan dirinya di atas aspal bersamaan dengan barang-barang pemberian Yoongi, masa bodoh jika ada yang melihat dan mengatainya tapi yang jelas kedua kaki Jimin seperti sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk berdiri. Hatinya begitu berantakan bersamaan dengan kehancuran yang ia buat sendiri, Jimin tau ia salah tapi Jimin tidak setuju jika keputusannya adalah putus. Mereka masih bisa bicara baik-baik bukan??
Baik-baik ya, hm.
"Jimin?"
Jimin mendongak saat mendengar suaranya dipanggil, dan air matanya semakin deras saat ia melihat orang di depannya.
Itu, Daniel.
Tengah menatapnya dengan bingung sekaligus panik, "Kamu kenapa hey??"
Daniel mencoba membantu Jimin untuk bangun, namun Jimin menolak sambil menggeleng, "Yoongi ㅡhiks Yoongi"
"Yoongi? Kenapa?" tanya Daniel lembut, mensejajarkan dirinya di depan Jimin.
Jimin menatap Daniel dengan sedih, kemudian menarik lelaki itu untuk ia peluk dengan erat.
"Gue putus"
Daniel menghela nafasnya, melepaskan pelukannya untuk menatapnya dengan tatapan yang berubah menjadi biasa "Ayo bangun"
"Daniel"
"Bangun dulu, kamu kayak orang gila nangis sambil duduk di aspal gitu" Daniel mengulurkan tangannya untuk membantu Jimin agar bangun dari duduknya.
"Daniel, gue gak mau kayak gini"
"Memang apa yang kamu harepin Jim? Kamu udah khianatin Yoongi, udah ketauan juga. Dan yah, ini akhirnya"
"Daniel, tapi gueㅡ"
"Masih ada aku Jim, aku gak akan kemana-mana. Kita bisa resmiin hubungan kita" Daniel menangkup pipi Jimin, mengusap-usap pipi merahnya yang basah karena air mata.
Jimin ikut menatap Daniel, mengigit bibirnya sebelum berucap,
"ㅡiya, seengaknya masih ada lo Niel"
;
Sementara di dalam mobilnya, Yoongi bak orang kesetanan, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa mempedulikan keselamatannya serta umpatan dari orang-orang di jalanan. Yang Yoongi inginkan hanya, ia segera sampai di Seoul untuk melampiaskan semua kekecewaannya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Sunshine ; YoonMin [END]
FanfictionㅡFluff but make it sad. tw // cheating, harshword, manipulating, NSFW.