Seorang perempuan duduk sambil menelungkupkan kepalanya di antara lipatan tangan, teman sebangkunya menatapnya dengan heran.
"Kenapa lo?" Tanya teman sebangkunya.
"Ngantuk." Sahut nya, ia adalah Tata.
"Pulang jam berapa semalam?" Tanya Lita, Lita memang mengetahui pekerjaan Tata sebagai pelayan di cafe.
"Jam 11, semalam rame banget." Keluh Tata.
"Tata, kan gue udah bilang lo tinggal sama gue aja." Ucap Lita.
"Gak mau." Tolak Tata.
"Please ya? Tinggal sama gue aja. Mama sama papa gue bolehin kok." Ucap Lita memaksa.
"Gak usah Lita, aku ngerepotin nantinya." Tata tersenyum tipis.
"Enggak. Lo gak ngerepotin gue, ayo dong please." Rengek Lita.
"Gak mau!" Kekeh Tata membuat Lita menghela nafas.
Kring... Kring...
Jam pelajaran dimulai. Murid murid yang berada di dalam kelas belajar dengan tenang tidak menimbulkan suara, hingga suara Bel istirahat memekik kencang membuat mereka tersenyum senang.
"Baiklah saya akhiri, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
"Ayo kantin Ta! Gue laper." Lita menarik tangan Tata.
"Iya sabar Lita." Ucap Tata kesal tangan nya ditarik oleh Lita.
"Gue mau beli bakso." Ucap Lita saat sudah sampai kantin, meninggalkan Tata yang kebingungan.
"Lita! Tata beli batagor dulu." Ucap Tata yang dibalas acungan jempol oleh Lita, Tata melangkahkan kakinya menuju batagor.
"Bang batagor goceng."
"Oke siap." Ucap abang batagor tersebut, kantin tidak terlalu ramai jadi tata tidak perlu mengantri lama, Tata mengedarkan matanya melihat area kantin.
"Ini neng!" Ucap penjual batagor tersebut.
"Makasih bang!" Ucap Tata menyerahkan uang 5000an saat Tata berbalik tiba-tiba seorang laki-laki berdiri tepat di depan Tata membuat Tata terkejut dan menatapnya, mereka saling bertatapan.
"Kenapa?" Tanya Tata gagu. Ia menatap mata laki laki tersebut, laki laki tersebut hanya menggelengkan kepalanya dan menatap mata Tata kemudian berbalik.
"Maaf gue gak sengaja." Ucap seorang siswi menunduk, laki laki tersebut langsung melenggang pergi membuat Tata kebingungan.
"Tata!" Pekik Lita dengan suara toa nya.
"Lama banget sih lo?!" Omel Lita saat Tata datang menghampirinya.
"Maaf, maaf." Ucap Tata cengengesan.
"Udah gak papa, ayo kita ke kelas!" Ajak Lita membuat Tata mengangguk.
Mereka berdua berjalan menuju kelas, tanpa mereka sadari sepasang mata mengawasinya.
"Woi!" Arif menepuk pundak Jeno membuat Jeno terkejut.
"Baju lo kenapa jadi warna pink?" Tanya Arif, Jeno meraba baju bagian belakangnya.
"Hmm." gumam Jeno lalu meninggalkan Arif yang terbengong.
"Sialan, malah ninggalin gue." Gerutu Arif kesal lalu mengikuti Jeno, Jeno memasuki kelas dan mengambil hoodie di dalam tasnya.
"Rooftop." Ucap Jeno saat Arif memasuki kelas.
"Lah, baru juga nyampe anjir." Ucap Arif.
"Sabar sabar orang sabar disayang Tuhan." Arif mengelus dadanya.
"Kalo disayang Tuhan berarti lo udah mati dong?" Celetuk Siska teman sekelas mereka.
"Ya gak gitu juga konsep nya!" Ucap Arif kesal lalu pergi membuat siswa siswi yang berada didalam kelas tertawa.
Sesampainya di rooftof Jeno menghidupkan rokok, menghisap lalu menghembuskan asap rokok tersebut membuat asap berterbangan di mana-mana.
Cantik. Batin Jeno mengingat kejadian di kantin tadi.
"Kenapa sih lo?" Tanya Arif tiba-tiba membuat Jeno reflek dilemparkan rokoknya ke arah Arif.
"Anjing, bangke, goblok, sakit babi!" Umpat Arif saat rokok Jeno terkena tangan Arif membuat Jeno terkekeh pelan.
"Sorry." Ucap Jeno lalu ia merebahkan tubuhnya di bangku yang sudah ia susun dan memejamkan matanya menuju alam mimpi.
Arif menggeram kesal melihat tingkah Jeno lalu ia kembali ke dalam kelas meninggalkan Jeno yang tertidur. Jeno tertidur hingga jam pulang sekolah.
Jeno mengerjap ngerjapkan matanya dan melihat jam yang berada di tangannya 14.00 jam pulang sekolah sudah dari 1 jam yang lalu, ia kembali ke kelas tidak ada siapapun hanya tas nya saja yang tersisa dan terjatuh di lantai.
"Arif sialan." Gumam Jeno mengambil tasnya lalu pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah.
"ASSALAMUALAIKUM MAMA SASA, NONO GANTENG PULANG!" Teriak Jeno saat memasuki rumah, panggilan kesayangan Jeno saat di rumah adalah 'Nono'.
"WAALAIKUMSALAM." Balas teriak Sasa.
"MAMA SASA DIMANA?" Teriak Jeno melepaskan hoodie dan tas yang ia pakai lalu menaruh nya di sofa.
"DI DAPUR." Teriak Sasa, Jeno menghampiri Sasa dan memeluknya dari belakang.
"Mama Sasa, Nono lapar perut Nono bunyi bunyi minta di isi nih!" Ucap Jeno.
"Kalau lapar ya makan dong anak manis." Ucap Sasa terkekeh pelan.
"Ish mama!" Ucap Jeno kesal mama nya tidak peka. Jeno duduk di kursi meja makan mengambil buah apel kesukaan nya, Sasa hanya menggeleng-geleng kan kepalanya melihat tingkah laku Jeno.
"Baju kamu kenapa kotor?" Tanya Sasa heran melihat baju bagian belakang Jeno ada noda pink.
"Tadi kena minuman." sahut Jeno.
Sasa menyerngitkan dahinya. "Kok bisa?"
"Tadi Nono nolongin cewek." Jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Cewek? Siapa hayo?" Goda sasa membuat Jeno menggelengkan kepalanya.
"Kepo!" Ucap Jeno kesal membuat Sasa tertawa.
"Kamu bolos lagi Jeno?!" Tanya seorang laki-laki dengan suara berat menjewer telinga anak nya.
Jeno menoleh dengan wajah polos lalu cengengesan. "Halo Dad, kok Raddy udah pulang kerja? Ini masih siang loh." Jeno mengalihkan pembicaraan Reyhan.
"Jeno!" Ucap Reyhan mengeraskan suaranya berserta jeweran nya.
"Aduh aduh, iya Dad! Nono tidur di rooftop udah aduh dad, sakit!" Pekik Jeno meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Boyfriend [REVISI]
Teen Fiction(COMPLETED) CERITA INI LANJUTAN ATAU SQUEL DARI CERITA : MY PRINCE BOY ⚠️ DON'T COPY MY STORY ⚠️ Cerita ini menceritakan tentang seorang laki laki bersikap lucu, menggemaskan dan cengeng kepada sang pacar yang ia klaim secara tiba tiba. Banyak rinta...