4th Year : Yule Ball [Repub]

646 87 7
                                    

Draco keluar dari asramanya, bersama Crabbe dan Goyle seperti biasa. Mereka hendak menuju aula besar untuk melaksanakan kegiatan sarapan mereka. Di tengah perjalanannya, pemandangan tidak enak menyapa. Hermione dengan Ron.

"Lihat, dengan siapa kita berpas-pasan?" Draco menyunggingkan senyuman sinis. Trio slytherin itu melipat tangannya di depan dada, bagaikan anak kembar tiga. Hanya saja, beda orang tua. Hermione dan Ron memandang mereka tidak suka.

"Jika kau ingin lewat, lewat saja ferret pirang." Ucap Ron menyindir. Ferret pirang, kini menjadi panggilan terbaru Malfoy bagi Ron. Hermione tertawa, ikut mengejek.

"Beraninya kau!"

"Tapi aku tidak peduli. Menjadi ferret tidak terlalu buruk. Setidaknya para gadis menghampiriku, mengelus-elus punggungku. Bayangkan betapa nikmatnya itu. Sementara kau, tidak ada yang mengelus punggungmu Weasley." Lanjutnya, membela diri sendiri. Ron terlihat gelagapan. Dia memang yang paling mata keranjang di gryffindor, tapi tidak ada yang mau dengannya. Kecuali Lavender. Ah, jangan lupakan gadis sebelahnya juga.

"Siapa bilang?!" Hermione meninggikan suaranya. Tangannya terangkat mengelus pelan punggung Ron. Baik Ron dan Draco terkejut, dengan perlakuan Hermione. Ron menoleh menatap Hermione, mereka bertatapan. Pipi mereka sama-sama merona.

"Hentikan! Apa yang kalian lakukan?! I-itu menjijikkan." Draco menghancurkan suasana manis antara Ron dan Hermione. Crabbe dan Goyle menoleh pada Draco. "Tapi tadi kau mengatakan itu nikmat Drake."

Draco menggeram, tangannya mengepal kuat. "Itu jika jadi ferret bodoh!" Dua gembul itu membulatkan mulutnya, paham. Ron menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia tidak berani menoleh pada Hermione. Begitu juga sebaliknya. "C-cepat lewat saja Malfoy."

"Tidak usah kau suruh, aku juga akan pergi. Mudblood." Mereka bertiga meninggalkan Ron dan Hermione. Draco berjalan dengan kakinya yang ia hentakkan keras. Orang-orang yang dilewatinya, jadi menatapnya aneh. Crabbe dan Goyle tidak tahu harus berbuat apa, mereka mengelus punggung Draco. "Kalian pikir apa yang kalian lakukan?!"

"Kau bilang kau—"

"Ketika aku menjadi FERRET!" Draco mempercepat jalannya, meninggalkan Crabbe dan Goyle. Draco sampai lebih dulu ke Aula Besar. Dia mengambil duduk di sebelah trio gryffindor biasa duduk. Hanya memberi jarak, sekiranya satu setengah meter.

Hermione dan Ron juga datang. Mereka langsung mengambil duduk bersebrangan. Suasan terlihat masih canggung diantara mereka. Draco benar-benar muak, dia bergeser mendekat pada Hermione yang duduk satu deret dengannya. Tentu saja diikuti oleh Crabbe dan Goyle yang kebingungan.

Hermione sadar, tempat sebelahnya terisi. Dia menoleh, melihat siapa yang mengisi tempat kosong di sebelahnya. Pertama kali yang dia lihat adalah, rambut pirang. Tak perlu melihatnya lebih jauh lagi, dia tahu jika lelaki itu Draco. Yang membuatnya bingung, kenapa lelaki itu mau duduk di sebelahnya?

"Jangan salah paham mudblood. Aku mau duduk di sebelahmu karena di sana ada bocah ingusan." Ucap Draco. Bocah ingusan yang dia maksud itu murid tahun kedua. "Oh, selama aku di sini, jangan harap makanmu tenang." Sambungnya dengan senyuman sinis. Ron hanya memandang Draco tidak suka. Dia harus bersebelahan dengan Crabbe dan Goyle. Bukannya apa, mereka bertiga sama-sama suka makan. Yang jelas, Ron yakin mereka akan rebutan ayam sebanyak-banyaknya.

Tidak lama, Harry datang dengan Ginny disebelahnya. Dia sedikit terkejut melihat Draco di sebelah Hermione. Lalu dia tertawa dalam diam, karena Draco mengedipkan satu mata padanya. Harry memberikan acungan jempol, dengan cepat. Tidak percaya, Draco bisa begitu.

Accio YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang