[i] demigod - treasure 13 ✓

༄ 18

siapkan hati dan pikiran saat membaca chapter ini hehe

ΦΦΦ

"yedam, lo sebenernya mau ngapain?" ujar yoshi sambil menutup pintu perpustakaan perlahan.

perpustakaan udah kosong, bahkan seluruh sumber pencahayaan dimatikan. cuma ada yoshi dan yedam sekarang.

yedam di depan sana lagi disibukkan dengan buku-buku. dari satu rak ke rak lain, kayak nyari sesuatu.

"dam." yedam tetep gak nyahut.

yoshi berdecih dan berjalan mendekati yedam. "heh cok!"

"diem dulu ngapa!" bentak yedam sambil menatap tajam ke arah yoshi, yoshi sampe speechless.

"hehe iya ampun." ujarnya.

yoshi lalu bersandar pada tembok sambil ngeliatin sikon, siapa tau ada yang tiba-tiba masuk.

yedam masih sibuk sama bukain satu persatu buku yang ada. sampai akhirnya yedam buka buku yang lagi sendiri aja di rak pojok.

"NAH INI!" serunya.

"menengo su." ujar yoshi.

yedam nyengir. "maaf, kak." yedam lalu mulai buka buku itu, langsung ke halaman tengah.

yoshi mendekat. "baca apaan sih, dam?"

yedam menggeser buku itu agar yoshi juga bisa baca. "waktu itu gue baca buku dan ada tulisan ini."

yedam nunjuk ke salah satu kalimat, kalimat yang dibacanya waktu itu.

"battle? war?" yoshi menaikkan salah satu alisnya.

yedam mengangguk. "bertepatan gue baca kalimat ini, ada satu kartu ramalan yang gak sengaja gue baca."

yoshi menoleh ke arah yedam. yedam menghela nafas sebelum berkata, "cepat atau lambat akan datang."

yoshi sama yedam tatap-tatapan, berusaha nyatuin pemikiran.

"ini bahkan lebih dari sekedar kebetulan." ujar yedam.

"jadi lo bilang kalau bakal ada perang?" terka yoshi.

yedam mengangguk. "dan kayaknya setelah kejadian di hallává, Atlantis, dan yuna, perang yang dimaksud itu udah mulai."

yedam lalu menatap kembali buku di hadapannya, "perangnya menyerang diem-diem."

yedam hampir menutup kembali buku tersebut.

"bentar, dam." cegah yoshi.

yedam menoleh. "lo udah baca sampe habis?" tanya yoshi.

yedam menggeleng. "terakhir sampe kalimat itu."

yoshi langsung mengambil alih buku dan membuka halaman terakhir buku itu. keduanya langsung terfokus pada kalimat terakhir dari buku tersebut.

pengorbanan atau kehancuran