Part 35

12.5K 1.1K 224
                                    

10th August 2020


Selamat membaca. Tolong minta apresiasinya melalui followvote atau comment ya. Terimakasih.

Kalau ada typo, mohon koreksinya ya. Soalnya ini aku sekali ngetik, gak ngoreksi lagi hehe

_______

Jeongguk berada di dalam mobilnya dan sedang perjalanan pulang dari rumah Chanyeol. Lelaki bermarga Jeon itu pulang dari rumah yang disinggahi istrinya dengan perasaan marahnya. Rahangnya mengeras. Kedua tangannya memegang setir mobil dengan erat. Ia sangat marah dengan situasi ini. Jeongguk kecewa dengan Jimin yang telah menjebaknya hingga membuat dirinya begitu khawatir sekaligus takut akan kehilangan calon bayi yang dikandung istrinya.

Jeongguk melampiaskan kemarahannya melalui mengemudikan mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi. Jeongguk memang pulang dengan menyetir mobilnya sendiri. Umpatan demi umpatan telah keluar dari belah bibirnya selama perjalanan. Jeongguk memilih untuk pulang ke rumah orangtuanya dari pada kembali ke mansion yang selama ini ia tinggali bersama Jimin. Sementara anak buahnya yang lain terutama Namjoon dan Hoseok, ia suruh untuk pulang ke mansion milik Jimin.

Sesampainya di mansion tuan besar Jeon, Jeongguk memarkirkan mobilnya. Ia keluar dari mobil dengan menutup kasar pintu kendaraan beroda empat miliknya. Jeongguk berjalan dengan angkuh dan membuka pintu kediaman orangtuanya itu dengan kasar. Tuan dan Nyonya Jeon yang sedang bersantai di ruang tengah pun seketika menolehkan pandangan mereka ke arah pintu dengan terkejut.

“Apakah kau tidak bisa lebih sopan dari ini, Jeon Jeongguk?” tegur tuan Jeon pada putranya dengan kata-kata sarkasnya. Bukannya menjawab, Jeongguk justru tetap berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada. Tuan Jeon yang merasa sangat geram akhirnya melepaskan tembakan timah panas hingga menembus tembok di depan Jeongguk. Jika tembakan tuan besar Jeon meleset sedikit saja, maka sudah dipastikan peluru itu mengenai lengan putranya. Jeongguk terkekeh sinis dan membalikkan tubuhnya.

Appa juga ingin membunuhku?” Jeongguk menyeringai tipis ketika melihat tatapan nyalang dari kedua orang tuanya yang terlihat sangat marah padanya.

“Mana istrimu?” kini gantian nyonya besar Jeon yang membuka suara.

Mendengar pertanyaan ibunya membuat Jeongguk berdecih pelan dan menyandarkan tubuhnya pada pinggiran anak tangga dengan santai. “Sudah mati. Aku sudah membunuhnya karena ia berselingkuh,” ucap Jeongguk. Tuan dan nyonya besar Jeon Nampak menautkan kedua alis mereka dengan bingung.

“Tidak mungkin Jimin selingkuh. Dia lelaki baik-baik. Lagipula dia sedang hamil, jadi mana-” ucapan nyonya besar Jeon terhenti ketika putranya kembali membuka suara untuk menyanggahnya.

“Siapa Jimin?” tanya Jeongguk main-main. “Istriku hanya Yeri dan aku sudah membunuhnya karena dia telah mengkhianatiku,” lanjutnya.

“JEON JEONGGUK!” tuan besar Jeon berteriak murka setelah mendengar jawaban yang terlontar dari mulutnya.

“Maksud eomma adalah Park Jimin, Jeongguk! Eomma tak peduli dengan si Yeri sialan itu. Eomma hanya menanyakan, mana Jimin?”

“Aku sudah tak peduli dengannya lagi. Dia sudah bukan istriku. Lagi pula eomma dan appa menanyakan dia hanya karena dia sedang mengandung penerus Jeon, ‘kan? Tenang saja, setelah ini aku akan mencari istri lain. Kali ini kupastikan eomma dan appa akan segera mendapatkan seorang cucu,” setelah mengatakan itu, Jeongguk segera melangkahkaan kakinya dengan cepat untuk menuju ke kamarnya karena ia sudah tak ingin lagi berdebat dengan kedua orangtuanya. Sementara tuan dan nyonya besar Jeon menggelengkan kepala mereka dengan tak percaya karena kelakuan putra semata wayang keduanya. Tuan besar Jeon segera memanggil Siwon –anak buah kepercayaannya− untuk mencari tahu masalah antara Jeongguk dengan Jimin.

The Second One [ KookMin ] ; END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang