Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam kurang, dan Nata masih belum bisa tidur. Ia hanya berguling kesana kemari, gelisah, padahal seluruh tubuhnya sudah lelah efek karna joging yang ia lakukan tadi sore.
Memutuskan bangkit dari tidurnya, Nata mengganti pakaiannya tidurnya, memakai sepatu, dan mengambil helm-nya. Sepertinya, keluar rumah di malam seperti ini menjadi satu-satunya pilihan untuk mengurangi kegelisahannya. Sekalian, ia harus mengisi bensin motornya, agar besok saat berangkat sekolah, ia tidak perlu mampir kemanapun.
Sebelum berangkat, Nata sempat melirik kerumah Miko. Rumah pasutri yang berstatus sebagai orangtua angkat Nata itu sudah gelap, menunjukkan bahwa mereka sudah tidur. Nata segan mengetuk rumah mereka untuk minta izin keluar, maka dari itu Nata langsung berangkat.
Ia tahu, di jam-jam seperti ini, jalanan pasti akan macet. Setidaknya Nata tidak merasa sendirian dirumah.
Seperti rencana awalnya, Nata hanya memutari daerah Senayan, Senopati, dan berhenti sebentar di taman Barito. Saat jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Nata menepikan motornya di SPBU di jalan Hang Lekir, untuk mengisi bensinnya.
Ia tidak sadar sama sekali bahwa sedari tadi, saat ia sedang mengantri, ada seseorang yang memperhatikannya dengan seksama, hingga Nata pergi keluar dari daerah pom bensin.
◇◇◇◇◇◇◇◇◇♧♧♧◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇
Seperti biasa, rumah sudah mulai sepi, karna jam sudah menunjukan pukul sebelas malam lewat, dan hampir pukul dua belas malam.
Bunda dan ayahnya pasti sudah pergi beristirahat, begitu juga dengan adik laki-lakinya.Elang baru saja memasukkan motornya kedalam garasi khusus motor, dan salah satu pekerja di rumahnya membukakan pintu samping untuk Elang.
Sedari tadi kepalanya hanya memikirkan gadis itu, gadis yang barh saja ia temui di pom bensin saat hendak pulang tadi.
Mengapa Elang akhir-akhir ini jadi lebih sering tertarik pada perempuan yang baru saja ia temui, padahal ia tidak ada melakukan komunikasi dengan perempuan itu. Ada apa denganmu Elang?
Tadi sore ia sudah menetapkan jika akan serius kepada Nata, mau gadis setuju atau tidak, karna Elang yang pegang kendali, dan berusaha melupakan sesosok gadis yang setahun lalu yang ia temui. Dan sekarang, disaat ia sudah memutuskan akan berpusat kepada Nata, namun dia harus di uji lagi karna tiba-tiba terpesona dengan gadis yang bermotor besar tadi.
Belum ada nomor plat pada motor gadis itu, sehingga Elang tidak bisa melakukan apa-apa untuk menuntaskan rasa penasarannya.
Menghrmbuskan nafasnya gusar, Elang memutuskan untuk mandi, dan mendinginkan kepalanya.
^^^
Nata telat bangun pagi ini, lantaran tidak bisa tidur tadi malam. Dengan terburu-buru ia menyantap sarapan buatan Farid. Miko, ayah angkatnya saja bahkan sudah berangkat terlebih dahulu ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Girl (TERSEDIA DI PLAYBOOK)
Teen Fiction[Tersedia ebook full di playbook] Nata, si gadis ayu yang cantik, harus memperjuangkan dirinya sendiri setelah pasca kematian maminya yang secara tragis. Wajah cantik dan sifat lemah lembutnya ternyata mampu menarik perhatian orang-orang sekeliling...