CHAPTER 30

45 8 0
                                    

Uuu gk nyangka udah nyampe chapter ke 30..huhu cepet amat yaa wkwk..
Dah ah kuy langsung cekidot.

Happy Reading!!

______________________________

Pulang sekolah lebih awal adalah hal yang cukup menggembirakan untuk para siswa.Karna adanya rapat penting para guru memulangkan siswanya lebih awal.Diana sudah berekspetasi akan bermanja manjaan dengan kasurnya begitu sampai rumah,ia berniat akan menonton drakor sambil memakan cemilan dan memeluk gulingnya,,ah sungguh hari yang menyenangkan.Tapi,semua niat tersebut sirna begitu saja saat si 'Kulkas Berjalan' memaksanya untuk pulang bersama dan menemaninya makan siang.

Dengan sangat berat hati Diana harus menyetujuinya.Karna mau bagaimanapun ia melawan,Alvaro akan tetap memenangkan debatnya.Karna Alvaro adalah si 'Kepala Batu' julukan baru Alvaro by Diana.

Diana pikir Alvaro mau makan,nyatanya ia hanya memesan es americano 2 untuk Alvaro dan dirinya.Diana sedari tadi hanya diam dan memainkan ponselnya,ia sedang sebal.Mengabaikan Alvaro yang sepertinya sedang menatapnya dari tadi.Alvaro menghela nafas.

"Maaf" akhirnya setelah 11 menit 34 detik bergelung dengan pikirannya sendiri,kata tersebut muncul juga dari bibir Alvaro.Diana mengerjap,namun masih tetap menatap layar ponselnya,namun hanya pura pura,karna ponselnya sudah mati dari 5 menit yang lalu.

"Di?akuu minta maaf" Diana masih belum menjawab meski ia menyimak perkataan Alvaro.Alvaro menghembuskan nafas frustasi,lalu ia merebut ponsel Diana begitu saja membuat sang empu terlonjak dan beralih menatap Alvaro tajam.

"Udah mati ga usah dimainin,kalo g pinter bohong g usah bohong" ucap Alvaro sambil memasukkan ponsel Diana ke dalam saku celana miliknya.
Diana mendelik,namun ia segera mengalihkan pandangan ketika Alvaro justru membalasnya dengan tatapan lembut.

"Diana?kenapa kamu bohong?" ucap Alvaro tiba tiba,membuat Diana menatap Alvaro heran dengan dahi berkerut.Menandakan ia tak paham.

"Soal,kamu yang dulu aku antar pulang gara gara kamu kepeleset di kamar mandi,padahal itu ulah Erin kan?" Diana mendelik,bagaimana Alvaro tau?apa kakaknya yang memberi taunya?.

"Kenapa bohong?apa alasannya?apa karna aku?"Diana hanya diam,dia tidak ingin Alvaro jadi merasa tak enak hati dengannya,sebab masalah ini ada kaitannya dengan Alvaro.

Dan tiba tiba saja,Alvaro menggenggam tangan Diana,entah dorongan dari mana Alvaro sendiri pun tak tahu.Diana tampak terkejut.Netra Alvaro dan Diana saling beradu.Seolah berucap dari mata ke mata.

Tanpa ijin kenyamanan merasuk begitu saja kedalam dada masing masing.Jika saja tak ada suara gelas seorang pelayan yang terjatuh mungkin tautan serta acara tatap menatap tak akan terputus.Mereka tersadar,baik Diana maupun Alvaro sedang berusaha menetralkan detak jantung masing masing.Suasana canggung tercipta.

"Ekhem,.kaka tadi mau ngomong apa?" akhirnya Diana yang mengalah membuka suara terlebih dahulu.

"Maaf,gara gara aku kamu jadi sasaran bar barnya Erin,iyakan?"

"Ka Al?tau darimana?"

"Kenapa kamu bohong?"

"A-aku..."

***
"Maaaaaaaaaaaaaaaaa Keysaaa kencaan yaaaaaa!!!!!Keysa berangkat!Assalamu'alaikum!!"

Karna sekolah dipulangkan lebih awal maka kesempatan ini Keysa dan Pandu gunakan untuk berkencan.
Keysa dan Pandu berniat makan di restoran,lalu akan berjalan jalan mengelilingi Jakarta.

Keysa membuka pintu mobil Pandu,lalu tersenyum manis ke Pandu.Pandu bergidik.

"Huek,g usah senyum beb aaa,jelek,udah tau jelek malah sokcan tambah jelek kan!"

ALVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang