05

81 21 7
                                    

Jam sudah menujukan pukul 20:00 malam , sudah 5 jam aku berada di rumah hyera, menghabiskan waktu bersama nya, dari karaoke bareng, nonton drama, baca novel kesukaannya, bercerita , makan, dan juga masak bersama.

Tapi dalam otak ku selalu mengingat gadis yang tadi siang aku tinggal, apa dia saat ini baik baik saja kenapa dia belum menghubungi ku biasanya di jam seperti ini sudah bertubi tubi panggilan masuk darinya.

"Hyera aku pamit pulang ya" Pamit ku pada hyera yang tengah menyisir rambutnya depan cermin rias.

"Apa kau akan kesini lagi?"

"Tentu , besok kita akan bertemu lagi" Jawabku.

Di perjalanan pulang Yoongi menemukan pedagang  ceker pedas , teringat kalau Hanna sangat menyukai makanan itu, entah kerasukan apa pria itu sampai ia rella putar balik untuk membelikanya untuk Hanna.

Sampai dirumah pun yoongi terus tersenyum melihat bungkusan makanan yang ia belikan untuk Hanna.

"Hanna" Panggil Yoongi mengetuk pintu kamar , tapi tetap saja tidak ada jawaban apapun.

"Hmm atau mungkin dia didapur?" Ia menuruni anak tangga rumahnya untuk melihat Hanna ke dapur , tetap saja ia tidak menemukan Hanna di manapun.

" apa dia belum pulang? Apa dia di culik? Apa dia lupa jalan pulang" Tanpa pikir panjang yoongi langsung mengeluarkan ponsel nya untuk menghubungi Hanna

Sudah kali ke dua ia menghubungi Hanna tapi sangat pemilik ponsel tidak kunjung menjawab.

"Apa aku harus menghubungi appa nya? , ah tidak mungkin kalau aku bilang dia belum pulang"

"Sial" Umpat yoongi.

Sudah 1 jam lebih lamanya yoongi duduk dimeja makan sambil memandang makanan yang tadi baru ia beli, sudah berkali kali pun ia menelfon Hanna tetap saja wanita itu tidak menerima panggilannya.

***

"Jungkook apa wanita itu baik baik saja? " Tanya Hanna pada jungkook yang sedang fokus mengerjakan sesuatu itu di laptopnya

"Tenang saja Hanna, kau habiskan saja makanan mu itu dulu"

"Keluarga nya kenapa belum datang?, apa wanita itu tidak memiliki keluarga?" Tanya Hanna lagi.

"Keluarga? Oh iyaa tadi suami nya sudah datang kenapa emangnya?"

"Haa? Kenapa kau tidak bilang? Kenapa kau malah mengajak ku ke kantin, dasar"

"Aku pikir kau lapar, mukamu jangan seperti itu Hanna, aku akan mengantar mu pulang tapi sedikit lagi aku selesaikan proposal ini oke"

"10 menit lagi oke? Yoongi pasti sudah menungguku dirumah"

"......hahaha apa menunggu? Mana mungkin dia menunggu ku ,aku tidak pulang sekali pun dia mungkin tidak perduli" Hanna membatin.

"Apa suami mu galak? Kalau giliran ku benar, aku tidak berani mengantar mu"

" ayo cepat jung, aku sudah merindukannya"

Beda sekali perbandingan antara jungkook dengan Yoongi, yang satu pria yang sangat datar yang satu nya lagi sangat cerewet aku senang kalau berada di situasi seperti ini , dimana aku bercerita selalu didengarkan tidak di abaikan, pernah waktu Sma aku menyukai pria disebalahku , sampai kami kuliah pun aku menyukainya, tapi entah kenapa saat melihat Yoongi hati ku langsung ingin memiliki seutuhnya padahal orang yang aku cinta terlebih dulu adalah jungkook bukan Yoongi.

"Lihatlah Hanna sudah jam sembilan malam tapi aku baru merasakan  bertemu dengan mu" Goda jungkook.

" benarkah? Ayo kita pergi lagi kalau begitu" Canda Hanna

"kau mau begitu? Lihatlah suami mu sudah menunggu di gerbang sana" Jungkook yang mengode Hanna akan kehadiran Yoongi depan rumah.

"terimakasih jungkook , lain kali kita akan bertemu lagi, terimakasih tumpangannya"

"Aku ingin turun juga, bertemu dengan suami mu"

"baiklah ayo turun"

"Yoongi" Panggil Hanna yang melihat suaminya tengah sibuk dengan ponsel nya .

".... Kenapa kau diluar? Bukankah cuaca nya dingin?"

Tak ada jawaban apapun dari nya, yang kulihat mukanya sangat datar , melihat nya seperti tu membuat nyali ku semakin ciut menatapnya

"Hey, maaf mengantar hanna terlalu lama"

Ucap jungkook pada Yoongi, tapi pria itu hanya tersenyum singkat dan kembali menatapku sangat datar, jungkook yang tau akan kondisinya ia langsung pamit pulang kepada kami. Yoongi memastikan mobil jungkook sudah meninggalkan pekarangan rumah kami.

langsung saja ia menarik lengan Hanna begitu keras sangat keras hal ini baru pertama kali nya yang ia lakukan, Hanna yang sedari tadi sudah gugup ia hanya pasrah apa yang dilakukan Yoongi padanya.

"Yoon ini sakit"

Tak perduli atas ucapan Hanna pria itu semakin keras mengenggam lengan Hanna, kecepatan berjalan nya juga sangat cepat, sampai dikamar Yoongi membanting tubuh Hanna ke lantai, wanita itu hanya meringis kesakitan ia juga tak berani menatap pria yang ada di depannya, jantung nya juga bedetak sangat cepat. Deru nafas Yoongi sangat terdengar di telinga Hanna membuat Hanna semakin takut. baru kali ini ia melihat sisi Yoongi yang lain. Ia tahu salahnya dimana, bukankah ini berlebihan , apa pria yang ada di hadapannya tidak bisa menanyakan dengan baik kemana saja wanita ini.

"Yoon? Kau kenapa" Tanya Hanna gugup

"Dari mana saja kau?" Teriak Yoongi.

Tak ada jawaban dari Hanna, ia kembali berdiri dengan semua keberanian yang ia punya, sambil memegang lengan kanan nya yang masih terasa sakit setelah digenggam begitu kuat oleh Yoongi.

"Kau tidak bisa jawab! Karena kau salah?  kau pergi dengan pria lain, kau rella diturunkan di jalan demi bisa bertemu dengannya!, rendah sekali kau ternyata"

Hanna menatap Yoongi sangat dalam, matanya yang mulai terasa panas , nafasnya juga terasa sesak, bahkan tenggorokan nya terasa sangat berat untuk bicara.

"Apa? Hanya nangis yang kau bisa hanna"

"Yoon maafkan aku, jungkook hanya t..." Belum sempat Hanna melanjutkan ucapan nya , satu tamparan mulus mendarat ke pipinya.

Benar pria itu melayangkan pukulan yang sangat keras kearah pipi hana.posisi Hanna yang tidak seimbang membuat  tubuh Hanna langsung terhuyung jatuh, sambil memegang pipi sebelah kanan nya, tanpa diperintah air bening langsung jatuh, dengan sigap Hanna hapus.

Yonggi yang tersadar atas perbuatannya ia langsung mengacak rambutnya frustasi. Tak pernah sekali pun ia berniat melukai wanita itu, kini lihatlah yang terjadi, dengan sangat menyesal ia melihat keadaan Hanna yang kembali terduduk.

"Hanna maaf" Yoongi menatap Hanna yang masih meneteskan air mata, padahal sudah beberapa kali ia hapus tapi tetap saja air bening itu tidak mau bekerja sama dengannya.

"Hanna bibir mu"
Yoongi mulai panik saat melihat ujung bibir Hanna mengeluarkan darah, ia tak menyangka tangannya bisa berbuat seperti itu, ditambah pipi Hanna juga terlihat sangat merah.

"Hanna berdiri lah"

"Tidak apaapa" Ucap Hanna sambil tersenyum getir.

Lihat lah wanita ini , ia masih bisa tersenyum dalam keadaan seperti ini, senyuman nya yang bercampur dengan air mata membuat Yoongi merasa sangat menyesal telah berbuat  kasar padanya.

Entah kenapa saat mendengar nama jungkook perasaan nya langsung bercampur aduk, pria yang ditelfon Hanna tadi siang, dan tadi mereka pulang bersama bukankah wajar kalau yoongi salah paham padanya.

"Hanna berhentilah seakan akan kau kuat berhentilah! itu tidak akan mempengaruhi ku untuk mencintai mu" Ucap Yoongi

"Tidak apaapa kau tidak mencintaiku, tapi setidaknya aku akan terus seperti ini"
Ucap hana sambil meneteskan air matanya.ia berjalan meninggalkan Yoongi yang masih mematung.










𝙀𝙘𝙝𝙖𝙨𝙚𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang