THE BRIGHTEST LION|13
***
Aroma alkohol yang menyengat musik memekakan telinga lampu yang temaram tidak barang sedikitpun membuat tenang Rey. Suasana hati Rey masih tetap sama marah dan cemburu. Persetan dengan fakta kalau Bella sudah memutuskan Rey tapi Rey kan belum meng-iyakan keputusan Bella jadi Rey anggap mereka belum putus. Rey benar kan?
Dan apa tadi? Bella bergandengan dengan cowok entahlah siapa tadi lupa namanya, berani-beraninya tangan kotor cowok itu menggenggam tangan wanitanya. Rindu tuhan cowok itu? Perlu Rey bantu ketemu dengan tuhan? Dengan senang hati Rey akan membantunya.
"Satu botol lagi, Bang!" Ucap Rey kepada bertender di depannya.
"Gak Rey! Lo udah abis banyak." Tolak sang bertender tegas bukan tanpa sebab sang bertender melarang Rey, masalahnya Rey sudah minum habis lima setengah botol dia masih mau nambah?
"Ck..Lo tau Gue. Gue kuat mabok." Sanggah Rey, "siniin Bang! Ngeraguin Gue banget Lo." Rey merebut satu botol wine dari tangan bertender itu.
"Bocah dibilangin yang tua juga. Serah lah." Bertender ini sangat hafal dengan gelagat Rey yang seperti ini, bahkan keakraban mereka berdua sudah seperti saudara. Rey akan minum banyak kalau ada masalah yang membuatnya marah. Hampir setiap hari Rey ke bar tapi kali ini Rey minum sangat banyak.
"Kenapa Lo putusin Gue, Bell?" Rey yang mulai diambang kewarasannya.
"Gue gak selingkuh."
"Gak ada yang boleh nyentuh Lo selain Gue termasuk cowok itu." Rancau Rey yang sudah mabuk.
"Gini nih kalo batu dikasih nyawa. Masalah cewek aja sampe segininya." Gerutu sang bertender itu.
"Heh Rey, Lo bawa hape gak?" Tanya sang bertender setengah berteriak.
"Hape Gue ancur napa?" Lihat bahkan membuka mata pun Rey sulit.
"Bego!" Sang bertender menimang sebentar, "kalo Gue nanya nomor Bella-Bella ini nih anak ngaco gak ya? Lah coba aja lah." Gumam sang bertender.
"Sebutin nomor cewek Lo!" Sang bertender sudah siap dengan handphonye.
"Mau buat apa? Mau selingkuh Lo ma dia." Ucap Rey ngaco.
"Cepetan bego!" Rey berdecak namun juga menyebutkan nomor Bella entah itu benar atau tidak apa salahnya mencoba?Bisa dihubungi, panggilan pertama tidak diangkat tidak menyerah bertender itu mendial nomor Bella lagi. Sampai panggilan ketiga baru diangkat.
"Halo siapa nih?" Ucap orang di seberang.
"Lo Bella?"
"Iya, siapa ya?" Terdengar nada menelisik dari sana.
"Rey mabuk berat di Bar. Dia ngerancauin nama Lo terus. Bisa Lo jemput Dia? Gue masih harus kerja."
"Hah Rey mabuk?! Dimana Bar nya?" Sang Bertender menyebutkan alamat Bar. Tanpa basa-basi Bella menyambar kunci mobilnya.
"Gila apa Dia?! Bisa-bisanya Dia mabuk-mabukan. Awas aja Lo!!" Gerutu Bella kesal dengan Rey.
Tidak membutuhkan waktu lama Bella sudah sampai di Bar yang diberitahukan orang tadi. Baru saja Bella masuk sudah disambut dengan aroma alkohol yang pekat. Mencoba bertahan dengan baunya Bella menerobos masuk.
"Hai manis! Mau tidur sama Abang." Dengan kurang ajarnya seorang lelaki berbadan tinggi gempal menghadang dan mengelus paha Bella. Mana Bella saat ini sedang memakai hotpants gara-gara terburu-buru Bella tidak kepikiran tentang pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BRIGHTEST LION [COMPLETED]
AksiIni bukan tentang sang raja hutan, Ini cerita tentang dua bersaudara yang menyimpan begitu banyak rahasia. Bella Aldebaran, si cantik yang mampu membalikan seratus delapan puluh dejarat hidup seseorang dengan kecakapan dan daya fikirnya, Dia bagai D...