"Echi pulang sama gua." celetuk seorang pria yang baru saja datang dengan dua teman sintingnya
Manik mata Echi melirik tajam kearah Arham yang memasang tampang seperti orang tak berdosa. Pria itu yang menyebabkan Echi jadi korbannya Aliandra.
"Ini semua gara gara lo!" sergah Echi dengan segenap amarah didadanya
Echi langsung beranjak pergi meninggalkan kantin. Dia berlari menuju ke kelas. Sedangkan Arham dan ketiga temannya masih diam ditempat.
"Ci tunggu!" Arsen, olivia dan Mira mengejar Echi yang sudah melangkah jauh
Ridwan dan yuda juga beranjak dari bangku kantin, berniat untuk menyusul mereka tapi di cegah oleh Bima dan Devan.
"Bentar-bentar gua ada perlu." celetuk Bima mencegah langkah yuda dan Ridwan
"T-ttapi kita—"
"Bentar doang, duduk dulu bro." potong Bima cepat.
Ridwan dan yuda bingung, tidak mengerti tapi mereka ikut duduk dihadapan Arham dan dua temannya.
"Lo bisa kan kasih nomer handphone Echi ke kita?" tanya Bima
Yuda dan Ridwan saling memandang, mereka bingung harus menjawab apa
"Hmm... maksud gua buat Arham." Ralat Bima
Arham hanya pasrah, mungkin ide gila dua sobat ambyarnya itu kali ini akan membuahkan hasil.
"Nomor handpone doang, elah," lirih Devan menatap nanar kedua sahabat Echi yang masih mematung dengan tampang datar
"Atau nomor whatsapp gitu."
"Atau id line."
"Asal jangan nomor bh," celetuk Bima
"Bisa kan?"
Krik krik
Hening sesaat, tidak ada sahutan dari dua makhluk dihadapan mereka.
"Lima ratus ribu, gimana?" ujar Devan refleks seraya menepuk bahu yuda
Yuda dan Ridwan masih diam, mereka saling menatap cukup lama, sepertinya penawaran devan cukup menggiyurkan
Detik berikutnya, Yuda dan Ridwan tersenyum licik. "Oke!" mereka serempak mengacungkan jempolnya
<<>>
Acara perayaan hari kartini pagi itu berjalan sangat meriah, tapi semuanya hanya menyisahkan kesakitan yang mendalam bagi Echi. Hari bersejarah itu menjadi hari paling memalukan di hidupnya.
Echi dan kedua sahabatnya berada dikelas hingga jam pulang sekolah tiba. Dia sama sekali tidak ingin kembali mengikuti acara itu.
Dan saat pulang sekolah echi memilih diantar oleh Mira daripada harus pulang dengan Arham ataupun Arsen. Dua pria itu sama-sama pembawa sial di hidup Echi.
****
Kini gadis itu sudah tiba dirumahnya larut malam. Rasa letih dan kantuk sudah menyerang hebat. Tapi dia belum membersihkan tubuhnya yang sangat berantakan itu.