CHAPTER 19

64 8 30
                                    

Jangan lupa pencet bintang pojok kiri sebelum baca.

Happy Reading!!

 ______________________________________

Sakit.Itu yang dirasakan Indi saat ini.Bagaimana tidak sakit jika kita melihat seseorang yang kita cintai setulus hati sedang berdua  bersama sahabatnya sendiri,mereka tertawa bahagia bersama.
Indi selalu merutuki dirinya sendiri yang harus jatuh cinta kepada orang yang salah.Riski.
Indi tau jika Riski mencintai Diana,tapi bagaimana dengan Diana?
Indi tau jika Diana sayang dengan Riski tapi tidak lebih dari sahabat.Bukankah cinta Riski bertepuk sebelah tangan?.
Indi dan Riski sama,..sama sama memiliki cinta yang tak terbalaskan.Menyedihkan.

"Woy..ngalamun wae..ngliatin apa?" tanya Keysa membuyarkan lamunan Indi.
Mereka saat ini sedang di kantin menghabiskan waktu istirahat kedua untuk makan.Keysa mengikuti arah pandang Indi.

"Ouhhh Diana sama Ka Riski...gila kayak pacaran ya mereka.." ucap Keysa santai.Si Indi?lagi lagi dia harus menahan sakitnya sendiri.

"Iya." jawab Indi singkat.

"Lo kenapa sii?" tanya Keysa khawatir melihat raut muka kecewa Indi.

"Gak papa...lo udah selesei makan?kuy ke kelas 5 menit lagi masuk" ucap Indi sambil berdiri.

"Ndi..kita kan udah temenan lama gue tau kalo lo lagi ada sesuatu kan?ngomong deh ke gue.." ucap Keysa mencekal tangan Indi yang hendak beranjak.

"Ck.udah gak papa buruan ahh gak mood gue disini" jawab Indi sambil melepas cekalan tangan Keysa.

"Lahhh lo mah gak asikk" rajuk Keysa..lalu berjalan mendahului Indi.

***

"Diana"

"Hm?"

"Gue mau tanya"

"Gk boleh"

"Ck serius dehh"

"Iya iya apa?"

"Lo lagi jatuh cinta ya?" tanya Riski pada Diana yang otomatis membuat Diana menoleh ke Riski.

Saat ini mereka sedang berjalan bersama di koridor sekolah  sehabis makan bersama di kantin.Riski mentraktir Diana makan menepati janjinya kemaren.

"Enggak tau" jawab Diana polos.Memang benar yang dikatakan Diana bahwa ia memang benar benar tidak tau apakah ia sedang jatuh cinta atau tidak.

"Ck.gue kenal lo lama jadi gue tau kalo lo lagi jatuh cinta sama seseorang" jelas Riski dengan senyum manis.

"Ck.sok tau!!" jawab Diana sambil memicingkan matanya menatap Riski.
Riski tertawa.

"Hahahah gk usah kaya gitu jelek.." ucap Riski yang langsung mendapat tabokan di lengan kirinya.

"Enak ajah cantik cantik gini dibilang jelek" ucap Diana kesal.

"Di" panggil Riski yang tidak mendapat jawaban.

"Dian" belum dijawab juga

"Diana" panggil Riski lagi namun tidak dijawab juga,Riski tersenyum lalu berkata.

"Kalo emang jatuh cinta gak usah ditampik,sok sok an gak cinta padahal udah jatuhh bangett..biarin ajah cinta itu buat ngalir..semoga cinta lo terbalaskan.............
gak kaya gue yang slalu nahan sakit" ucap Riski yang memelankan suaranya diakhir kalimat namun masih terdengar oleh Diana.Diana mendongak menatap Riski yang sedang tersenyum kepadanya.Entah kenapa Diana merasa seperti sedikit tertohok.

"Gue ke kelas ya....nanti pulang bareng gue okh" ucap Riski sambil mengusak rambut Diana,lalu pergi meninggalkan Diana yang masih mematung di tempat.

ALVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang