Short Chap : The Accidental Confession II

682 84 18
                                    

Crabbe : Ron dalam pengaruh Polyjuice
Goyle : Harry dalam pengaruh Polyjuice
-----------------------------------------------------------------

Crabbe dan Goyle keluar dari kelas mantra. Pansy tadi sudah pergi dulu, hendak menjenguk Draco. Mereka berjalan menuju Common Room Slytherin. Di tengah-tengah perjalanan mereka, ada dua kue mangkuk yang melayang di depan mereka. Crabbe dan Goyle saling melempar tatapan, dan memakan kue itu tanpa ragu. Detik berikutnya, mereka tertidur.

Harry dan Ron muncul dari balik dinding, mereka tertawa. Lalu menarik Crabbe dan Goyle, untuk disembunyikan di suatu ruangan. Harry mengambil sehelai rambut Goyle, sedangkan Ron mengambil sehelai rambut Crabbe. Mereka memasukkannya pada botol berisi ramuan yang mereka buat, dibantu oleh Hermione. "Apa kau yakin ramuan Polyjuice ini akan bekerja?"

"Kau meragukan Hermione, Ron?" Ron menggeleng mantap. Mereka berdua meminum ramuan itu. Seketika mereka berubah menjadi Crabbe dan Goyle. Lagi-lagi mereka tertawa. "Ini memang berhasil."

"Kau benar." Harry tertawa. Mereka berjalan menuju asrama slytherin.

"Crabbe, Goyle!" Draco memanggil dari kejauhan, dan berlari mendekati mereka. "Ayo ke Common Room bersama!" Ucapnya bahagia.

"Kenapa kau memakai kacamata Goyle?"

"M-membaca."

"Membaca? Aku tidak tahu kau bisa membaca." Goyle melepas kacamatanya. Mereka sampai di depan Common Room Slytherin. Draco mengucapkan kata sandi untuk asramanya. Mereka masuk dan duduk di salah dua sofa di depan perapian. Crabbe dan Goyle duduk berdua, sedangkan Draco duduk di seberang mereka.

"Kenapa kalian bertingkah sangat aneh?" Tanya Draco curiga. Ia memicingkan matanya. Crabbe dan Goyle gelagapan, "A-aneh bagaimana?"

"Kalian diam hari ini." Goyle menatap Crabbe, "Sakit perut." Draco membulatkan mulutnya. "Kalian jadi ingin tahu tidak?"

Goyle dan Crabbe kembali melempar pandang dan mengangguk ragu. "Itu semua berawal dari, entahlah. Awalnya aku hanya ingin berteman dengannya, tapi ada perasaan yang tidak bisa di jelaskan. Lalu, aku konsultasi pada Blaise. Dia bilang bahwa keadaanku menunjukkan bahwa aku suka padanya."

"Tunggu, siapa yang kau bicarakan?" Crabbe bertanya memastikan. Draco menatap Crabbe, menaikkan satu alisnya. "Astaga, kalian sendiri kemarin yang memintaku untuk menceritakan tentang Granger."

"Hermione?!" Crabbe dan Goyle bertatapan terkejut bukan main. Draco kembali menaikkan satu alisnya, "Hermione?"

"M-maksudku Granger." Draco menatap mereka aneh, lalu kembali melanjutkan ceritanya. "Kau tahu kan, Dia Muggle born. Kau juga tahu betapa bencinya father dan keluarganya pada makhluk sejenisnya. Jadi, aku mengurungkan niatku untuk berteman dengannya. Ditambah dengan kalian yang bilang bahwa Muggle makhluk mengerikan, dan idiotnya aku percaya. Lalu ditambah lagi dengan adanya Potty dan Weaselbee itu. Keadaan benar-benar tidak mendukung ku." Dia membuang napasnya panjang.

Crabbe dan Goyle masih tidak bisa percaya dengan apa yang mereka dengar. "Tapi, kenapa kau terus menyakiti perasaannya?" Crabbe bertanya.

"Apa maksudmu?"

"Mengejeknya semak dan darah lumpur." Draco tersenyum miris pada dirinya sendiri. "Beberapa waktu lalu, aku cerita pada Blaise masalahku. Di saat aku cemburu karena Granger lebih khawatir pada Weasley yang takut akan hal sepele, disaat mulut ku tidak bisa menurut jika ada Potter dan lagi-lagi Weasley dan banyak lagi. Jadi aku sebenarnya tidak bermaksud mengejeknya. Hanya karena ada Potter dan Weasley saja. Kalian tahu, aku sengaja menjatuhkan buku di kepala Weasley saat dia berpelukan dengan Granger." Draco tertawa, Crabbe berdiri hendak memangsa Draco. Goyle segera mencengkram tangan Crabbe.

"Apa yang ku bilang? Kalian aneh hari ini!"

"S-sakit perut." Draco kembali melanjutkan ceritanya. "Oh, apa kau percaya jika aku bilang padamu tadi Granger membolos kelas mantra hanya untuk melihat keadaan ku?"

Crabbe dan Goyle bertatapan, lagi-lagi ada kejutan baru untuk mereka. "M-mungkin?" Goyle menjawab.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, tapi ku harap itu sesuatu yang baik."

"Ngomong-ngomong, apa materi yang tadi di ajarkan?" sambungnya

"Hanya mantra kecil." Jawab Goyle. Draco mengangguk, "Mantra apa?"

"Accio."

"Mantra apa itu?"

"Ketika kau merapalkan mantra itu lalu dilanjutkan dengan nama barang apa saja, maka barang itu akan datang mendekat padamu." Draco membulatkan mulutnya. Ia berdiri, dan pergi ke kamarnya. Dia kan sedang 'sakit'.

Crabbe dan Goyle masih terdiam disana, mereka masih tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Crabbe menoleh," Harry, lu-luka mu!"

Mereka berlari keluar, ketika pengaruh Polyjuice yang mereka minum akan segera menghilang. Mereka memasuki toilet, dan bernapas lega. "Wah, apa semua tadi hanya aku yang mendengar atau kau juga mendengarnya Harry?"

"Aku juga mendengarnya Ron. Aku tidak bisa percaya Malfoy menyukai Hermione." Ron mengangguk mantap.

"Jadi menurut mu bagaimana?" lanjut Harry. "Bagaimana apa?"

"Mereka berdua." Ron tahu kemana arah pembicaraan ini, ia berpikir. "Aku rasa itu bukan ide yang buruk. Lagi pula, Malfoy sepertinya benar-benar menyukai Hermione."

"Baiklah, aku setuju dengan mu."

"Baik, mari kita mulai misi menyatukan Hermione dan Malfoy." Ron menangguk semangat.

***

Crabbe dan Goyle bangun dari tidurnya, mereka bingung sekarang ada dimana dan kenapa mereka bisa tertidur. "Dimana kita?" Crabbe menggedikkan bahunya. Mereka keluar dari ruangan itu, dan berjalan ke asrama slytherin.

Begitu sampai, mereka menuju kamar mereka dan bertemu dan dengan Draco. "Hey Drake, bagaimana keadaanmu?"

Draco menatap Goyle bingung, lalu menggeleng. Crabbe dan goyle berbagi tatap dan saling menggedikkan bahunya. "Jadi Drake, katamu kau akan menceritakan tentang Granger."

Draco duduk dari tidurnya dengan amarah menjulur di darah dagingnya. "Ada apa dengan kalian hari ini?! Sudah ku bilang kalian bertingkah sangat aneh!"

"Uhm, S-sakit perut?"

Accio YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang