PART 1

17.3K 467 84
                                    

(Jangan lupa vote komen biar authornya rajin update)

HAPPY READING

***

Mansion keluarga Val hari ini sangat ramai, bukan kebahagiaan ataupun kesenangan yang dipancarkan,namun semua orang hari ini sedang berduka, karena tepat pada hari ini Clara telah meninggalkan dunia. Semua orang masih belum percaya akan hal ini, karena baru kemarin Clara  tertawa bersama,tetapi tuhan harus mengambilnya pagi hari ini.

"Grandfa jangan bersedih, pasti Grandma akan sedih jika melihat ini" ucap Alleta yang mencoba menenangkan Samuel yang sedari tadi tidak beranjak dari ruang keluarga, sedari tadi Samuel menatap foto pernikahan mereka yang dibingkai sangat besar itu

"Itu terlalu sulit, bahkan aku tidak berfikir bahwa ia akan meninggalkanku, ini terlalu mendadak" ucap Samuel, pria itu mengusap air matanya

"Grandfa ,tidak ada yang abadi didunia ini. Sekarang kita hanya perlu iklash" ucap Alleta perempuan itu memeluk tubuh Samuel untuk menenangkanya

"Mungkin itu perlu waktu yang lama mengingat aku menjalani hidupku selalu bersama Clara dan mulai hari ini sama sekali tidak ada Clara" ucap Samuel. Alleta yang mendengar itu hanya menatap Samuel.

"Dad, mom akan dimakamkan nanti sore" ucap Damian. Alleta yang mendengar itu melepaskan  pelukanya kepada Samuel

"Aku pikir ini waktu untuk kau berbicara pada grandma sebelum ia dimakamkan" ucap Alleta. Samuelpun mengangguk dan pergi keruangan dimana Clara ditempatkan

Alleta berjalan keluar ruangan itu mencari Grey namun ia sama sekali tidak menemukanya

"Uncle Damian, apa kau melihat mom?" tanya Alleta

"Sejak tadi ia bersama Xander,mungkin mereka berada dikamar" Alleta yang mendengar itu hanya mengangguk dan pergi ketaman belakang menemui adiknya,James

"Berhenti menggangguku kak" ucap James. James adalah adik Alleta yang baru berusia 12 tahun.

"Aku tidak mengganggumu hanya saja kau harusnya tau waktu untuk bermain, kau liat sekarang semua sedang berduka dan kau asik bermain game disini" ucap Alleta,perempuan itu menyandarkan punggungnya pada kepala kursi taman.

"Aku tidak ingin  membuat orang melihat aku bersedih. Aku tidak boleh memperburuk suasana, ketika orang lain sedang bersedih maka aku yang akan memberinya penyemangat, bukan ikut menangis. Aku sedih tentu saja, bahkan aku ingin menangis,tetapi aku tidak boleh memperlihatkan" ucap James, anak laki laki itu berhenti memainkan handphonenya

"Jadi sana, tenangkan mereka" ucap Alleta

"Aku masih ingin menenagkan diri dulu, kau tau bukan jika semua menangis aku juga akan menangis" ucap James raut wajahnya sudah berubah sedih

"Aku dengar grandma akan dimakamkan jam 3 sore" ucap Alleta

"Lima jam lagi, aku akan menemui grandma sebelum ia dikubur" ucap James,Alleta hanya mengangguk sebagai

"Kak kau tau? Uncle Brian akan tiba disini jam dua sore" ucap James, seketika Alleta menatap James dengan tatapan terkejut

"Apa? Bahkan aku tidak tau bahwa dia akan kesini, bagaimana  penampilanku? Apa  mataku terlihat sembab?" tanya Alleta

"Kau berlebihan, wajahmu tampak biasa saja" ucap James lalu meminggalkan Alleta

BRIAN IS MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang