02

115 26 6
                                    

Sudah 1 jam Hanna duduk di depan meja rias kamarnya, beberapa kali juga ia masih setia melirik jam yang tergantung.
Sunyi, ini lah yang ia rasakan saat ini .
Pernikahan yang ia dambakan dengan pria idamanya tidak seperti apa yang diharapkan nya, sesaat ia kembali mengenang pertemuan pertama kalinya dengan seorang Min Yoongi.

Bener Min Yoongi adalah anak dari rekan bisnis ayah ku, waktu itu keluarga nya mengalami sedikit permasalahan sehingga harus melibatkan perusahaan ayah. Dulu Yoongi yang ku kenal seperti malaikat, pria yang hangat dan sangat menyenangkan kalau diajak bicara penuh perhatian dan itu lah aku menaruh hati padanya tapi sayangnya dia sudah mempunyai kekasih.

Salah ku disini harus memisahkan sepasang kekasih yang saling mencintai demi ke egoisan ku, tapi sekarang apa yang aku dapat? jangan kan untuk cintanya mungkin untuk berbicara dengan ku saja pria itu merasa benci. Sekali pun dia membenci ku tetap saja dia adalah Yoongi ku, pria ku. tidak akan ada yang bisa merubahnnya kecuali keputusanku, aku hanya harus sabar sedikit lama lagi agar bisa mendapatkan apa yang ku mau.

Tersadar dari lamunan, aku mendapati pria itu tengah duduk di sisi ranjang dengan memijat pelipisnya, seperti itu lah saat pergi dan pulang kerja muka datar dan kusut nya tidak pernah tinggal.
Tapi aku bersyukur dengan sikap Yoongi seperti itu maka wanita lain tidak akan berani mendekatinya harus di akui ketampanan Yoongi sangat lah menawan wanita mana saja akan tertarik dengan nya, ditambah dia yang akan menjadi penerus perusahaan ayah.

"Mau ku buatkan coklat panas?"

"Tidak usah" Jelas terdengar dia melepaskan suara beratnya kemudian memandang ka arah ku.

"Kenapa? Apa kau sakit? Ayo kita ke dokter, atau kau lapar? Akan ku siapkan makanan mu atau kau ingin mandi dulu? Biarkan ku siapkan air panas, atau kau juga mau teh hijau untuk menghilangkan rasa stress mu? Atau kau mau ke belikan obat dulu ke ap.. "

"Diamlah, masalahnya ada pada kau, keluarlah dari kamar ini"

"Ohhh maaf, kau mau coklat panas atau teh hijau? "

Tak ada jawaban dari nya, pria itu berjalan ke arah kamar mandi, mungkin ia akan bersih bersih. Tersenyum ya hanya tersenyum yang bisa aku beri padanya melihat punggung kekar itu berjalan perlahan hilang, apa akan seperti ini nantinya dia pergi dan aku hanya bisa berdiri memandang kepergianya.

"Yoon, berendam sekalian agar pikiran mu lebih jernih" Teriak ku

***
𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠

"Yoongi"

Pria itu langsung tersenyum saat namanya dipanggil .

"Sudah lama kita tidak kesini , aku merindukan tempat ini Yoon"

"Kamu yang terlalu sibuk, sehingga melupakan aku hm?"goda Yoongi.

Padahal 3 hari lamanya mereka tidak bertemu kini lihatlah, tampak tidak ingin melepaskan tautan pelukan nya satu sama lain.

"Yoongi"

"Hmmm?"

"Maaf aku berbicara seperti ini Yoon, kapan kau akan bercerai dengan nya?"ucapan hyera berhasil membuat jantung Yoongi berhenti sebentar, tapi ia langsung bersikap normal di hadapan hyera. Ia tidak ingin memberi salah jawaban kepada hyera. Sungguh kehilangan wanita yang ada dalam dekapan nya itu tidak akan pernah terjadi lagi.

"  kamu maunya kapan ra?" Tanya Yoongi

"Sekrang"

"Ra?? Perceraian tidak segampang itu sayang, berilah aku waktu sedikit lagi ya"

Yoongi mencium puncak kepala gadis itu , membuat hati nya kembali lebih tenang saat berada disisinya  , disisi lain Hanna yang berstatus istri nya itu tidak mungkin ia ceraikan begitu saja. Ia tau ini salah tapi ia jiga tidak tahu harus bagaimana mengakhiri nya.

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙤𝙛𝙛






𝙀𝙘𝙝𝙖𝙨𝙚𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang