Suasana tampak hening, dan sialnya terasa sangat mencekam. Apalagi kini tatapan mata papanya tampak ingin membunuh Elang, akibat pernyataan semena-mena laki-laki itu.
Nata masih bergetar di tempatnya, walau kini mereka sudah duduk di sofa yang berada di ruangan tengah. Elang masih terlihat santai, namun genggaman kuat Elang pada telapak tangannya, jelas menunjukkan bahwa Elang tampak tidak sesantai wajahnya.
"Kau tau anak muda, sikapmu saat ini sangat tidak mencerminkan sopan santun" papa Nata membuka suara pertama kali.
Elang mengangguk perlahan. Sama seperti papanya yang tidak melepaskan tatapan matanya dari Elang, Elang juga melakukan hal yang sama seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Girl (TERSEDIA DI PLAYBOOK)
Teen Fiction[Tersedia ebook full di playbook] Nata, si gadis ayu yang cantik, harus memperjuangkan dirinya sendiri setelah pasca kematian maminya yang secara tragis. Wajah cantik dan sifat lemah lembutnya ternyata mampu menarik perhatian orang-orang sekeliling...