Part 2

17.1K 1.4K 366
                                    

4th May 2020

•••

Saat ini Jeongguk beserta Kim Yeri —istrinya— sedang berada di mansion mewah orangtuanya. Tuan dan nyonya Jeon mengundang putra dan menantu mereka untuk makan malam bersama.

“Sayang, bagaimana ini? Aku yakin orangtuamu pasti akan membahas aku setelah ini” Yeri berbisik pada Jeongguk di sela-sela makan malam mereka. Ia gugup dan kesal jika harus dibahas mengenai ia yang tak kunjung hamil karena mandul.

Jeongguk menggenggam tangan istrinya dan meletakkan di atas pahanya.

“Tenang lah sayang. Aku akan membelamu. Tak ada yang perlu kau khawatirkan” bisik Jeongguk pada istrinya.

Tak lama kemudian, makan malam keluarga Jeon telah usai. Nyonya Jeon pun berdehem pelan, sebagai tanda bahwa ia akan memulai pembicaraan.

“Bagaimana Jeongguk? Istrimu belum juga hamil?” tanya Nyonya Jeon tanpa basa-basi. Berita mengenai kemandulan Kim Yeri memang ditutup rapat oleh Jeongguk demi melindungi reputasi istrinya. Sehingga, keluarganya sendiri pun tidak tahu mengenai itu.

Eomoni-” Yeri sempat membuka suaranya, namun sudah dipotong oleh Nyonya Jeon.

“Ah, aku hanya memiliki satu anak laki-laki. Sudah lama aku menunggu untuk kehadiran seorang cucu bahkan tanganku sudah sangat gatal ingin menggendong bayi mungil. Namun, putraku tak sudi mengabulkan permintaan aku si tua bangka ini” Nyonya Jeon kembali mengomel.

Eomma. Bersabarlah. Aku dan Yeri sedang berusaha. Sebentar lagi past-”

“Menikahlah lagi dan cari istri yang bisa hamil, Jeon” ucap Tuan Jeon yang memotong pembicaraan putranya.

Jeongguk dan Yeri melototkan kedua mata mereka.

Appa! Bagaimana appa mengatakan hal itu di depan istriku?” Jeongguk sedikit meninggikan suaranya karena perkataan ayahnya.

“Kau meninggikan suaramu? Dengar, Jeon. Keluarga kita butuh penerus. Kau adalah anakku satu-satunya dan kau belum juga memiliki anak di usiamu yang sekarang??” tuan Jeon turut meninggikan suaranya. Seperti inilah jadinya jika mereka semua makan malam bersama. Akan selalu ada perdebatan hebat karena Yeri yang tak kunjung hamil.

“Sudah kubilang sebentar lagi. Kami juga berusaha, Appa. Sebentar lagi Yeri pasti hamil. Jadi tolong, jaga perasaan istriku” Jeongguk kembali berucap dengan dingin.

Tuan dan nyonya Jeon hanya terkekeh meremehkan.

“Sebentar lagi? Berusaha? Akankah ada keajaiban seorang perempuan mandul tiba-tiba bisa hamil?” Nyonya Jeon berucap dengan tenang namun intonasinya terkesan meremehkan.

E-eomma?” Jeongguk terkejut, begitupun Yeri. Keduanya sama-sama terkejut ketika rahasia yang mereka tutup rapat akhirnya terungkap.

“Kenapa Jeongguk, Yeri? Kalian terkejut kalau aku mengetahui rahasia kalian selama ini?” tanya Nyonya Jeon main-main.

“Jeongguk, kau pikir Appa bodoh hingga tak mengetahui semua rahasiamu, hah? Appa tak mau tahu. Cepat nikahi perempuan lain dan buat hamil perempuan itu!” perintah Tuan Jeon dengan tegas pada putranya.

Appa! Bagaimana Appa mengucapkan itu di depan istriku? Aku tak mau melakukan itu. Lebih baik aku adopsi anak saja” Yeri tersenyum tipis ketika suaminya membelanya dari mertuanya.

“Jeongguk, kau? Ceraikan Yeri dan nikahi perempuan lain yang bisa hamil! Eomma tak mau tahu alasanmu lagi! Kau harus memiliki penerus yang berasal dari darah dagingmu sendiri!!!” bentak nyonya Jeon yang sudah geram dengan kelakuan putranya.

The Second One [ KookMin ] ; END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang