PLAK
"AYAH!!!"
Teriakan Jimin beserta bunda sukses menyatu memenuhi ruang keluarga, membuat ruangan yang biasa terasa hangat kini begitu mencekam. Ayah yang biasanya selalu menampilkan raut penuh kelembutan, kini tatapannya berubah menjadi begitu menyeramkan, dengan kening yang berkerut menandakan pria paruh baya itu emosi. Juga, bunda yang biasanya selalu ceria dan membela anak-anaknya kini hanya bisa menangis tersedu-sedu.
Hal ini terjadi sebab beberapa menit lalu Yoongi mengajak Jimin untuk kembali pulang kerumahnya, meski awalnya Jimin menolak keras dengan alasan dia masih belum siap menceritakan semuanya. Tapi, berkat bujukan-bujukan Yoongi, dan kepercayaan yang Yoongi berikan, Jimin akhirnya menyetujuinya dan akan menceritakan semua secara perlahan pada orangtuanya.
Namun saat sampai, bukan Jimin yang bercerita melainkan Yoongi sendiri. Tanpa banyak basa-basi justru Yoongi langsung memberitahu mereka bahwa Jimin hamil anaknya. Meski Yoongi tahu kenyataannya itu bukan anak Yoongi. Tapi Yoongi mengaku pada kedua orangtua Jimin bahwa dia yang menghamili Jimin dan akan bertanggung jawab atas kehamilannya.
Tentu kedua orangtua Jimin merasa terkejut luar biasa, bahkan mereka tidak sedikitpun diberi kisi-kisi dari awal. Hal itu sukses membuat kedua orangtua Jimin histeris. Bunda menangis dan ayah emosi luar biasa, bahkan sampai tidak sadar lelaki paruh baya itu memukul telak wajah Yoongi.
"KAMU! ㅡAyah udah kasih kepercayaan sama Yoongi tapi kenapa malah begini?!!" Bentak ayah Jimin, mencoba meraih kembali wajah Yoongi namun bunda terus menariknya agar menjauh.
"Ayah udah, jangan dipukul lagi ㅡhiks" pinta Jimin, lelaki ini tentu saja kebingungan dan tidak tahu harus apa saat melihat ayahnya emosi luar biasa. Ayahnya jarang sekali marah, ini pertama kali bagi Jimin.
"Diem kamu, kamu sama aja! Kamu tau gak apa yang lagi terjadi sama kamu?! Kamu hamil diluar nikah!"
"Ayah.. "
"AㅡAyah ini bukan salah Yoㅡ" Jimin hendak menjelaskan yang sebenarnya sebelum Yoongi menggenggam tangan Jimin sambil menggeleng.Air mata Jimin semakin menetes dengan deras saat dia bisa melihat tatapan tulus dari Yoongi.
"Yoongi ㅡhiks" pinta Jimin namun Yoongi tetap menggelengkan kepalanya.
"Ayah tau Yoongi sayang sama Jimin, ayah tau kalian saling cinta tapi bukan berarti kalian bisa melangkah secepat ini!! Ayah kasih kalian kebebasan karena ayah percaya kalian tau batasan!! Tapi apa ini??? Hamil?? Kamu bahkan masih smester satu Park Jimin!!! Astaga tuhaan"
"Yoongi minta maaf" cicit Yoongi, menunduk dalam, "Yoongi bakal tanggung jawab"
"Pake apa? Kamu emang udah siap jadi orangtua?"
"Ayah udah, tenangin diri dulu" pinta bunda sambil mengelus-elus punggung suaminya
Ayah Jimin terlihat memijit keningnya, menghela nafasnya sebentar sebelum mengangguk "Kita omongin nanti lagi kalo ayah udah gak sepanas ini" ucapnya tanpa menatap Yoongi
"Obatin lukanya" ucapnya lagi, merasa begitu putus asa dengan anak-anak dihadapannya ini dan memilih untuk masuk ke kamar diikuti sang bunda.
Jimin pun ikut menarik Yoongi untuk naik keatas menuju kamarnya, mendudukan Yoongi diatas ranjang sementara Jimin terus menangis sambil berdiri dan menunduk.
"Udah, jangan nangis" ucap Yoongi, berusaha meraih tangan Jimin namun si manis menolak untuk disentuh
"KㅡKenapa Yoongi hiks... Kenapa??"
"Apanya?"
"Kenapa kamu bilang kalo kamu yang hamilin aku?? Itu bukan kamu... hiks bukan kamu yang harusnya dipukul ayah... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Sunshine ; YoonMin [END]
FanfictionㅡFluff but make it sad. tw // cheating, harshword, manipulating, NSFW.