Seorang bocah laki-laki tengah menyusuri jalanan di Diagon Alley, lebih tepatnya sedang menuju suatu tempat. Dia menuju ke Madam Malkin's Robes for All Occasions untuk membeli beberapa perlengkapan sekolah serta seragamnya. Dia belum sempat membeli keperluannya karena perdebatan kecil orang tuanya beberapa waktu lalu.
Ayahnya menginginkan dirinya masuk ke Dumstrang institute, sekolah sihir ternama di Eropa Utara yang tidak menerima keturunan Muggle. Namun, ibunya menentang agar sekolah putranya tidak terlalu jauh. Alhasil, disinilah ia, membeli seragam sekolah pertamanya.
Bocah itu memasuki toko, diiringi dengan suara lonceng yang berbunyi. Ia segera menuju ke seorang wanita yang ia yakini adalah Madam Malkin sendiri. "Selamat siang pria kecil, apa yang bisa ku bantu?"
"Pria kecil? Cih. Tidak perlu basa basi, aku hanya butuh seragam untuk bersekolah." jawabnya ketus. Terpampang raut wajah terkejut pada Madam Malkin, tak lama lalu mengangguk. "Siapa namamu?"
"Apa urusannya dengan mu? Cepat berikan saja seragamnya."
"Aku tidak akan memberikannya sebelum mencatat nama mu tuan."
"Mencatat?" tanyanya bingung. Ia tidak mengira membeli seragam memakan waktunya. Padahal ia baru 5 menit disana.
"Ya. Nama yang membeli seragam, ku catat." bocah itu mendengus kesal. "Hm baiklah." ia menjeda kalimatnya.
"Draco Malfoy."
Lalu, Madam Malkin mengangguk dan mulai menulis. Pantas saja sikapnya seperti itu, ternyata salah satu Keluarga Malfoy. Tak lama, ia pergi ke belakang. Bertepatan dengan kepergian Madam Malkin, lonceng di pintu masuk berbunyi. Draco menoleh, melihat satu bocah lelaki yang mungkin seumuran dengannya dan yang satu adalah seorang pria yang bisa di bilang tubuhnya melebihi ukuran manusia normal.
"Disini, tempat untuk membeli seragam mu." seru pria raksasa itu.
"Terimakasih Hagrid." bocah itu menoleh ke arah Draco dan tersenyum. Draco sedikit bingung sebelum membalas senyumannya. Lalu Madam Malkin kembali, menyerahkan seragam Draco. Ia membayar dan langsung pergi dari kediaman Madam Malkin. "Selamat siang pria kecil, apa yang bisa ku bantu?"
"Aku ingin membeli seragam Madam." ucapnya ramah. Sungguh sangat berbeda dengan bocah yang tadi, batin Madam Malkin.
"Baiklah, siapa nama mu tuan?" ia tersenyum.
"Harry madam. Harry Potter."
***
Disini, di Peron 9¾. Semua murid Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry telah bersiap-siap untuk keberangkatannya. Hogwarts Express, kereta yang khusus mengangkut para murid Hogwarts akan berangkat jam 11 siang dan sampai di Hogsmeade Station malamnya.
Seorang gadis kecil, duduk sendiri di kompartemennya. Dirinya fokus membaca sebuah buku dengan sampul bertuliskan Hogwarts: A History, sampai tidak sadar kompartemennya sudah terisi dua lelaki yang seumuran dengannya.
"Hey, Apa yang kau baca?" salah satu lelaki itu bertanya. "Kau bisa lihat disampulnya bukan? Tak usah repot-repot bertanya padaku." pandangannya tetap setia pada bukunya.
"Hm, baiklah. Aku Ron, Ron Weasley. Kau?" gadis itu menutup bukunya, memutuskan menghadap kedua lelaki di depannya.
"Hermione Granger." ucapnya. Ia mengalihkan pandangannya pada lelaki berkacamata bulat.
"Ah, aku Har-"
"Kau Harry Potter? Jadi benar bahwa kau akan datang ke Hogwarts." Harry tersenyum. "Sepertinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Accio You
Fanfiction"Aku tidak percaya, aku menuruti perkataan Crabbe dan Goyle." +15 ⚠️ All Characters belongs to J. K. Rowling. ⚠️ Beberapa alur tidak sesuai dengan milik J. K. Rowling 🏅#1 - Hermionegranger | 221020