08

61 15 4
                                    

"Ingat kata dokter tadi, kau belum di perbolehkan makan yang mengandung banyak cabai, perbanyak air, kurangi makan makanan siap saji" Cerca Yoongi.

"Kau sangat imut Yoon, aku akan melaksanakan perintah mu"

"Hanna maaf ucapan ku yang kasar tadi, maaf juga pergi tanpa pamit"

"Berikan aku hadiah dulu, aku akan memaafkan kan mu" Ucap Hanna sambil menatap Yoongi yang sedang menyetir mobil.

"Kalau begitu aku tidak perlu mendapat maaf dari mu"

"Ya sudah, tapi aku ingin dapat hadiah dari mu , apapun itu aku akan sangat senang kalau diberi oleh mu"

"Aku tidak berjanji"

***

Sampai dirumah, Hanna yang sangat lelah untuk hari ini ia berfikir untuk tidur terlebih dahulu, sementara yonggi dia ingin menikmati minuman kopinya di balkon kamar seorang diri.

Sudah berkali kali Hanna membujuk Yoongi agar ia dapat menemani pria itu menikmati kopi nya,  tapi hanya kata pedas yang didapat hana dari nya. Hanna yang kini tengah duduk di ranjang hanya bisa menatap indah punggung Yoongi dari pemiisah kaca antara kamar dan balkon.

Tampak sangat jelas kalau saat ini , ia tengah menghubungi seseorang
Tapi........

Siapa?

Selarut ini , Yoongi menghubungi seseorang?

Lihat lah dia sesekali tersenyum......

"Siapa yang dia hubungi selarut ini?" Batin Hanna terus bertanya.

".... Lihat lah dia, biasanya tidak pernah tersenyum seperti itu padaku"

"..... Apa dia menghubungi ibunya?"

".... Tidak mungkin itu ibunya, ibu mertua sudah tidur di jam seperti ini"

"... Dan yonggi tertawa"

"... Yonggi tertawa tapi bukan karena ku"

"Yonggi, ayo masuk sudah malam" Ucap Hanna menghampiri suaminya, sungguh saat itu Hanna hanya penasaran sampai sampai ia mempunyai keberanian menganggu Yoongi.

" ra, aku tutup dulu" Ucap nya pada si penelfon.

Sungguh jantung Hanna sangat kencang saat mendengar ujung nama itu.

"Siapa" Tanya Hanna

"Seokjin Hyung"

"Tapi ujung namanya? Bukan seokjin"

"Bukan urusan mu"ucap Yoongi serius.

"... Bukan kah aku menyuruh mu tidur lebih dulu?" Sambar nya lagi

"Tapi kau membuka kaca ini Yoon, aku kedinginan di dalam"

"Kenapa kau tidak pindah saja! Sungguh aku muak lihat dirimu han"

"Maaf aku sudah membuat mu muak, aku akan pindah"

"Tidak perlu, tidur lah sana, jangan seperti anak kecil"

Hanna hanya mengangguk lalu langsung beranjak tidur, malam ini ia sungguh tidak ingin berdebat dengan pria itu, tapi otak nya selalau mengajak ribut, penuh pertanyaan yang ada dalam benaknya.

"Apa dia menelfon gadis itu?"

"... Apa Yoongi, masih berhubungan dengan hyera"

Langsung saja Hanna memejamkan matanya saat Yoongi mulai menaiki kasur.

"Selamat malam" Bisik yonggi pada Hanna.

" mimpi indahlah min Yoongi " Batin Hanna

***

𝙀𝙘𝙝𝙖𝙨𝙚𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang