"Bisa kah kau berhenti makan Ron?" Hermione bertanya. Seluruh murid sekarang berada di aula besar untuk sarapan. Dan semenjak 15 menit lalu, Ron sudah menghabiskan 8 potong paha ayam tanpa henti. Meninggalkan bekas bumbu ayam tersebut di wajahnya.
"Tidak bisa." Ron memasukkan satu paha ayam lagi di mulutnya. Yang lain hanya bisa menggeleng heran, sementara Harry terlihat tentram dengan makanannya sambil tertawa.
Hermione mengalihkan pandangannya, hendak menyuap sendok yang ia pegang. Namun, dirinya berhenti ketika menemukan sepasang manik abu sedang menatapnya dari seberang meja Gryffindor. Hermione tidak ambil pusing, ia kembali melanjutkan kegiatan makannya. Di meja Slytherin, Draco terlihat melamun. Makanannya belum ia sentuh sama sekali. Mendapat senggolan dari orang sebelahnya, membuat Draco sadar dari lamunan. "Kau kenapa Drake?"
"Kenapa apa? Ah apa maksudmu?" Balas Draco pada Crabbe. Goyle hanya memerhatikan mereka. Crabbe menurunkan pandangannya menatap piring Draco. "Ada apa?"
"Tidak, Kau dari tadi melamun. Benarkan Goyle?" Goyle mengangguk setuju dan Draco menggeleng. "Urusi saja makanan kalian." Baru saja Crabbe dan Goyle akan melanjutkan makannya, Draco memanggil.
"Crabbe, Goyle?" Mereka mengurung niatnya untuk kembali makan. "Apa kalian pernah berteman dengan Muggle?"
"Tidak pernah."
"Sama." Draco mengangguk, "Lalu, jika kau ingin berteman dengan seseorang. Tapi ternyata orang itu kelahiran muggle, apa yang kau lakukan?"
"Entahlah, Father bilang itu tidak baik bagi kesehatan." Ucap Goyle setelah berpikir sejenak.
"Itu benar. Father ku berkata Muggle bisa berubah menjadi makhluk mengerikan. Bahkan lebih mengerikan dari para monster disini, makannya jarang ada Muggle tahu dunia sihir. Karena para penyihir takut." Crabbe menyambung dengan wajah sok tahunya. Draco tertunduk, terlihat kecewa. "Jadi aku rasa jawabannya tidak."
"Kenapa kau bertanya? Apa ini terjadi padamu?"
"Tidak lah! I-ini dari cerita dongeng yang kubaca di perpustakaan tadi." Bohong Draco. "Tentang apa?"
"Tentang apa?" Draco berpikir sejenak, apa yang akan ia katakan pada kedua temannya ini.
"Hm, itu tentang-kisah cinta seorang penyihir berdarah murni dan kelahiran muggle. Tapi orang tua si darah murni menentangnya. Ya-aku pikir begitu ceritanya." Suaranya memelan. Goyle dan Crabbe mengangguk.
"Jadi, siapa kelahiran muggle yang ingin kau kencani Drake?" Crabbe dan Draco menatap Goyle tak percaya. Mengencani? Goyle sudah gila. "Aku tak berniat Mengencani nya bodoh! Kau kira aku sudah umur berapa?"
"Lalu?"
"Aku hanya ingin tahu tentangnya." Goyle kembali mengangguk tidak terkejut. Sementara Crabbe, ia sadar Draco telah membongkar kebohongannya. "Oh, memang benar ini terjadi padamu."
Draco membelalakkan matanya, dasar mulut bodoh, tidak bisa diajak berkompromi batinnya. "Aku bilang itu tidak terjadi padaku! Ada apa dengan kalian?" ia bangkit dari duduknya, dan keluar dari aula besar.
"Ada apa dengan kita?" Crabbe dan Goyle Saling memandang bingung lalu mereka menggedikkan bahunya. "Ada apa dengan dia?" tanya mereka bersamaan.
Draco berjalan dengan kesal, dirinya hendak pergi entah kemana. Ia butuh tempat untuk menjernihkan pikirannya. Tidak peduli sebentar lagi kelas sapu terbang pertama akan dimulai. Ia mendudukkan diri di salah satu bangku di koridor panjang. Lagi-lagi ia termenung mantap kakinya yang bergelantungan. Yang benar saja, berkencan? Dengan seorang kelahiran Muggle? Ohh, ayahnya tidak akan senang mendengarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/223400983-288-k469833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Accio You
Fanfiction"Aku tidak percaya, aku menuruti perkataan Crabbe dan Goyle." +15 ⚠️ All Characters belongs to J. K. Rowling. ⚠️ Beberapa alur tidak sesuai dengan milik J. K. Rowling 🏅#1 - Hermionegranger | 221020