Short Chap : Another Daydream?

928 84 43
                                    

"Granger? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Tunggu," siswi itu menyela, tangannya menunjuk ke arah lain. Mengisyaratkan teman prefeknya untuk memeriksa ke sana.

Hermione mendongakkan kepalanya mendengar suara yang familiar memasuki telinganya.

"Pansy?"

Pansy berjongkok, menyamakan posisinya dengan Hermione, "Hey, apa yang terjadi?"

"A-aku kira aku mendengar suaranya," Pansy menaikkan sebelah alisnya, tangannya terulur menepuk bahu Hermione.

"Draco?" Tanya pansy, Hermione membenarkan posisinya menghadap  Pansy, "Astaga, kau terlihat mengerikan!"

Hermione menunduk,

"Apa yang mengerikan?"

Pansy menoleh pada sumber suara, dia sekali lagi mengisyaratkan teman prefeknya itu untuk diam.

"Aku tidak tahu mengapa aku kembali mendengar suaranya, sepertinya pikiranku sangat kacau sekarang." Hermione memegang kepalanya frustasi.

Teman prefek Pansy, mendorong Pansy untuk menjauh dari Hermione. Pansy terjatuh, dan menatap sinis lelaki itu.

"Hey, hey Granger? Hey lihat aku, apa yang terjadi denganmu?" lelaki itu memegang kedua bahu Hermione, menariknya pelan agar Hermione menghadapnya.

"Aku kerap mendengar suaranya," gadis itu masih menunduk.

"Suara siapa?"

Sebelum Hermione menjawab, "Astaga, akan ku biarkan kalian berdua di sini." Pansy menyela dan segera pergi dari sana.

"Suara siapa, hm?"

"Suara milik Draco," tangis Hermione itu kembali lepas. Kedua telapak tangannya menutupi wajahnya, yang akan bertambah buruk nantinya.

Lelaki itu tertawa, "Karena ini memang suara miliknya."

Hermione mendongak, membuka tutupan wajahnya. Matanya membulat, ketika menemukan Draco tersenyum ke arahnya.

Tak berlangsung lama, Hermione kembali menangis, "Merlin, sekarang aku berhalusinansi wajahnya."

Draco terekekeh, tangannya menepuk pelan pipi Hermione, "Lihat? Aku tidak menembusmu."

Senyuman Hermione mengembang, matanya melebar tidak mengerti kenapa ia sebahagia ini hanya karena melihat Draco.

"Ah aku lupa kau seorang prefek, pantas saja aku mencarimu dimana-mana tidak ketemu."

"Aku merasa sedang berada di sebuah film drama yang berlebihan tadi," lanjutnya.

"Apa itu film?"

"Uhm bagaimana aku menjelaskannya? Itu semacam cerita tapi seseorang memainkan perannya masing-masing. Seperti pentas drama, hanya saja mereka merekamnya dengan kualitas yang jauh lebih bagus. Kira-kira seperti itu."

Belun mendapat balasan dari Draco, gadis itu kembali menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Draco menaikkan satu alisnya, "kau masih tidak percaya? ini Draco Malfoy sungguhan!" Hermione menggeleng.

"Lalu?"

"Aku terlihat sangat buruk. Nanti kau melarikan diri. Aku tidak mau susah-susah mencarimu kembali." Suaranya teredam karena tangannya menutupi mulutnya.

"Aku sudah melihatmu, Granger. Tapi apa aku melarikan diri?" Hermione menggeleng. Dia perlahan menyingkirkan tangannya, membuat Draco tersenyum.

Tangan Draco terulur untuk mengusap bekas air mata di wajah Hermione. Untung saja Draco memakai syal asramanya mengingat malam ini entah mengapa begitu dingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accio YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang