Memori

6K 523 157
                                    

karakter boboiboy sepenuhnya milik Monsta

alur cerita milik author

Rate = T

13+

Enjoy yah, have fun selamat membaca

=

"Emm...Sebelum itu apa aku boleh bertanya satu hal?" tanya Taufan menggaruk pipinya walau tidak gatal.

"Kau ingin bertanya apa?" tanya Hali.

"B-boleh?" tanya Taufan.

"Tentu saja tidak ada yang melarang," jawab Solar.

"Emm....B-baiklah, satu hal yang ingin aku tanyakan...Kalian siapa ?"

Hening...

"K-kau pasti sedang bercanda kan Kak Taufan?" tebak Solar.

Taufan menatap polos ke arah Solar sembari menggeleng.

"Jangan main main Kak Taufan?" balas Blaze.

"Sungguh...aku benar benar tidak kenal kalian, aku bahkan bertanya tanya sejak awal membuka mata tadi, aku siapa? Kalian siapa? Apa yang terjadi?" monolog Taufan.

"Apa yang ada di pikiran kau sekarang?" tanya Ice.

Taufan menatap Ice kemudian berusaha berpikir, namun tidak menemukan apapun.

"Tidak ada, semuanya samar samar aku tidak bisa mengingat sesuatu?" jawab Taufan.

"Kak Taufan benar benar tidak mengenal kita?" tanya Thorn berkaca kaca.

Taufan melihat wajah Thorn hatinya sedikit tersentuh melihat mata Thorn yang berkaca kaca.

"Maaf...aku benar benar tidak bisa mengingat apapun, termasuk kalian," jawab Taufan pelan.

Semua orang terdiam raut wajah mereka terlihat jelas kecewa.

"Jangan menampilkan ekspresi seperti itu, aku mohon jangan...aku tidak suka melihatnya," ujar Taufan.

Mereka semua tersentak mendengar bagaimana Taufan berkata seperti itu, walau dirinya tidak bisa mengingat apapun, dia tidak ingin melihat raut wajah kesedihan di wajah mereka.

"Emm...begini saja bagaimana kalau kita mulai dari awal dulu...namaku..T-taufan kan?" tanya Taufan.

Mereka semua tersenyum kecut dan mengangguk.

"Baik...emmm kalian semua sepertinya kembar identik, apa hubungan ku dengan kalian?" tanya Taufan.

"Kita..." ucap Gempa menggantung.

"Saudara...kita semua saudara kita adalah keluarga," balas Halilintar.

"O-ouh begitu ya, maaf aku melupakan kalian..." Taufan tersenyum sendu.

"Kau benar benar hilang ingatan?" Blaze memastikan.

Taufan menatap Blaze kemudian mengangguk.

"Kalau begitu kenapa kau bisa bicara, bukannya kau hilang ingatan berarti seharusnya kau lupa bagaimana cara berbicara?" tanya Blaze.

Taufan terdiam, benar juga ya kenapa dia bisa berbicara dengan lancar.

"Mm...aku tidak tau, aku masih bisa berbicara dengan lancar tapi ingatan tentang aku dan kalian tidak ada?" balas Taufan ragu.

"Kalau begitu 1 + 1 berapa?" tanya Blaze ngawur.

"Emm...anu...1 + 1? Emm...berapa ya? Aku tidak tau?" cicit Taufan.

Bukan Sebatas Kekuatan I (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang