4th Year : Things Have Become Weird

600 79 8
                                    

"Aku akan beristirahat saja." Hermione terseyum, seraya menggelengkan kepalanya pelan. Mendengar jawaban dari pasangannya, Krum pergi untuk melanjutkan keseruan konser yang semakin menggila. Kapan lagi dia bisa seperti ini? Durmstrang membosankan. Dia hanya suka quidditchnya saja.

Krum ikut berjoget ria, ketika musik yang band itu mainkan adalah lagu favoritnya. Tiba-tiba saja, sebuah tangan berat menggaet pundaknya sambil melompat-lompat. Dia menoleh, menemukan lelaki yang sama sepertinya. Hanya saja, badannya lebih berisi. Tidak ambil pusing, krum tetap bersemangat.

"Krum, kau sangat hebat! Aku fans mu!" Teriak lelaki itu di sela musik yang mengalun. Krum menanggapinya dengan senyuman. Tidak lupa dengan ucapan terimakasihnya juga. "Aku Vincent Crabbe!" Krum mengangguk. Dia sebenarnya tidak dengar apa yang lelaki itu katakan. Musiknya terlalu keras, sehingga membuat tubuhnya hanya terfokus pada musik.

"Kau beruntung! Temanku menyukai pasanganmu, tapi kau yang berhasil mengajaknya. Tidak apa, aku mendukung mu!" Lanjut Crabbe bercanda, tentu saja dia tidak bermuka lima. Seketika itu Krum menghentikan kegiatannya. Entah kenapa, dia mendengar ucapan Crabbe sangat jelas. Seakan-akan pendengarannya reflek beralih pada Crabbe ketika mendengar kata 'pasanganmu'. Yang mana, malam ini dia mengakui bahwa Hermione berhasil membuat dirinya tertarik pada gadis itu.

"Apa maksudmu?"

Alunan musik berhenti. Band itu sedang istirahat sejenak sebelum lagu berikutnya mereka mainkan. Kedua lelaki itu terfokus, pada pembicaraan satu sama lain. Meski yang satu bawaannya bercanda terus. "Temanku menyukai pasanganmu. Dia sangat cepat saat berencana mengajaknya, tapi kau yang lebih dulu datang. Sudah jangan di pikirkan, jangan merasa bersalah. Draco baik-baik saja!"

"Draco siapa?" Crabbe menunjuk ke arah Draco yang sedang berbincang dengan Pansy. Krum mengikuti arah pandang Crabbe, dia melihat lelaki yang saat itu ia temukan berada di danau hitam. Lebih tepatnya, ingin menjahili Hermione. Setidaknya, itu pikirnya.

"Jadi maksudmu, temanmu itu menyukai Hermiowne?" Tanya Krum dengan pelafalan nama Hermione yang salah. Crabbe mengerutkan dahinya. "Jadi pasanganmu Hermiowne Granger bukan Hermione Granger? Eh, Tunggu, Siapa Hermiowne?"

"Maksudku Her-my-nee." Crabbe mengangguk. "Ceritakan padaku lebih jelas!" Lanjutnya. Crabbe terlihat berpikir, susah bagi dirinya untuk merangkai kata-kata. Dia tidak pandai berbicara.

"Aku tidak tahu, pansy hanya bercerita singkat padaku. Dia bilang, Draco mencari Granger seharian. Hingga bertemu dengannya di danau hitam. Saat dia mendekatinya, kau datang lebih dulu. Lalu aku tidak tahu. Pansy hanya berkata itu. Sudah tenang saja, Krum. Siapa yang tidak akan memaafkanmu. Musiknya mulai lagi, ayo lanjut! Woohooo!"

Crabbe kembali meloncat-loncat, tangannya kembali merangkul pundak Krum. Sementara Krum, diam sambil tergoyang-goyang karena tersenggol Crabbe. Dia terlihat berpikir. Dan menduga bahwa, ada sesuatu yang terlewatkan. "Tapi jika teman mu menyukainya, kenapa dia terus mengeluarkan kalimat buruk pada Hermione?" Krum sedikit berteriak, dengan logat orang bulgarianya.

"Jangan percaya pada Draco! Dia tidak seburuk yang kau pikirkan! Semua kalimat buruk yang ditujukan pada Granger hanya embel-embel saja! Ketika kau mengenalnya, kau akan tahu betapa menyedihkannya kisah cinta Draco!" Krum menemukan apa yang janggal. Yaitu, pikiran buruknya terhadap lelaki pirang itu.

Dia merasa bersalah, tapi di saat yang bersamaan tidak mau Hermione tahu. Dirinya sudah tertarik pada gadis itu. Krum lanjut berjoget mengikuti Crabbe, hanya saja ada perasaan aneh yang memberatkan hatinya.

Accio YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang