PART 25

6.2K 302 102
                                    

(Jangan lupa Vote komen )

Happy reading


Typo komen

***

Sudah selama dua hari Alleta menunggu Sean membuka matanya, semakin hari keadaan Sean semakin menurun, Alleta sendiri semakin hari semakin seperti tak bernyawa, keadaanya seperti hidup tapi tidak bernyawa

"Al, apakah kau yakin tidak ingin melaporkan Celine?" tanya Grey

"Itu bukan urusanku, biarkan Sean yang mengurusnya" ucap Alleta dengan datar. Sekali lagi kesedihan yang hampir hilang itu harus datang lagi.

Grey benar benar sedih melihat keadaan putri satu satunya itu, rasanya ia juga ingin menangis.

"Mom yakin Sean akan segera pulih" ucap Grey,tetapi Alleta hanya terdiam, pandanganya kosong, wajahnya pucat, dia hanya menatap satu titik yaitu pintu dihadapnya, pintu ruang rawat Sean

Tiba tiba beberapa datang kearah Alleta,mereka adalah Nicholas, Brian, dan Celine . Grey menatap mereka dengan pandangan tidak sukanya

Grey perempuan ramah yang terkenal murah senyum, bisa menatap seseorang dengan pandangan tidak suka,maka artinya orang itu sudah melewati batasnya

"Kenapa?" tanya Alleta.  Walau ia menghadap kedepan , ia masih bisa melihat kehadiran orang disampingnya

Brian mencoba duduk disamping Alleta, tapi Alleta tetapi tidak meresponya

"Via, istriahatlah. Aku takut itu membahayakan dirimu dan anak kita" ucap Brian.  Ia mengusap rambut Alleta dengan lembut.

Alleta memejamkan matanya, menahan air mata yang akan menetes. Ia mengepalkan telapak tanganya, setiap sentuhan, setiap perkataan Brian selalu mengingatkanya kemasa dimana ia harus mendapatkan  hinaan darinya

"Jika kau lupa ini anakku dan Sean, dan yang dikandung Celine adalah anakmu" ucap Alleta, ia mencoba menenangkan dirinya agar tidak menangis

"Via, aku tau itu sulit bagimu. Tapi aku sangat menyesal, maafkan aku Via, aku---aku tidak bisa berkata apapun, aku terlalu sakit menerima berita seperti itu, sampai aku tidak bisa berfikir lebih baik" ucap Brian, ia masij mencoba meminta maaf pada Alleta

"Aku sudah bilang aku memaafkanmu, tapi sulit bagiku untuk menerimamu uncle. Aku ingin melepaskanmu, aku tidak ingin anakku memiliki ayah seorang yang tidak bisa menjaga emosinya, bahkan tidak bisa berfikir jernih saat dalam masalah" ucap Alleta dengan tenang

"Apakah aku bisa mengembalikanmu, aku akan mencoba membuatmu menerimaku perlahan" ucap Brian

"Kau pikir kau siapa? Ketika menyesal kau mencariku, aku muak dengan hubungan ini. Ketika kau perlu aku kau datang padaku, ketika kau perli Celine kau datang kedia, ketika kau menyesal kau meminta maaf padaku, ketika kau mendapatkan berita menjijikan itu dari wanita murahan ini kau menghinaku" Alleta sudah mulai tersulut emosi lagi, bahkan ia sekarang sudah berdiri dan menatap Brian dengan tatapan menjijikan

"Via, aku memang tidak bisa menjaga emosiku, tapi mohon jangan seperti ini. Aku mencintaimu, kau mencintaiku.  Celine mencintai Sean, dan Sean mencintai Celine.  Aku mohon biarkan ini berjalan sesuai takdir" ucap Brian

BRIAN IS MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang