5th Year : The Way He Calm Her

529 72 10
                                    

"Ekhem,"

"Hai—Halo, ekhem! Pagi Granger? Astaga, kenapa suaraku serak seperti ini? Ah ya benar, karena apa lagi kalau tidak hukuman bodoh semalam,"

Draco berdecak sebal, mengingat semalam Crabbe dan Goyle mengalahkannya dalam suatu permainan. Sehingga mau tak mau dia harus menghabiskan satu bungkus penuh permen ter-asam di Inggris.

Lelaki itu dalam perjalanannya menuju Asrama Gryffindor. Niatnya untuk menyapa sang pujaan hati di pagi hari yang cerah ini. Draco berencana berangkat sarapan bersama Hermione, sekarang ini.

Tapi mendengar suara serak anehnya, dia jadi takut bertemu dengan Hermione.

"Bagaimana jika nanti Granger meledekku? Tidak bisa dibiarkan! Tapi—hash, sudahlah aku tidak peduli!" jalannya semakin cepat, melihat satu persatu murid gryffindor keluar.

Draco bersandar pada dinding sebelah pintu masuk, matanya menatap arah lain agar terlihat keren. Segumbulan gadis keluar di waktu yang bersamaan, suara tak asing terdengar. Draco menolehkan kepalanya mencari pemilik suara,

"Ya, kau benar! Ron memang suka seperti itu!" gadis bersurai merah, berkata seakan itu adalah jawaban suatu rumor.

"Benarkah? Aku tidak bisa membayangkannya. Itu akan terlihat lucu!"

"Pastinya, Mio—" Gadis Weasley terdiam, melihat sosok pirang di belakang Hermione menatapnya tajam. 

"Ada apa, Gin?" arah pandangnya mengikuti arah pandang Ginny. Setelah mengetahui siapa, dia memutar bola matanya, tersirat senyuma tipis di sana.

Draco melipat kedua tangannya, menatap tajam Hermione, lalu berjalan mendekati kedua gadis itu. Tak ingin terlibat dalam suasana aneh itu, Ginny berbisik pada Hermione, lalu dengan secepat kilat dia melarikan diri.

Lelaki itu menyipitkan matanya, masih menatap Hermione curiga, "Apa?"

"Senang sekali sepertinya membicarakan orang? Apalagi orang yang disukai, bukan begitu?"

"Kau ingin memulai lagi? Ini masih pagi, Malfoy," wajah Draco menetral, lalu ia tersenyum. Draco menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak, aku hanya iri kau tahu!"

"Iri?"

"Ya, kau membicarakan Weasley, dan aku melihatnya. Sepertinya kau senang. Lalu aku? Kurasa dulu reaksimu ketika membicarakanku selalu kesal," Hermione terkekeh, selalu saja Draco seperti itu.

"Itu dulu, bukan? Kau bisa tanya Ginny jika ingin tahu lebih," Gadis itu memberikan senyuman jahil, lalu jalan terlebih dahulu.

"Bertanya pada adik Weasley? Yang benar saja?" Draco menyamai langkahnya dengan Hermione, tatapan bingung menyertainya.

"Aku bilang, jika kau ingin tahu lebih. Aku tidak memaksa,"

Draco terdiam, tenggorokannya kembali kering dan sedikit perih. Hermione menoleh, "Kau sakit? Ada apa dengan suaramu?"

Draco menggeleng, dia memberi senyuman tipis.

"Lalu? Apa yang terjadi dengan suaramu?"

"Hanya, uhm, suaraku habis," bohong Draco. Tidak mungkin dia berkata, jika dia kalah dari Crabbe dan Goyle. Memalukan bagi dirinya. Hermione mengangguk,

"Baiklah jika kau tidak ingin jujur, aku tanyakan sendiri pada Crabbe atau Goyle," Draco membelalakkan matanya, tangannya melambai cepat di depat Hermione,

"No, no madam!"

"Beritahu aku, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku, uhm—kalah permainan dari dua gembul itu. Jadi, aku menerima hukuman, memakan seluruh bungkus permen asam."

Accio YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang