Andra yang sendu menyetir mobil dan bertekad kini harus benar-benar melupakan Farras. Ia harus benar-benar melupakan Farras dan mengakhiri khayalannya tentang perempuan itu. Ia harus benar-benar sadar diri sekarang. Karena sudah tak sesuai tempatnya lagi bukan? Mengharapkan seseorang yang sudah dinikahi lelaki lain.
"Selamat ya, pak. Positif. Hanya kita belum tahu kandungannya beru--"
Andra langsung nelangsa kala itu saat mendengar kabarnya. Ia tahu jika sejak menikah, Farras memang belum hamil. Ia hanya berpikir mungkin memang Farras belum ingin hamil menilik keduanya memang menikah sangat muda. Tapi kenapa kabar bahagia itu harus ia yang tahu pertama kali? Bukan kah ini adalah pertanda bahwa ia memang harus mengakhiri perasaan ini? Ya kan?
"Maaf dok. Saya bukan suaminya. Saya hanya kebetulan kenal dan menolong," ucapnya lantas berdiri. "Nanti saya akan beritahu suaminya untuk menghadap dokter."
🤣🤣🤣
Rasanya dengan ucapan alhamdulillah saja tak cukup. Maka ketika keluar dari ruang dokter Ratna, Ando langsung sujud syukur. Tak perduli pula dengan banyaknya tatapan mata keheranan melihatnya melakukan itu. Ia langsung berlari menuju kamar rawat Farras. Begitu membuka pintu, Farras sudah sadar. Kamar rawat istrinya pun sudah dipenuhi mertua, ipar dan Feri juga Sara. Mereka tentu tahu dari Ardan karena Ando bahkan tak terpikir untuk memberitahu keluarganya. Ia sudah kalut memikirkan Farras yang dibawa ke rumah sakit. Takut perempuan itu kenapa-napa.
Begitu tiba di dekat Farras, ia langsung memeluknya dengan erat bahkan menciumnya tanpa canggung. Lupa pula kalau banyak pasang mata di sana. Terutama ipar-iparnya yang masih jomblo, Farrel dan Ferril yang kompak terkekeh lantas balik badan. Mertua dan orangtuanya hanya tersenyum. Sara lega sekali. Ardan? Cowok itu terperangah menonton adegan terlarang untuk jomblo itu. Kemudian mengelus dada dan geleng-geleng kepala.
Awalnya mereka bingung dengan tingkah Ando yang tak biasa itu. Tapi saat Ando mengabarkan apa yang diberitahukan oleh dokter Ratna tadi, maka seruan syukur itu bermunculan. Bunda dan Sara yang terlihat paling girang. Farras?
Perempuan itu tak tahu harus bagaimana. Ia hanya terperangah mendengar kabar itu kemudian pasrah saja ketika didesak Bundanya untuk melakukan USG. Maka Farras segera dibawa ke ruang obygyn. Setelah itu ketahuan lah janin yang sudah tinggal lama diperutnya. Berapa lama?
Enam minggu. Masih muda memang. Dan andai Farras sadar, mungkin karena itu lah yang membuatnya cepat emosi akhir-akhir ini hingga hilang kendali dan tak mampu mengontrolnya lagi. Ia sering mual dan muntah Namun perasaannya masih campur-aduk. Memang ada rasa bahagia karena penantiannya sejak lama akhirnya datang juga. Bukan kah ini yang memang ditunggunya sejak lama? Tapi entah kenapa, mengenang rumah tangganya yang seperti ini membuatnya tak bahagia-bahagia amat. Sementara Ando?
Lelaki itu seakan lupa apa yang terjadi. Dan bertambah girang ketika dokter membolehkannya membawa pulang Farras. Farras memang perlu istirahat. Tidak boleh stress karena kehamilannya yang masih muda itu sangat rentan. Walau dokter mengatakan jika janinnya cukup kuat. Namun tak ada jaminan bukan?
Bunda berpesan banyak hal pada keduanya untuk menjaga janin ini. Yang paling semangat mengiyakan tentu saja Ando. Ini lah yang dinanti-nantinya sejak lama. Apa? Tentu saja anak. Ia bahkan rela menggendong Farras dari ruang rawat hingga parkiran mobil. Hal yang mengundang keriuhan di sepanjang jalan. Farras? Diam saja sembari menunduk. Farras bahkan belum berbicara apapun sejak divonis hami tadi. Wajahnya cenderung datar. Ia berpikir tentang banyak hal.
"Bawa mobilnya pelan-pelan, Ndo," pesan Bunda. Ando tentu saja mengiyakan. Ia baru saja mendudukan Farras di bangku mobil. Kemudian memasangkan seatbelt untuknya dan untuk ke sekian kalinya mencium kening perempuan itu. Setelah itu ia berjalan berputar menuju pintu mobil satunya. Sara?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Atas Cinta 2
SpiritualMenikah itu bukan akhir dari tujuan hidup. Nyatanya, ini adalah sebuah awal yang baru untuk memulai hidup berdua dengannya yang dicinta. Keduanya menikah diusia yang teramat muda. Namun setelah lima tahun pernikahan, apa yang didamba-dambakan setiap...