Manik hitam Echi semakin membulat sempurna. Rasa takut kini menjalar hebat di tubuhnya. Batin nya terus berdoa, berharap Tuhan akan melindunginya setelah ini. Dan tubuhnya terus Membrontak dari cengkraman pria itu
"Lepas! mau ngapainn? lepasin gue!" berontak Echi seraya menutupi roknya yang robek dengan tangan kanannya
"LO HARUS TAU GIMANA RASANYA PEMBALASAN!"
"AL LEPAS AL. GUE MOHONN AL." berontak Echi semakin histeris
"DIEM!"
Aliandra terus mengeratkan cengkramannya. Dia di ikuti ke empat temannya menyeret Echi secara paksa melewati tangga tangga besar di gedung sekolah mereka.
"Al gue salah apa sama lo? please lepasin!" Suara Echi semakin terdengar parau hampir sesenggukan.
"LO PUNYA OTAK KAN? GAUSAH SOK GAK PUNYA DOSA SAMA GUA!"
Mereka menaiki anak tangga dengan sangat cepat. Manik mata Aliandra semakin sengit, rahangnya mengerat sangar. Sedangkan echi terus menangis ketakutan. Dia bahkan hampir pasrah, hanya tuhan yang bisa menolongnya saat ini.
"AL LO MAU BAWA GUE KEMANA AL?LEPASS GUE MOHON...." Rengek echi terus membrontak dari cengkraman Aliandra.
Pria itu tidak menggubris, dia terus menarik paksa gadis yang di cengkramnya. Echi hampir kesusahan menutupi roknya yang robek. Kali ini dia benar benar sudah jatuh lalu tertimpa tangga.
"Waw rok nya robek ya cantik?"
"Waduh dalemannya keliatan tuh,"
"Bakalan seru ni."
"Gas lah."
Ocehan mesum dari mulut teman-teman Aliandra terus terlontar. Bahkan Echi tidak bisa membayangkan lagi bagaimana nasibnya setelah ini.
Aliandra, walaupun dia tampan kaya dan terkenal disekolah, dia juga salah satu anggota geng motor yang beringas. Membayangkan bagaimana Al sering tawuran membuat Echi bergidik ngeri dan hampir Kehilangan Akal saat ini.
*****
Kelima pria itu ternyata membawa Echi keatas rooftop sekolah.
Aliandra menjatuhkan gadis itu dengan kasar, hingga echi tersungkur, pelipisnya beradu dengan kasarnya lantai rooftop.
"TUTUP PINTUNYA ROY!" pinta aliandra pada temannya Roy
"Lo sama Aldo jaga pintu!"
Roy dan Aldo mengangguk lalu menutup pintu rooftop dan menjaga pintu agar tidak ada siapapun yang masuk untuk menghalangi misi mereka.
Echi memundurkan langkahnya, kini tatapan Aliandra dan kedua sahabatnya yang masih tinggal semakin beringas. Tatapan itu penuh dendam, dan sangat sengit.
Echi menelan salivanya susah payah, "Al lo mau ngapain? jangan bilang lo—-" Echi terus memundurkan badannya yang masih tersungkur di lantai rooftop, hingga mentok diujung pagar-pagar kawat rooftop.
Alindra berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Echi lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah gadis itu.
"GUE CUMA MAU NGASIH PELAJARAN BUAT CEWE YANG SOK KECANTIKAN KAYAK LO!" bentak Aliandra tepat didepan wajah echi, hinggga air liurnya muncrat keseluruh permukaan wajah pucat gadis itu
Kini Aliandra mencengkram dagu Echi dengan kasar, "GUE BAHKAN GAK HABIS PIKIR SAMA LO. GUE KURANG APASIH? SAMPE LO BERANI NOLAK GUE DI DEPAN UMUM?"
"BAHKAN LO SAMA COWOK LO BERANI JATOHIN HARGA DIRI GUE!"
"KALIAN BELOM TAU GUE SIAPA? HA BELOM TAU?"
"CUIH!"
"GUE KOK DI TANTANGIN!"