meeting people

12.4K 1.7K 32
                                    

Hari ini Haechan ada jadwal terapi sama dokter Irene. Haechan dari tadi gelisah, dia sebenarnya gak mau ketemu sama siapa-siapa kecuali dokter Wendy.

Tapi setelah liat dokter Irene yang ramah banget. Perlahan Haechan jadi tenang.

"Dingin gak?"

Haechan menatap dokter Irene sekilas.

"Iya." Jawab Haechan singkat.

"Ni buat Haechan."

Dokter Irene memakaikan hoodie hitam ke tubuh Haechan yang cuma terbalut pakaikan rumah sakit yang tipis.

Haechan mengrenyit gak asing sama hoodie yang dia pake. Ini kan hoodie yang pernah Haechan pake waktu ulang tahunnya yang kemaren. Ini tuh hoodie kesayangannya Haechan.

"Kenapa? Kaget ya sama hoodie yang dipake Haechan?"

Dokter Irene tertawa renyah. Haechan ini kepo-kepo tapi malu nanya

"Itu kan emang punya Haechan."

"Ta-tapi kenapa ada sama dokter."

"Tuh," dokter Irene menunjuk papa yang duduk anteng di sofa.

Papa tersenyum ke arah Haechan, buat Haechan bingung.

"Papa yang bawain buat Haechan, karna papa tau Haechan gak suka dingin. Papa gak mau Haechan sakit lagi."

Haechan sebenarnya tersentuh waktu denger itu. Tapi dia tetep cemberut.

"Bilang makasih dong sama papa, kan udah mau bawain hoodie buat Haechan."

Haechan mendongak menatap papa. Awalnya Haechan gak mau tapi dorongan dan rasa bersalah. Akhirnya Haechan mau menghampiri papa dan bilang makasih.

Papa tersenyum dan mengacak rambut Haechan gemas.

"Papa baik kan sama Haechan."

"Enggak!"

Dokter Irene sama papa kaget waktu denger suara Haechan yang terdengar ketus.

"Kenapa?"

"Papa suka maksa Haechan belajar."

"Loh Haechan dipaksa sama papa? Tapi kan papa pengen Haechan rajin belajar biar pinter."

Haechan cemberut, "Tapi kan Haechan gak suka kalau dipaksa. Haechan lebih suka main bola."

"Jadi Haechan suka main bola," Irene mengangguk-anggukan kepalanya. "Yudah Haechan main bola kalau gitu, dokter temenin deh."

"Papa gak ngijinin dan gak mau."

"Masa si?" Irene melirik keberadaan papa yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.

"Iya, papa bakal marah sama Haechan kalau main bola terus."

"Mungkin Haechan minta ijinnya kurang sopan kali makanya papa marah."

Haechan memandang papa dengan sorot bingung setelah itu menunduk dan meremas kedua tanganya.

"Tuh kan Haechan aja bingung, jadi sekarang Haechan harus minta ijin yang baik sama papa supaya boleh main bola."

fake feeling ; haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang