15

60 9 0
                                    

THE BRIGHTEST LION|15

***


Bella seperti orang tidak niat apapun, kondisi tubuhnya mengerikan. Bibir kering, kantung ditambah sembab di bagian mata indahnya, tubuhnya lemas sekali seperti orang tidak punya tenaga. Rasanya sia-sia Ia datang ke sekolah kalau semua materi yang diberikan guru tidak dapat Ia serap, fikirannya terlalu banyak bercabang. Berulang kali melirik bangku yang biasa di duduki Rey. Jemari lentiknya memilin rok lipat sepahanya, kalau biasanya ada yang selalu merecokinya setiap saat kali ini tidak ada. Bella merasa seperti... seperti ada yang hilang dari dirinya.

Key dan Ara bertatapan, Ia merasa kasihan pada Bella. Jujur mereka memang kecewa pada Rey tapi kalau melihat Bella seperti ini mereka juga bingung harus berbuat apa.

Bel istirahat sudah berbunyi, Ara dan Key berusaha mengajak Bella keluar dari kelas mereka agar tidak terlihat seperti orang hidup segan mati tak mau seperti ini.

"Bell. Ngantin yuk!" Ajak Key. Bella mengangkat kepalanya dari telungkup tangannya. Ia menggeleng lemah.

"Yuk Bell!! Gue traktir deh mau makan apa aja." Bujuk Ara, Bella menggeleng lagi. Kembali menelungkupkan kepalanya diatas meja berbantalkan lengannya.

Key dan Ara bertatapan lalu menghela nafas kasar, "Yaudah kita ke kantin. Ntar Gue bawain makanan buat Lo ya." Ucap Key tidak mendapat sahutan apapun dari Bella. Ara dan Key pun berjalan keluar segera mengisi perut kosongnya.

Tak lama kemudia Lean datang ke kelas Bella, jas navy berlogo SMA Garuda di dada bagian kiri yang biasanya dipakai terkancing rapi kini Lean lepas dilipatnya dilengan kiri menyisakan kemeja putih berlengan panjang, dasi yang bersilang di kerah lehernya dan rok lipit sepaha berwarna cream. Almamater khas SMA Garudha. Jika hari senin sampai kamis memakai seragam putih abu-abu, makan di hari jumat dan sabtu memakai almamater khas SMA Garudha.

"Eh Lean. Nyari Bella?" Tanya Lina teman sekelas Bella.

Lean mengangguk, "Kak Bella ada?"

"Ada tuh di mejanya." Tunjuk Lina pada Bella yang Lean kira sedang tidur.

"Terimakasih Kak." Lean berjalan menarik kursi depan meja Bella menghadapkannya pada Bella.

Mendengar suara tarikan kursi dari arah depannya membuat Bella mengangkat kepalanya. Sudah ada Lean yang duduk manis didepannya.

"Gue kira Lo tidur." Bella menggeleng pelan.

"Gak ke kantin bareng Kak Ara sama Kak Key?" Hanya gelengan dari Bella yang didapat Lean.

Lean mengela nafas, "Mau liat Bang Rey?" Pertanyaan dari Lean membuat Bella spontan menatapnya.

Tidak berbicara, Lean mengambil ponsel pintarnya dari saku jas almamaternya. Mengotak-atiknya sebentar lalu menunjukannya pada Bella.

Dengan kernyitan di dahinya Bella menerima sodoran ponsel dari adiknya. Senyum samar terukir di bibir Bella saat melihat layar ponsel Lean yang menyuguhkan vidio rekaman Rey yang sedang berbaring lemah diatas brankar tanpa ada niatan membuka matanya sedikitpun.

"Dapet dari mana?" Akhirnya Bella berbicara.

"Biasah." Bella mengangguk mendengar jawaban dari adiknya. Tanpa bertanya lebih lanjut pun Bella sudah tau dari mana adiknya mendapat rekaman ini.

Kriingg...

Bel masuk kembali berbunyi, Lean beranjak dari duduknya.

"Bawa aja." Ujar Lean saat Bella menyodorkan ponselnya.

"Kalo Deon hubungin Lo?"

"Ya tinggal bilang hape Gue di Lo ntar juga diem." Lean berjalan keluar kembali ke kelasnya.

THE BRIGHTEST LION [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang