4th Year : That Krum Guy!

704 90 16
                                        

Tahun ini adalah tahun dimana diadakannya Turnamen Triwizard, setelah lima tahun lamanya. Suatu kehormatan bagi Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, karena menjadi tuan rumah turnamen kali ini. Begitu pula dengan para calon peserta dari dua sekolah sihir lainnya akan datang, Durmstrang Institute dan Beauxbatons Academy of Magic.

Para siswa dikumpulkan di aula besar dan tidak dibolehkan keluar, untuk menyambut kedatangan tamu mereka. Pintu besar itu terbuka, menampilkan para lelaki dengan badan yang gagah berjalan serentak. Mereka dipimpin oleh kepala sekolah mereka, Igor Karkaroff dan siswa yang cukup terkenal di dunia Quidditch.

"Apa aku salah lihat? Itu Viktor Krum!" Para siswi maupun siswa dibuat histeris oleh kedatangan lelaki bernama Viktor itu. Apalagi Ron, yang sudah tidak bisa menutup mulutnya. Viktor Krum adalah seeker Quiddtich nasional Bulgaria yang kemarin menangkap golden snitch di ambang kekalahan tim mereka, menjadikan tim Bulgaria pemenang Quidditch World Cup 1994 berkat aksi jeniusnya.

Setelah para siswa Durmstrang, masuklah para siswi yang identik dengan  seragam birunya. Mereka menari seiring menuju ke tempat yang sama dengan siswa Durmstrang. Kali ini, para siswa tidak bisa fokus. Pikiran mereka mengarah pada sesuatu yang—mesum. Jangan tanya Ron, dia lebih parah dari yang tadi. Matanya menatap sesuatu yang membuatnya mengembangkan senyumnya. Hermione melihat Ron, kesal.

'Dasar mata keranjang.'

"Kemana arahmu melihat Ron?" Ron segera membubarkan lamunannya, ketika Hermione membuka suara. "Tidak." Ketika pintu aula tertutup, Dumbledore segera membuka suara. Dia menjelaskan perihal kedatangan para tamu, dan apa yang akan di laksanakan selama beberapa hari nanti.

Draco mendecak sebal, dia bosan hanya duduk selama kurang lebih dua jam. Apalagi, mendengarkan apa yang menurutnya tidak penting itu. Oh, dan jangan lupakan kedatangan Krum, yang seolah-olah merebut posisinya sebagai lelaki paling di taksir para wanita di Hogwarts. "Apa hebatnya si krum itu cih!"

"Dia seeker yang jauh lebih lihai dari mu Drake, tubuhnya juga terawat dengan sangat baik. Jangan lupakan, dia juga tam—"

"Aku tahu Crabbe! Tidak usah dijelaskan!" Draco melipat tangannya di atas meja. Kepalanya dia tundukkan, berniat meredakan kecemburuannya. "Tapi dia kurang hebat, karena tidak bisa meraih perhatian Granger." Gumamnya tersenyum. Beberapa menit lalu dia memerhatikan gadis itu, yang terlihat biasa saja dengan kedatangan Krum.

Draco rela kehilangan popularitasnya, demi tidak melihat Hermione terpesona oleh Krum. Cukup oleh Ron saja. Alasannya, jika Hermione bersama Ron, jelas temannya lebih mendukung Hermione bersama dirinya. Karena Draco yakin bahwa dirinya jauh lebih tampan dari Ron. Tapi apabila sudah berkaitan dengan Krum, temannya tak segan-segan mengejeknya dan lebih buruknya mendukung pilihan Hermione.

"H-hai?"

Seseorang duduk di sebelahnya yang kosong. Tadinya Pansy yang duduk di sana, tapi dia pindah di sebelah Daphne. Draco mengangkat kepalanya, menoleh. Begitu pula dengan Crabbe dan Goyle. Alisnya terangkat satu, melihat gadis yang duduk di sebelahnya tersenyum ramah. Draco yakin dia tidak mengenal gadis slytherin ini, melihatnya saja tidak pernah.

"Aku Astoria, Astoria Greengrass. Murid tahun ke-dua. Aku harap bisa berteman dengan mu." Lanjutnya, ketika melihat Draco yang tak kunjung membalas sapaannya. Crabbe dan Goyle bertatapan, lalu sama-sama membulatkan mulutnya. "Oh, kau adik Daphne?"

Astoria mengangguk, tersenyum. Tatapannya beralih pada Draco yang diam saja, dengan tatapan seolah tak tertarik sama sekali. "J-jangan salah paham! Aku hanya ingin berteman." Gadis itu mengulurkan tangannya sebagai tanda penerimaan. Draco hanya menatap uluran tangan Astoria, beberapa detik hingga Goyle menyenggolnya seolah mengatakan sudah-jabat-saja-dulu. Draco memutar matanya malas, dan akhirnya menerima jabatan Astoria. 

Accio YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang