benci dibalas benci

5.6K 508 43
                                    

karakter boboiboy sepenuhnya milik Monsta

alur cerita milik author

Rate = T

13+

Enjoy yah, have fun selamat membaca

=

Taufan pov

"Siapa kau?" hal itu yang aku tanyakan, saat tiba tiba dalam sekelip mata aku kembali hilang ingatan.

Namun entah kenapa orang di depanku terpaku kaget, bahkan sampai terisak dan menangis. 

"Jangan bercanda Kak, ini aku Gempa kak! Kenapa kakak bisa melupakan aku secepat ini...bohong...kau pasti sedang bercanda kan!"

Apaan sih? Orang itu semakin membuatku risih, aku berusaha mengusirnya.

Tidak berselang lama muncul 2 orang dengan wajah yang sama dengan orang yang mungkin sejak tadi bersamaku.

Aku berusaha memalingkan wajahku, berusaha tidak menatap mereka. Entah kenapa aku memang merasa dekat dengan mereka, tapi tanpa ada hubungan atau ikatan sama sekali.

"Kak Taufan? Apa yang terjadi?".

Taufan, ya aku yakin sekali itu namaku. Perlahan suatu ingatan muncul berawal dari sebuah energi sekecil debu, kemudian perlahan lahan berkumpul di suatu tempat, dan membentuk diriku...kekuatan, Iya aku hanya kekuatan kenapa aku bisa jadi seperti ini.

"Kau memanggil ku? Ah maaf aku tidak mengenal kalian, bisakah kau beritahu dia untuk keluar dari sini aku merasa risih, lagipula aku tidak mengenal dia, aku juga bukan kakaknya...kau memanggil ku apa tadi? Kak Taufan... Maaf aku bukan kakak kalian aku hanya Taufan," ucapku seadanya.

Dua orang di depan ku tersentak.

'lo memang nya ada yang salah aku berbicara seperti itu?'. 

Memang benar kan jawabanku. Aku dapat melihat energi petir, tanah dan cahaya di ketiga orang itu, artinya mereka bertiga juga adalah kekuatan sama sepertiku yang berwujud manusia remaja.

Element cahaya itu menanyakan hal yang menurutku tidak masuk akal, kau kira aku bercanda, seperti tidak mempunyai kerja lain saja.

"Taufan! Kenapa kau berkata seperti ini, dia adik adik mu, mereka mencemaskan Mu!" Gertak penguasa petir.

Kenapa element petir itu menghakimiku seakan akan aku berbuat salah, lagipula sejak kapan aku memiliki ikatan kakak adik dengan para elemental itu.

Aku membalas perkataan ya dengan kenyataan yang ada.

'kita ini para kekuatan elemental tugas kita hanya memusnahkan dan dimusnahkan'. 

Tidak ada sejarahnya para kekuatan elemental membentuk ikatan lebih dari sebuah kekuatannya.

Semua orang terdiam, sepertinya perkataanku benar kan?

Tiba tiba robot kuning hitam muncul dan menyuruh yang lain pergi. Syukurlah aku memang sudah risih sejak tadi. Aku menatap kepergian 3 orang, dan 1 robot itu. 

==

Suasana menjadi hening, aku menatap pecahan mangkuk yang belum sempat dibersihkan, siapa nama orang tadi...yang jelas dia adalah penguasa elemental tanah.

Aku jadi memikirkan satu hal, kenapa penguasa tanah itu menangis.

'Apa aku sudah keterlaluan berbicara seperti itu?'

Bukan Sebatas Kekuatan I (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang