Haechan memuntahkan semua isi lambungnya. Badannya udah lemas banget. Rasanya dia pengen nangis kejer tapi tenaganya udah terkuras besar-besaran.
Tangan Haechan masih aja menepis tangan papa yang berusaha megang badan Haechan supaya gak oleng. Tapi Haechan benar-benar gak mau disentuh.
Dan sekeras apapun Haechan papa akan lebih keras kepala lagi.
Papa hampir putus asa ketika Haechan malah meluruh di lantai kamar mandi yang dingin. Haechan terbatuk-batuk hebat.
"Don't hit your chest Haechan!"
Haechan kelihatan kewalahan bernapas. Tapi Haechan tetap keras gak mau disentuh.
Sampai akhirnya papa pun marah dan membiarkan Haechan terduduk dengan napas tersenggal-senggal.
Haechan gak suka karena kepanikan papa yang luar biasa tadi buat papa sempat marah-marah dan berakhir memecat pekerja rumahnya yang hampir aja menyelakai nyawa Haechan.
Papa jelas marah karna tau sup Haechan ada undangnya. Haechan itu alergi udang, Haechan gak bisa makan seafood.
"Haechan?"
"Le-lepas!"
Papa membuang napasnya frustasi. Haechan masih gak mau disentuh. Papa bingung bukan kepalang.
Papa tau Haechan marah besar, makanya papa tadi suruh Doy mengantar pulang Rose sama Mark. Sedangkan Jeffery tetap di rumah dengan wajah cemas.
Sempat bingung mau gimana akhirnya Jeffrey telpon pihak rumah sakit buat datang ke rumah.
Tau sendiri Haechan benar-benar lemes dan gak mau disentuh sama siapapun.
Haechan terisak lemah, papa sama Jeffrey gak tau sakitnya Haechan. Haechan keliatan capek banget. Jeffrey gak tega liat adiknya yang kayak gitu. Akhirnya Jeffrey langsung menghambur memeluk tubuh Haechan.
Tapi sayang hampir aja tubuh Jeffrey terjungkal kalo aja tenaga Haechan yang gak gede.
"Haechan please, dengerin kakak."
Jeffrey gak peduli dia megang tangan Haechan erat. Sempat buat papa kaget.
"You are evil, go way from me!"
"GO WAY FROM ME!"
"HAECHAN!" Jeffery berteriak.
Jeffrey tau Haechan benar-benar tertekan dalam hal apapun. Haechan hanya butuh diberitahu, didengar dan direngkuh.
Tubuh Haechan yang bergetar membuat Jeffrey semakin merengkuh anak itu kuat. Dia gak mau terjadi apapun sama Haechan.
Jeffery sayang banget sama Haechan.
Perlahan Jeffery bisa merasakan tubuh Haechan yang melemas. Isakan kecil yang tiba-tiba terdengar nyaring membuat Jeffery membisikkan kata-kata penenang untuk Haechan.
"G-go wa-way, i hate y-you! I hate you!"
"I hate you!"
"I HATE YOU!"
Bertepatan sama suara Haechan yang gak bisa terkontrol lagi dokter Wendy datang bersama ambulance.
"Kenapa lagi?"
Papa menggeleng dia memegang pergelangan tangan Haechan yang secara tiba-tiba memukuli sana-sini.
Gak ada pilihan lain selain kasih obat penenang buat Haechan. Dokter Wendy sempat bergetar, harusnya dosis Haechan semakin lama semakin berkurang karena tidak baik buat ginjalnya.
Tapi sekarang kulit Haechan harus tetusuk jarum untuk sekian kalinya.
Mata Haechan memberat.
"Haechan makan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
fake feeling ; haechan ✓
Fanfiction[don't forget to follow brillantemine] ─ haechan and his universe have been lost. ⚠️ post about : mentalillness, depression, blood, traumatic, self injury. END © brillantemine 2020 #1 in mentalillnes #1 in 00l