26

113 14 5
                                    

Sudah 2 hari jungkook tidak pulang membuat Hanna semakin khawatir akan pria itu,  berkali kali ia mencoba menghubunginya namun tetap saja nihil, pria itu sengaja mematikan panggilan dari Hanna. Ditambah jeon ara putri mereka sedang sakit membuat Hanna semakin sulit untuk berfikir.

"Ara" Teriak Hanna saat putrinya mengeluarkan cairan dari dalam mulutnya nya.

Tak ingin berlama lama Hanna mencoba tenang dan menggendong putri nya kedalam pelukan, membawa perlengkapan lalu bergegas mencari taxi keluar rumah.

Yap disini lah Hanna kini berada di rumah sakit dimana jungkook bekerja, tetapi sejak kedatangan Hanna ia sama sekali tidak menemukan jungkook, beruntung ada karyawan yang mengatakan kalau pria itu hari ini tidak masuk , wajar saja pikir Hanna, tapi kemana dia berada, apa dia benar benar melakukan apa yang disuruh Hanna, bermain di luar sana dengan wanita lalu mengurus surat perceraian dan perlahan meninggalkan Hanna dan ara, oh tidak, bukan sekarang waktunya Hanna berfikir seperti ini. Ia harus lebih fokus pada putri nya sekarang, urusan masalah nya dengan jungkook nanti bisa selesaikan pikirnya.

Semantara disisi lain, jungkook yang kini tengah berada di apartemen kim NamJoon , tengah menatap terik matahari dari luar kaca jendela.

"Sudahlah Jung, kalau kau ingin berpisah lakukan saja, Jangan buat dirimu sulit" Ketus NamJoon yang sudah kehabisan kesabaran melihat  sahabat nya terus menerus menyiksa diri. Beruntung saat itu NamJoon sedang berada di club, kalau tidak  mungkin jungkook sudah di poroti oleh wanita nakal disana.

"Tapi hyung, aku belum sanggup, bagaimana dengan putri ku" Akhirnya jungkook angkat suara.

"Pintar, kembali lah kerumah berbicara dengan baik kau jangan termakan emosi, bagaimana pun dia seorang wanita"

"Tapi yang di lakukan nya sangat salah"

"Hey, kau pikir aku Hanna, pulanglah seharusnya kau bilang ucapan itu pada Hanna bukan pada ku"

" ....Ingat Jung sekali kau melepas Hanna banyak pria di luar sana yang akan mengantri untuk dirinya sekali pun dia sudah punya anak"

"Hyungggg"

"Pulanglah, berdamai, luruskan dengan kepala dingin"

Jungkook berfikir ucapan NamJoon barusan ada benarnya juga, seharusnya ia menyelesaikan masalah ini, bukan lari dan berlarut larut dari kesedihan, tatapan nya mulai nanar tat kalau saat mengingat bagaimana ia meninggalkan  Hanna seorang diri dengan tangisan pilu nya.

Ia mencoba melihat banyak nya panggilan dari Hanna saat seperti ini jungkook mulai kecewa dengan dirinya, dimanaa seharusnya ia menyelesaikan masalah secara dewasa bukan malah kabur.

Jungkook melajukan mobil nya, tapi ia merasa ada yang beda, tak berfikir lama ia langsung membuka pintu rumah lalu bergegas mencari Hanna ia frustasi saat tak menemukan Hanna dan putrinya. Mencoba mengubungi pun sulit.

Lima menit, berganti menjadi dua puluh menit buyar akan lamunan seseorang yang tengah berdiri di hadapan jungkook.

"Hanna" Panggil jungkook lembut.

Wanita itu mengangguk, sambil meneteskan air mata, ara yang dalam pelukan Hanna  semula menangis kini beralih menjadi diam saat jungkook sang ayah mengambil alih dirinya dari Hanna.

"Dari mana" Tanya jungkook canggung

"Rumah sakit, ara sedikit demam"

"Maaf" Ucap jungkook melemah

"Maaaf" Balas Hanna tak kalah lembut 

"Apa ara demam"

Hanna hanya mengangguk, ia menatap suaminya dengan tatapan iba, bagaimana pria yang tengah berdiri di hadapanya sangat lusuh, dari mata nya yang mulai cekung dan lihat lah rambut nya.

"Jung"

"Hmmm"

"Aku akan menyiapkan air mandi mu, kau mau makan apa" Tanya Hanna memberanikan diri

"Apa saja aku akan memakan nya"

***

Disini ka Hanna berada di ruang makan bersama jungkook dan ara, sedikit tersenyum, ia memperhatikan putri kecil mereka makan dengan lahap, ternyata ara sakit karena kangen jungkook, itu hal yang tidak lumrah bagi jeon ara.

"Jung" Panggil Hanna

"Aku minta maaf untuk malam itu" Ucap jungkook

Hanna tersentak, harusnya ia yang meminta maaf, bukan jungkook, tapi ini , lihat lah.

"Jung, maaf semua kesalahan ku, aku bisa meyakinkan mu, kalau aku dijebak"

"Aku tau, kita hanya perlu belajar dari kesalahan hanna"

"... Aku harap semua yang terjadi bisa  jadikan pelajaran"

"... Aku hanya mencintai mu jeon Hanna, aku sungguh minta maaf"

"Jeon?" Panggil Hanna

"Percaya atau tidak, kau mati aku pun akan ikut mati bersama mu"

"Ucapan mu Hanna" Ucap junggkok lemah.

"Maaaf, aku terbawa suasana"

Jungkook mendarat kan bibir nya pada Hanna dengan lembut, begitu pun Hanna yang membalas nya dengan lembut, ara hanya memandang kedua orang tua nya dengan tatapan dan tawa yang gembira.

Sementara jungkook dan Hanna yang terus hanyut akan suasana menyadari akan buah hati mereka hal yang tidak seharusnya dilihat, Hanna menghentikan aktivitas nya dan memandang jeon ara putri mereka, mengajak bersama ke dalam pelukan.

Inilaah keluarga yang di ingin kan Hanna, walaupun Hanna melanjutkan hidup bukan bersama min Yoongi tetapi Hanna begitu beruntung di cintai oleh seorang jeon jungkook, Hanna sangat bersyukur akan hal itu, semoga hari ini dan besok seterusnya jeon jungkook akan terus tetap menjadi miliknya.

***

Teruntuk jeon Hanna, teman dalam hidup ku, terimakasih telah mau datang dan meneruskan hidup bersama dengan seorang yang tidak sempurna ini, terimakasih sudah memberi hadiah besar dalam hidup ini, terimakasih sudah menghadiahi jeon ara dalam hidup ku, maaf aku telat berada di sisi mu dulu, percaya atau tidak sebelum kau mengenal dia aku lebih dulu mencintai mu, sekarang kau sadar? Aku sangat butuh dirimu terimakasih untuk semuanya ,kau dan aku akan tetap seperti ini selamanya, terimakasih~ jeon jungkook.

Tamat 😭😭😭











𝙀𝙘𝙝𝙖𝙨𝙚𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang