13

66 21 17
                                    

Pagi ini seperti biasanya, min Hanna menyiapkan semua keperluan yoongi, mulai dari kemeja mana yang akan ia kenakan sampai pakaian dalam, dasi, dan sarapan.
Bisa dikatakan min Hanna memang sangat kaya tapi ia tidak pernah menjadikan alasan tersebut untuk tidak bisa melakukan hal hal kecil seperti itu.

Pria mana saja sangat beruntung menikahi nya tapi berbeda dengan yoongi , pria itu bahkan pernah mengatakan kalau menikahi Hanna hanya beban baginya.
Tapi berbeda dengan sekarang, yoongi yang perlahan membuka hati pada Hanna , ucapan demi ucapan yang pernah ia lontarkan pada hanna kini bisa ia tarik kembali.

Lihatlah yoongi saat ini, tidak seperti biasanya , bangun dengan tersenyum memandang hanna yang tengah sibuk mencari perlengkapan yang akan ia gunakan , sesekali ia terkekeh manis saat hanna mulai panik tidak menemukan jam yang akan digunakan pria itu.

"Hey min Hanna, ada apa dengan muka kusut mu itu?" Tanya yoongi dengan muka bantal nya

"Kenapa aku tidak menemukan jam tangan, yang aku berikan padamu?" Ujar nya.

"Astaga jam nya tertinggal di rumah hyera" Batin yoongi

".. Oh jam itu, sengaja aku tinggal di kantor" Bohong nya pada hanna

"Kenapa kau tinggal?"

"Jam ku banyak, jadi aku tidak begitu mengingatnya"

"Oh begitu"

".... Cepatlah mandi , sarapan mu nanti dingin"

Yoongi yang sadar akan perintah Hanna ia langsung bangkit dari kasurnya, sementara Hanna yang baru meninggalkan kamar langsung saja ia hadang jalan wanita itu.
Sambil menarik lengan Hanna.

"Hanna aku... " Tatapan yoongi yang mulai sendu

"Hmmm?"bingung hanna

"Tidak apa apa, aku mandi dulu" Elaknya.

Bingung, itu lah yang menguasai fikiran Hanna, entah setan apa yang merasuki prianya sampai sampai jantung yang baru saja ia buat berdegub kini menjadi kosong lagi.

"Hanna"  Lagi lagi Yoongi menarik lengan Hanna sampai wanita itu kini berada dalam pelukan nya,  ia juga mengusap punggung Hanna sangat lembut jauh sangat lembut, sesekali ia mengecup puncak kepala Hanna membuat wanita yang ada dalam dekapanya membulatkan mata.

"Ada apa dengan mu yoon?"

"Aku mohon, kau jangan pergi lagi"

"... Apapun itu nantinya, kau jangan pergi Hanna"

"Apa kau sudah membuat kesalahan?" Tanya Hanna melepas pelukannya tapi yoongi langsung menarik  kedalam pelukanya sangat erat hingga Hanna sulit bernafas di buatnya.

"Aku ingin seperti ini dulu"

"Aku tidak yakin dengan perasaan ku ini yoon, kalau kau membuat kesalahan yang nantinya tidak bisa ku maaf kan aku harus apa?"

"Aku hanya akan membuat kau yakin Hanna"

"Tapi kurasa pria ku ini , tidak akan membuat ku marah atau pun kecewa"

Yoongi hanya tersenyum pasrah pada Hanna, ia menatap wanita itu sangat dalam , sampai pada titik yang ia tuju. yoongi menarik tengkuk Hanna perlahan dan memberikan lumatan halus pada wanitanya.
Hanna yang sadar akan hal itu, ia Hanya memejamkan matanya, ini bukan kali pertama bagi nya tapi ini kali kedua yang diberikan yoongi padanya , sangat berbeda. saat pernikahan mereka dapat Hanna rasakan ciuman yang diberikan yoongi bukan lah dari hatinya melainkan terpaksa.

"Kumohon jangan pergi" Ucap yoongi disela kegiatan mereka.

***

Sudah semalaman penuh hyera merapikan semua barang barang yang akan ia bawa, ia juga sangat yakin dengan keputusan nya, kini yang tersisa hanya benda yang ada pada yoongi, ia memikirkan bagaimana caranya agar bisa mendapatkan apa yang ia ingin kan, pria itu pasti  saja akan menolak mentah mentah untuk mengembalikan paspor hyera, sungguh ini membuatnya stress.

𝙀𝙘𝙝𝙖𝙨𝙚𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang