09

69 22 7
                                    

Hanna yang berniat membawakan bekal untuk Yoongi, tetapi ia mengurungkan niat nya karena  sesaat pria itu sudah mengirim kan pesan untuk tidak mengantarkan makanan ke kantornya.

Tapi hari ini cuacanya sangat bagus, sayang sekali kalau Hanna hanya berdiam diri di rumah, apa Hanna harus menghubungi jungkook untuk menikmati makan siang bersama, tapi tidak ia menggelengkan kepalanya mengurungkan niat, karena terakhir kali pertemuannya dengan jungkook membawa kesialan padanya, ia tidak ingin kejadian itu terulang kembali.

"Baiklah aku akan makan sendiri " Batin Hanna.

Hanna mulai bersiap siap, ia Hanya memakai pakaian seadanya tidak berlebihan, itu lah kelebihan Hanna, ia juga tidak memoles wajahnya sedikit pun, penampilan nya seperti itu yang membuatnya nyaman karena ia pikir kalau ia akan berlebihan bisa saja sesuatu buruk terjadi padanya seperti zyn malik contoh nya yang akan jatuh hati padanya,
Itu tidak akan pernah terjadi karena pria yang dicintai nya hanya min yoongi, bintang dunia sekali pun tidak akan bisa menguasai hati nya sedikit pun, hanna terkekeh sesaat pikiran nya sudah jauh melayang kemana mana.

"Baiklah kita sudah sampai" Ucap Hanna memarkirkan mobilnya.

Posisi Hanna yang kini berada di restoran siap saji yang tidak jauh dari kantor min yoongi, sengaja ia memilih tempat ini agar bisa bertemu yoongi lalu pulang bersama.

Hanna memilih pesanan yang akan  ia pilih, tetapi sesekali ia mendengar gelak tawa yang tidak asing baginya , ia mencari sumber suara namun tidak mendapatinya, kini pesanan nya sudah selesai saat nya Hanna mencari tempat duduk mana yang akan ia pilih.
Benar , Hanna memilih pojok di dekat jendela adalah favorit Hanna , karena disana ia bisa melihat lihat kota seoul dengan seksama.

"Kim hyera duduk lah, apa kau tidak malu diperhati.... "

Mendengar nama wanita itu langsung saja Hanna menoleh pada sumber suara, seakan tidak percaya ia melihat hyera mantan kekasih min yoongi dulu , sedang bercanda dengan seorang pria, suara dan punggung pria itu juga tidak asing bagi Hanna, sesekali ia menyipitkan matanya untuk memastikan. Hanna yang tidak ingin panik segera ia rogoh ponsel yang berada dalam tas nya , berniat mencoba menghubungi min yoongi suaminya.

Telfon pria itu tersambung, tepat sekali pria yang ada di hadapan hyera juga persis sedang menjawab panggilan. Hanna tersenyum getir, dada nya juga ikut sesak ,  apa yang ada dalam fikiranya sama persis dengan apa yang tengah ia lihat.

"Ada apa kau menelfon ku?" Tanya yoongi dari telfon.

"Apa aku menganggu mu?" Tanya Hanna

Tak ada jawaban apapun darinya

"....apa kau sibuk? Apa kau sedang bekerja?" Tanya Hanna kembali

"Iya aku  sedang bekerja, aku tutup dulu"

Mendengar kebohongan yoongi membuat Hanna merasa sangat tidak mengerti, apa pria itu harus berbohong saat menemui hyera gadis itu, apa aku pernah melarangnya sehingga ia harus berbohong.

Hanna yang masih terduduk lemas sambil menatap mereka yang masih saja tertawa . ia merasa kosong dalam keramaian,  melihat tawa yoongi bersama wanita itu, tawa nya yang tidak pernah tercipta dari Hanna, senyumannya yang bukan untuknya. Kenapa sesakit ini yang ia rasakan , harusnya Hanna bahagia bisa melihat yoongi bahagia , bukankah harus nya seperti itu?

Baiklah Hanna memutuskan untuk tetap berdiam diri disini, ini bukan lah masalah besar bagi nya, Hanna hanya akan memastikan kalau mereka hanya teman yang bertemu lalu makan siang bersama.

"Permisi"

Hanna yang dikejutkan dengan suara pria dihadapanya , langsung  ia memberi senyuman manisnya. Sementara pria yang ada di hadapanya langsung memegang dada sebelah kiri nya dan berakting seakan ia tengah serangan jantung

𝙀𝙘𝙝𝙖𝙨𝙚𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang